Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan bahwa ketersediaan bahan pokok untuk menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2021 dalam kondisi aman dan terkendali. Indonesia memiliki stok beras yang cukup dengan produksi yang masih berlangsung.
“Pangan dasar yang kita kendalikan itu ada 11 dan semuanya dalam kondisi aman. Jadi ada beras, ada jagung, ada gula pasir, ada daging, dan ada juga kebutuhan pokok lainnya. Insyaallah 11 komoditi ini aman sampai akhir tahun mendatang,” ujar Mentan, yang dikutip dari laman pertanian.go.id Kamis (24/12/2020).
Mentan mengatakan, kecukupan sebelas bahan pokok ini merupakan hasil kerja keras dari semua pihak, termasuk koordinasi satu data satu pintu dengan Bulog dan Kemendag di bawah koordinasi langsung Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian.
“Masalah ketahanan pangan adalah masalah yang paling dalam, paling kompleks, namun juga strategis. Karena itu saya tidak boleh salah prediksi atau salah mengolah data. Alhamdulillah kita terus melakukan koordinasi antarlembaga yang sangat ketat, baik dengan Kemenko, Bulog, atau dengan kementerian lain. Kita punya mapping yang sama dengan menggunakan digital,” katanya.
Mentan menyampaikan, selama ini pihaknya rutin memantau semua perkembangan pasar dan ketersediaan pangan. Terlebih soal ketersediaan beras sebagai kebutuhan utama masyarakat Indonesia.
“Makanya ini harus ter-mapping dan kita tidak boleh berbeda data dengan bulog atau dengan kementerian lain,” katanya.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menambahkan bahwa kolaborasi Bulog dan Kementan selama ini berjalan dengan baik. Bahkan, kata Buwas, Bulog terus memantau jalanya produksi yang ada untuk menyamakan data sebelum dilakukan penyerapan.
“Kewajiban Bulog adalah mempersiapkan pangan di seluruh pelosok tanah air. Jadi kita mengikuti perkembangan masalah pangan, termasuk masa panen di Kementan. Alhamdulillah kita memiliki ketersediaan pangan yang cukup, ditambah program di Kementan yang membuat produksi semakin berjalan. Artinya kita sampai saat ini tidak melakukan impor,” katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Musdhalifah Machmud memastikan bahwa saat ini Indonesia secara keseluruhan mampu melewati defisit pangan. Bahkan, Indonesia memiliki stok pangan yang cukup, meski tengah menghadapi pandemi COVID-19.
“Defisit pangan alhamdulillah bisa kita lewati. Bahkan dengan kondisi stok pangan kita cukup, meski pandemi COVID-19 masih berlangsung. Ke depan, kita akan terus memantau harga setiap hari untuk mengantisipasi kekurangan dan lonjakan harga. Jadi kalau harga mulai naik, maka kita minta Bulog melakukan operasi pasar. Karena itu bulog harus segera melakukan penyerapan,” tutupnya.
Berdasarkan perkiraan ketersediaan beras dan kebutuhan pangan pokok dan strategis nasional sampai dengan akhir Desember 2020 masih tersedia dengan baik. Ketersediaan beras misalnya surplus 6,5 juta ton, jagung surplus 1,5 juta ton, daging sapi surplus 131 ribu ton, dan daging ayam 275 ribu ton. (red)
-
Banten2 hari ago
Jadwal dan Pelaksanaan Seba Baduy 2025
-
Kabupaten Tangerang2 hari ago
Prediksi Pertandingan Persita Tangerang vs PSBS Biak
-
Bisnis2 hari ago
KAI Daop 8 Bersama Komunitas Railfans Malang Raya Peringati 15 Tahun beroperasinya KA Malabar Dan Berdirinya Komunitas Tersebut
-
Sport2 hari ago
Malut United Vs Persib Bandung, Bojan Hodak Pastikan Pemain Siap Tempur
-
Pemerintahan2 hari ago
Disperkimta Tangsel Bedah 369 Rumah Tak Layak Huni di Tahun 2025
-
Bisnis2 hari ago
Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Turun per 1 Mei 2025
-
Banten2 hari ago
Banten Kembali Raih Opini WTP ke-9 Kali Berturut-turut
-
Nasional2 hari ago
Soal Sekolah Rakyat, Presiden Prabowo Pastikan Program Tepat Sasaran