Lifestyle
8 Penyebab Mual yang Bisa Terjadi Pada Anak Anda

Merasakan mual itu rasanya sangat mengganggu dan tidak enak. Apalagi ketika anak-anak yang mengalaminya. Terlebih, refleks muntah kebanyakan anak kecil masih belum optimal sehingga biasanya mereka hanya bisa merengek “uwek-uwek” tanpa bisa mengeluarkan isi perutnya. Apa saja, sih, penyebab mual pada anak?
Macam-macam hal yang menyebabkan mual pada anak
1. Mabuk kendaraan
Anak kecil gampang mengalami mabuk kendaraan, terutama selama perjalanan panjang. Mabuk kendaraan terjadi ketika otak kewalahan menerima sinyal sensorik dari mata dan telinga bagian dalam yang mengatur keseimbangan tubuh.
Berdasarkan sinyal dari telinga, otak membaca bahwa tubuh sedang duduk diam di tempat (di dalam kendaraan) tapi di saat bersamaan juga mendapat sinyal bergerak karena mata Anda melihat ke sekitar selagi kendaraan tetap melaju.
Tumpang tindih sinyal inilah yang membuat anak mabuk kendaraan. Kurangnya kadar oksigen dalam kabin kendaraan (entah itu mobil, kereta, atau pesawat) juga dapat memperparah kondisi ini. Gejala utamanya adalah mual, berkeringat dingin, ngiler, dan bahkan sakit kepala.
Baca cara mengatasi mabuk kendaraan pada anak.
2. Alergi makanan
Reaksi alergi makanan juga dapat menyebabkan mual pada anak.
Selain mual, anak juga bisa mengalami sakit perut dan bahkan muntah-muntah akibat alergi makanan. Reaksi alergi bisa muncul segera habis makan atau dalam selang waktu beberapa jam setelahnya.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui makanan apa yang bisa memicu alergi anak, umumnya telur, susu dan produk olahannya, kacang-kacangan, hingga seafood.
3. Penyakit infeksi
Penyakit infeksi yang menyebabkan masalah pencernaan seperti diare dan muntaber dapat menyebabkan anak mual. Ini karena infeksi bakteri atau virus penyebab penyakit itu menimbulkan iritasi di saluran pencernaan.
Selain infeksi pada saluran pencernaan, infeksi virus yang menyerang otak juga bisa menyebabkan mual dan muntah.
4. Gelisah
Anak kecil cenderung mudah gugup dan gelisah karena tidak terbiasa menghadapi lingkungan asing atau perubahan baru yang benar-benar drastis dalam hidupnya. Misalnya, hari pertama masuk sekolah, mengikuti kompetisi atau lomba, atau bahkan saat pindah rumah.
Tanpa disadari, rasa cemas khawatir dapat menyebabkan sistem pencernaan ikut stres. Salah satu efeknya adalah peningkatan asam lambung yang dapat berpengaruh terhadap proses pencernaan makanan. Itu kenapa Anda cenderung merasa mual saat sedang gugup. Anak-anak pun begitu!
5. Makan berlebihan
Anak kadang bisa lupa diri ketika sedang makan. Apalagi ketika makanan favoritnyalah yang terhidang di atas meja makan.
Makan cepat dan porsinya terlalu banyak bisa membuat anak mual bahkan hingga muntah. Ini karena ukuran lambung anak yang masih kecil tidak dapat lagi menampung makanan, sehingga bocor ke kerongkongan.
Beberapa anak mungkin tidak bisa memuntahkannya karena justru mengantuk setelah kebanyakan makan.
6. Keracunan makanan
Keracunan makanan adalah penyebab mual pada anak yang paling sering terjadi. Umumnya disebabkan oleh kebiasaan jajan sembarangan di pinggir jalan.
Jajanan pinggir jalan biasanya tidak terjamin kebersihan dan sumber bahan-bahannya. Maka bisa jadi makanan tersebut sidah terkontaminasi bakteri di udara sekitar (yang notabene tinggi polusi) atau zat kimiawi tertentu. Makanan yang tidak matang sempurna juga bisa menyebabkan anak keracunan makanan.
7. Migrain perut
Nyatanya, migrain tidak cuma bisa menyerang kepala. Perut juga bisa kena migrain, yang ditandai dengan mual terus-terusan dan sakit perut hebat selama lebih dari dua jam.
Migrain perut biasanya menyerang anak pada usia 7 tahun, dan puncaknya di usia 9-11 tahun. Semakin dewasa, migrain perut dapat berubah menjadi migrain kepala.
Penyebab migrain perut tidak diketahui pasti, tapi para ahli kesehatan anak berteori bahwa ini ada hubungannya dengan miskomunikasi antar saraf usus dan otak yang dipicu oleh kondisi psikologis anak. Misalnyam anak stres atau malah sangat gembira.
8. Masalah saraf
Meski jarang, gangguan saraf otonom dapat menjadi penyebab mual pada anak. Sistem saraf otonom adalah kelompok saraf yang mengatur jalannya proses tubuh tertentu secara otomatis, seperti tekanan darah, detak jantung, suhu inti tubuh, gerakan pencernaan, dan sistem kandung kemih.
Anak yang mengalami gangguan otonom sering mengalami mual dan sakit perut yang disertai dengan sakit kepala dan kelelahan berlebihan.
Namun demikian, gangguan saraf otonom cukup sulit didiagnosis. Bahkan lewat tes medis seperti endoskopi, rontgen, dan tes darah, hasilnya bisa baik-baik saja. Maka dari itu perlu pengawasan lebih lanjut dari tim dokter untuk bisa mengetahui dan mengelola kondisi ini.
Kabartangsel.com
-
Bisnis3 hari ago
WSBP Pacu Suplai Spun Pile, Progres Proyek Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai NCICD Paket 2 Tembus 69%
-
Bisnis3 hari ago
Telkom Indonesia Ciptakan Ruang Baru untuk Developer Lokal Makassar Melalui AI Community Gathering
-
Bisnis3 hari ago
Telkom Indonesia Berikan Dukungan Penuh Pada Kompetisi Perencanaan Bisnis NBPC Business Project 5.0 di Makassar
-
Bisnis2 hari ago
Peran Vital Petugas Daily Check Sarana di Stasiun: Menjamin Keselamatan dan Kenyamanan Perjalanan Kereta Api
-
Pemerintahan2 hari ago
Jadwal SPMB SMP Negeri di Tangsel Tahun Ajaran 2025/2026, Pendaftaran Dibuka Mulai 24 Juni
-
Pemerintahan3 hari ago
Benyamin Davnie Sambut Milad ke-37 KKSS, Budaya dan Kebersamaan Fondasi Membangun Kota Tangsel
-
Bisnis3 hari ago
LindungiHutan Capai Target 1 Juta Pohon, Ini Pihak-Pihak yang Mendukung Kesuksesannya
-
Bisnis2 hari ago
CALEG GAGAL BANGKIT KARENA LUKISAN: BAGAIMANA SENI MENYEMBUHKAN JIWA AGUS PRIYANTO