Pemerintahan
Progres Capaian RPJMD Kota Tangerang Selatan 2011-2016 Cukup Signifikan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Teddy Meiyadi, mengatakan progres pembangunan kota Tangsel, berdasarkan target dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2011-2016 yang meliputi 110 program dan 216 sasaran program pembangunan, secara keseluruhan telah berhasil dilaksanakan dengan menghasilkan beberapa progres pembangunan skala makro.
Teddy menjelaskan, sejak tahun 2011 Pemkot Tangsel telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang RTRW, RPJPD dan RPJMD. Khusus Perda RTRW, diseluruh Indonesia saat ini baru sekitar 60 % kabupaten dan kota yang memiliki Perda RTRW. Sedangkan Kota Tangsel sebagai kota yang masih berusia muda, telah memiliki ketiga Dokumen Perencanaan Strategis tersebut. Ketiga dokumen itu, menurut Teddy, sangat penting karena digunakan sebagai acuan, pedoman, aturan dan ketentuan didalam menyusun rencana dan pelaksanaan pembangunan lebih terarah, terpadu dan tepat sasaran.
“Pembangunan di segala bidang telah dilaksanakan dengan berbasis skala prioritas dan potensi yang dimiliki. Meskipun terlihat secara nyata perubahan dan perkembangan kinerja pembangunan yang cukup signifikan, namun persoalan pembangunan akan tetap ada selama masih terjadi pertumbuhan penduduk,” kata Teddy.
Progres pembangunan di wilayah Kota Tangsel hingga saat ini, lanjut Teddy, paling tidak dapat di evaluasi melalui dua aspek indikator, yaitu keberhasilan pembangunan yang telah dapat diwujudkan dan bermanfaat bagi kepentingan publik, serta permasalahan pembangunan dilingkungan masyarakat yang masih perlu ditangani.
“Pemetaan dan evaluasi terhadap progres (tingkat capaian) pembangunan selalu kami lakukan,” terangnya.
Beberapa progres pembangunan di wilayah Kota Tangsel, antara lain jalan raya Ciater yang awalnya memiliki lebar ROW 6-8 meter, sekarang ini ROW-nya mencapai 18- 24 meter. Gedung Puskesmas pada tahun 2011 berjumlah kurang dari 10 unit, sedangkan saat ini bertambah menjadi 26 unit, dimana 21 unit diantaranya dengan fasilitas rawat inap. Pada pelayanan bidang kesehatan telah diberlakukan kesehatan gratis bagi yang memiliki KTP Tangsel, serta saat ini telah berdiri RSUD berkapasitas lebih dari 150 tempat tidur yang dikelola melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Lima tahun lalu panjang jalan kota sekitar 169 km dalam kondisi sebagian besar dalam keadaan rusak. Sedangkan saat ini telah berkembang menjadi sekitar 360 km dalam kondisi baik dan mantap. Kemudian pada tahun 2008 pembangunan rumah tidak layak huni baru mencapai 40 buah, saat ini telah mencapai 165 rumah.
Pada bidang pelayanan pendidikan, lima tahun lalu siswa SD dan SMP sebagian masih ada yang bersekolah siang hari. Namun saat ini semua murid SD dan SMP bersekolah di pagi hari dan tanpa dipungut biaya (gratis biaya SPP). Hal ini dimungkinkan karena telah dilakukan pembangunan/penambahan ruang kelas baru SD dan SMP lebih dari 795 unit ruang kelas. Kemudian lima tahun lalu ratio murid sekolah masih 1 : 40 dan saat ini dapat diturunkan menjadi 1 : 34. Sedangkan, rata-rata lama sekolah meningkat dari 10,17 menjadi 11,56 tahun, bahkan tingkat capaian ini merupakan tertinggi di wilayah Provinsi Banten.
Dibidang Kebersihan saat ini Tangsel telah memiliki Tempat Pembuangan Sampah (TPA) di Cipeucang seluas 5,2 Ha (dalam proses perluasan menjadi 6,0 Ha), puluhan Bank Sampah yang dikelola oleh masyarakat, serta penyediaan TPST3R di setiap kelurahan sampai tingkat RW. Kemudian kemajuan dibidang pemerintahan, telah terbangun Gedung Pusat Pemerintahan Kota, Kantor Kecamatan dan Kantor Kelurahan yang lebih representatif serta Balai Warga diseluruh kelurahan.
