Connect with us

Apa yang pernah diprediksikan tentang retaknya dukungan Partai Golkar terhadap bakal calon Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) sepertinya terjadi. Pasca-beredarnya berita tentang susunan pengurus DPP Partai Golkar dimana Airin Rachmi Diany, Walikota sekaligus Ketua DPC Partai Golkar Tangsel masuk di dalam kepengurusan, sebagai salah satu unsur ketua, warga dikagetkan dengan beredarnya video dukungan para Pengurus Kecamatan (PK) partai tersebut kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel, Muhammad sebagai calon Walikota Tangsel.

Padahal semua tahu, bahwa partai berlambang pohon beringin tersebut telah gembar-gembor akan mendukung Wakil Walikota Benyamin Davnie sebagai calon yang diusung berpasangan dengan Andiara Aprilia Hikmat, anggota senator asal Banten yang merupakan anak dari eks Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah.

Oleh sebagian kalangan, penolakan unsur akar rumput terhadap Benyamin Davnie tersebut lantaran, Golkar yang memenuhi persyaratan mengusung sendiri paket calon dan wakil, bukan kader. Ben masih tercatat sebagai kader Partai Nasdem yang tidak memeroleh kursi di DPRD.

Spekulasi pun beredar, ditariknya Airin ke Golkar Pusat untuk mengamankan posisi Airin dari polemik di internal yang sebenarnya sudah terjadi pasca-disebut-sebutnya Ben sebagai figur yang akan diusung. Para politisi senior partai tersebut beranggapan, semestinya mendorong kader sendiri ketimbang sosok Ben. Sebut saja ada M. Ramlie mantan Ketua DPRD dan H. Mathodah yang juga anggota legislatif periode sekarang. Tinggal menentukan paket wakilnya siapa.

Advertisement

Benar juga jika ujian kepemimpinan Airin di Golkar momentumnya adalah pilkada saat ini. Mulai dari kemandirian politik, kedewasaan berpolitik, pembacaan politik, sampai bagaimana Airin menyelesaikan potensi perpecahan di internal, paling tidak menjaga soliditas partai.

Di pilkada 2020, keputusan Golkar memang ditunggu partai lain yang akan berkontestasi. Dengan diketahuinya siapa bakal calon yang akan dimajukan, akan mengubah akselerasi peta politik. Mulai dari peta koalisi hingga peta kekuatan figur. Sebab, momentum Pilkada Tangsel 2020 menjadi pertaruhan karena Airin tidak bisa mencalonkan lagi. Kita tunggu saja siapa yang sebenarnya diusung Golkar.

Masuknya Airin ke pengurus pusat, juga memberikan gambaran tentang pemetaan Pilgub Banten, dimana Andika Hazrumy bakal dicalonkan sebagai calon gubernur, dan Airin sendiri kemungkinan bertarung merebut DPR RI di 2024.

Di luar itu, ada hal yang menarik juga jelang Pilkada Tangsel, yakni munculnya nama Aldrin Ramadian yang notabene adalah adik kandung Airin. Banyak kalangan juga menilai, figur Aldrin yang akrab disapa Aa ini menjadi kuda hitam sekaligus titik kompromi. Sosok Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Tangsel ini, dianggap lebih realistis dijadikan sebagai figur walikota maupun wakil walikota di tengah gencatan para kandidat walikota yang menguat, seperti Muhammad dan Ben sendiri, serta Siti Nur Azizah, anak dari Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin.

Advertisement

Bahkan kabarnya, beberapa partai sudah mulai melirik dosen geologi Universitas Padjajaran (Unpad) tersebut sebagai figur yang perlu dipertimbangkan. Kenapa menjadi kuda hitam dan titik kompromi, Aldrin dinilai banyak partai bakal mendulang limpahan suara dari pendukung Airin yang kecewa jika Golkar Tangsel benar-benar menjatuhkan pilihannya ke paket Ben-Andiara.

Selain sebagai ketua LPM, yang kepengurusannya hingga tingkat kelurahan, Aldrin juga mudah bergaul dengan semua kalangan, low profile, dan bisa jadi karena dia ketua LPM tadi, maka sentuhannya sampai ke “akar rumput.” Politik bisa berubah, per detik.

Penulis: Dedy Ilyas, Penggiat Tangsel Care.

Advertisement

Populer