Connect with us

Tangerang Selatan

Guru-guru Australia Kunjungi MIN 3 Tangsel

Guru-guru Australia Kunjungi MIN 3 Tangsel

CIPUTAT (Kabartangsel.com) – Setelah berkunjung dan menandatangi MoU dengan MIN 2 Tangsel pada Senin (30/09/2019), guru-guru asal Saint John Adelaide, Australia, melanjutkan kunjungan mereka ke MIN 3 Tangsel pada Selasa (01/10/2019). Mereka adalah Mr. Justin Marsh, Ms. Donna Moyle, dan Ms. Simone Mashford.

Kedatangan mereka disambut oleh Kepala MIN 3 Tangsel, Jetty Maynur, dewan guru, dan siswa-siswi MIN 3 Tangsel. Para siswa terlihat antusias menyambut kedatangan tamunya sambil membawa bendera Indonesia dan Australia. Penampilan seni dan pramuka ikut memeriahkan acara penyambutan.

Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Abdul Rojak, yang ikut mendampingi guru-guru Australia menuturkan guru-guru dari Australia merasa sangat kagum dengan proses pembelajaran di MIN 3 Tangsel.

“Mereka menyaksikan langsung pembelajaran bahasa Arab dan praktek sholat. Dan mereka sangat kagum dengan proses pembelajaran di MIN 3 Tangsel,” terangnya.

Advertisement

Selain itu, mereka juga mengunjungi kolam renang di komplek Villa Dago Tol yang terletak di depan MIN 3 Tangsel. Di sana mereka melihat para siswa kelas 2 yang sedang belajar renang.

Kepala MIN 3 Tangsel, Jetty Maynur, adalah sosok yang berperan memulai Bridge Project tersebut. Saat menjadi Kepala MIN 2 Tangsel, ia memulainya  dengan mendaftarkan MIN 2 Tangsel ke Bridge Project, yang kemudian mendapat Saint John Adelaide sebagai sister schoolnya.

“Sebelumnya, saat sister school dari Marlboroungh Primary School, guru-gurunya lebih santun dan terpelajar, adab berpakaian dan bicaranya sangat baik. Mereka pun mau mengajar di dalam kelas dan banyak belajar tentang KBM dan kurikulum pendidikan di Indonesia,” jelas Jetty.

Advertisement

Jetty juga menuturkan bahwa Adelaide dan Merlbourne adalah dua negara bagian Australia yang memiliki kurikulum dan standar pendidikan yang berbeda.

“Saat diskusi, baru kami tahu negara bagian Adelaide itu seperti koboinya Amerika. Saat ke sekolah tidak perlu menyesuaikan pakaian,” tuturnya.

Terlepas dari itu semua, tambah Jetty, BRIDGE Project menjadi wadah pembelajaran bagi Indonesia dan Australia untuk meningkatkan kualitas pendididikan di kedua negara. (Kemenag Tangsel)

Advertisement

Populer