Dalam hal pengelolaan keuangan daerah, selama empat tahun ini perkembangan APBD Kota Tangsel meningkat secara signifikan dari semula pada tahun 2012 sebesar Rp 1,5 Trilyun meningkat menjadi Rp 3,3 Trilyun pada Tahun Anggaran 2015. Selanjutnya dalam rangka meningkatkan pelayanan publik, telah diterapkan berbagai sistem pelayanan publik yaitu diantaranya dalam pelayanan perizinan on line, kependudukan, rumah sakit, Elektronik Musrenbang serta sistem perencanaann penganggaran dan pelaporan secara om line (Simral).
Progres pembangunan bidang Sosial dan Ketenagakerjaan memperlihatkan perkembangan yang baik dimana tingkat pengangguran di Tangsel yang awalnya mencapai 11,98 %, pada saat ini dapat diturunkan menjadi 6,9 %. Demikian pula tingkat kemiskinan dari semula 1,69 %, saat ini turun menjadi 1,62 %. Income per kapita penduduk (tahun dasar 2010), saat ini telah mencapai Rp 34,3 juta, dengan Laju Pertumbuhan Ekonomi yang terus meningkat dari 7,5 % menjadi 8,9 %.
Melalui peningkatan pelayanan kesehatan, angka harapan hidup penduduk Tangsel meningkat tajam dari semula 68,57, saat ini menjadi 72,11 tahun. Dari berbagai keberhasilan pembangunan di bidang Pendidikan, Kesehatan dan Perekonomian, tingkat capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM)Kota Tangsel meningkat dari 75,74 pada tahun 2011 menjadi sebesar 79,17 di tahun 2014.
“Terhadap keberhasilan pembangunan yang telah dicapai, Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah mendapatkan beberapa penghargaan pihak luar, baik di lingkup Internasional, Nasional maupun Provinsi,” bebernya.
Untuk tahun 2016 mendatang, penyelenggaraan pemerintahan di Kota Tangsel akan memasuki periode kedua pelaksanaan pembangunan lima tahun atau periode kedua RPJMD, dimana prioritas dan arah kebijakan pembangunan lima tahun kedepan (2016-2021) telah ditetapkan dalam dokumen RPJPD Kota Tangsel, yang meliputi Peningkatan penyelenggaraan Tata Pemerintahan yang baik dan bersih, Pengendalian Pertumbuhan Penduduk Kota, Pemeliharaan dan peningkatan penyediaan Prasarana dan Sarana Kota, Pembangunan kualitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia, Peningkatan pertumbuhan perekonomian melalui pengembangan sektor Jasa Unggulan, Penanggulangan Kemiskinan, Pengangguran, dan peningkatan Kesejahteraan Sosial.
“Kebijakan pembangunan pada Tahun 2016 akan memiliki dua tujuan yaitu sebagai tahun terakhir masa periode pelaksanaan RPJMD 2011-2016 serta sekaligus menjadi tahun awal dari rencana pembangunan periode lima tahun kedua RPJMD Tahun 2016-2021,” jelas Teddy.
Teddy menambahkan, arah dan kebijakan pembangunan tahun 2016 tersebut akan terfokus pada peningkatan sarana dan prasaran Infrastruktur Kota, perkuatan akses layanan Pendidikan, Kesehatan, Kebersihan dan Lingkungan. Selain itu kebijakan pembangunan akan diarahkan juga pada penanganan isu-isu strategis terkait tingginya pertumbuhan penduduk, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, serta penanganan masalah-masalah sosial di masyarakat. (ADV)
- Pemerintahan6 hari ago
DSDABMBK Tangsel Perpanjang Sayembara Desain Ornamen Jembatan Cendrawasih V, Total Hadiah Rp45 Juta Menanti
- Tangerang6 hari ago
Rayakan HUT Paramount Enterprise ke-18, Band Padi Reborn dan Ribuan Peserta ‘Paramount Fun Color Run’ 2024 Mewarnai Kota Gading Serpong
- Banten4 hari ago
Ketua Komisi V DPRD Banten Ananda Trianh Salichan Harapkan Masyarakat Ikut Serta Dalam Pengawasan Pendidikan
- Bisnis4 hari ago
JNE Raih Penghargaan Best Chief Marketing Officer (CMO) Award 2024
- Banten4 hari ago
Tanggap Bencana Alam, Sekretariat DPRD Banten Gerak Berikan Bantuan
- Pemerintahan6 hari ago
Pilar Saga Ichsan: Tangsel Mengaji, Langkah Pemkot Tingkatkan Program dan Infrastruktur Keagamaan
- Pamulang6 hari ago
Puskesmas Pamulang Raih Prestasi Membanggakan di Ajang Jambore Puskesmas Nasional
- Pemerintahan5 hari ago
Festival Tangsel Land 2024, Benyamin Davnie Dukung Perkembangan Industri Kreatif Lokal