Lifestyle
Kapan Harus ke IGD Sebagai Penanganan Keracunan Makanan?
![](https://kabartangsel.com/wp-content/uploads/2018/12/Kapan-Harus-ke-IGD-Sebagai-Penanganan-Keracunan-Makanan.jpg)
Bukannya merasa kenyang, Anda justru mengeluhkan nyeri perut dan mual beberapa jam setelah makan. Kemungkinan besar Anda mengalami keracunan makanan karena adanya kontaminasi bakteri. Meski sebenarnya bisa diobati sendiri, tapi beberapa penanganan keracunan makanan harus dilakukan di rumah sakit khususnya di IGD. Memangnya, kapan harus dirawat lebih lanjut ke IGD?
Apa saja gejala keracunan makanan?
Gejala keracunan makanan serta lama waktu kemunculannya tidak selalu sama pada setiap orang. Hal ini tergantung dari bakteri penyebab kontaminasi. Kebanyakan kasus keracunan makanan setidaknya akan menunjukkan beberapa tanda berikut ini:
- Kram atau nyeri perut
- Mual
- Muntah
- Diare
- Demam
- Tidak nafsu makan
- Tubuh lemas
- Sakit kepala
Kesemua gejala tersebut biasanya tidak mengkhawatirkan, karena bisa segera sembuh bila istirahat yang cukup dan dirawat dengan baik di rumah.
Kapan penanganan keracunan makanan harus dibawa ke IGD?
Dalam beberapa kasus, gejala keracunan makanan bisa berkembang lebih parah sehingga harus masuk IGD di rumah sakit. Perhatikan bila Anda atau orang terdekat mengalami tanda seperti:
- Diare lebih dari 3 hari
- Air kencing dan tinja berdarah
- Sering mual dan muntah
- Demam di atas 38 derajat Celcius
- Nyeri dan kram perut parah
- Penglihatan kabur
Semakin sering Anda mengalami muntah dan diare, semakin besar kemungkinan Anda untuk mengalami dehidrasi. Kondisi dehidrasi biasanya ditandai dengan rasa haus berlebihan, mulut kering, urin sedikit, warna urin pekat, pusing, dan kelelahan parah.
Ketika Anda mengalami muntah dan diare, otomatis tubuh telah kehilangan banyak cairan. Padahal, dalam kondisi seperti ini, tubuh justru membutuhkan cairan dalam jumlah banyak guna menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang.
Dehidrasi, terlebih yang tergolong berat, bisa berakibat fatal bila tidak segera ditangani. Maka itu, jika gejala keracunan makanan semakin bertambah buruk dari hari ke hari, kini saatnya Anda dibawa ke IGD di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Penanganan keracunan makanan di IGD akan berusaha untuk memberikan cairan dan elektrolit yang dibutuhkan oleh tubuh melalui infus atau cairan intravena (IV). Bahkan tidak menutup kemungkinan, dokter akan menganjurkan Anda untuk dirawat di rumah sakit selama beberapa waktu.
Ini merupakan bagian dari penanganan keracunan makanan dengan dehidrasi, yang bertujuan untuk mempercepat masa pemulihan tubuh.
Kabartangsel.com
-
Bisnis3 hari ago
Ethereum Stagnan, Ini Prediksi Breakout Terbarunya
-
Bisnis5 hari ago
Regulasi Makin Jelas, Ethereum Diprediksi Jadi Pemenang Utama di Industri Kripto
-
Bisnis4 hari ago
XRP vs Chainlink: Analisis Fundamental dan Prospek Jangka Panjang
-
Bisnis5 hari ago
DeepSeek vs AI Agents: Siapa yang Akan Bertahan dan Akan Tumbang?
-
Bisnis2 hari ago
Bitcoin Tembus Kenaikan 120% Usai Halving 2024, Apakah Sudah Overpriced?
-
Pamulang3 hari ago
Musrenbang Pamulang, Pilar Saga Ichsan Bahas Penanganan Banjir, Bedah Rumah hingga Transportasi Publik
-
Pemerintahan5 hari ago
Musrenbang Serpong Utara, Pilar Saga Ichsan: Penuntasan Masalah Banjir sebagai Fokus Utama Pembangunan
-
Bisnis5 hari ago
Mendorong Investasi Ekonomi Biru di ASEAN dan Timor Leste