Oleh: Muhamad Ali
Saya selesai membaca 397 halaman disertasi Dr. Abdul Aziz dan tanggapan-tanggapan promotor dan para pengujinya. Pertama-tama, saya mengucapkan selamat atas kerja keras Abdul Aziz dan para pembimbing dan pengujinya. Juga kepada istri dan anak-anaknya. Meneliti dan menulis disertasi itu pengorbanan luar biasa.
Disertasi ini tidak bertujuan menghalalkan hubungan seks diluar nikah yang umumnya dikategorikan zina, secara bebas dan tanpa batasan. Abdul Aziz berusaha menjelaskan bagaimana Muhammad Shahrur mendefinisikan “milk al-yamin”, zina dan fahisyah yang berbeda dengan pandangan ulama pada umumnya. Shahrur menggunakan pendekatan saintifik terhadap Quran dengan menggunakan paradigma “Islam cocok bagi semua tempat dan zaman” dan “Dengarlah pesan Nabi seperti Nabi baru wafat kemarin”, ingin mengintegrasikan konsep “Islam” universal, dan teori-teori saintifik, teorem matematik, Marxist, secara pilih-pilih/eklektik. Shahrur memang bukan didikan tafsir atau fiqh, tapi dosen sains yg ia percaya lebih mampu memahami pesan-pesan Islam di zaman moderen.
Disertasi ini punya banyak kelebihan. Abdul Aziz menggunakan sumber-sumber primer dan sekunder, bahasa Arab, Inggris dan Indonesia, dan mengeritik beberapa poin pemikiran Muhammad Shahrur: bias jender, inkonsistensi bahasa dan bbrp poin lain. Ada nuansa inter-disipliner juga.
Tapi ada kelemahan-kelemahan teoritis dan metodologis, dan pernyataan-pernyataan umum seperti tentang Deklarasi HAM yang perlu dikhususkan dan diperbaiki. Ada poin-poin yang harus diperjelas lebih dalam. Bagaimana sebenarnya pendapat Shahrur ttg milk al-yamin itu? Apakah ada perubahan dan kontradiksi? Ini perlu diperjelas. Dalam beberapa hal, pembahasan terlalu melebar. Metode “hermenetika” yg digunakan juga tidak cukup jelas kaitannya dengan topik pokok bahasan.
Bagian implikasi juga terjadi jumping conclusion: kesimpulan melompat. Ada variabel-variabel yang hilang. Aziz juga membuat kesimpulan-kesimpulan yang sebagiannya tidak cukup dibahas di bab-babnya
Bagian saran-saran juga tidak perlu ada dalam disertasi ini.
Disertasi ini bisa direvisi dan diperkuat. Dan para promotor dan penguji telah melakukan tugas akademik mereka sesuai dengan kapasitas dan keahlian mereka.
Saya harus menulis kajian yang serupa jika ingin benar-benar membahas disertasi ini, tapi saya tidak ada keinginan untuk melakukannya. Silahkan calon-calon doktor yang lain melakukan kajian-kajian serupa sehingga ilmu pengetahuan berkembang.
Sepertinya gara-gara media masa dan media sosial, topik penting yang seharusnya bisa dikaji secara ilmiah dan adil menjadi kontroversi publik dan hujat menghujat yang tidak perlu.
Sumber: Facebook Muhamad Ali
-
Banten5 hari ago
Bank Banten Raih Penghargaan “BUMD dengan Akselerasi Pengembangan Ekonomi Keuangan Daerah”
-
Pemerintahan7 hari ago
Tingkatkan Kesadaran Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat, Pilar Saga Ichsan Dorong Peran Bank Sampah
-
Pemerintahan7 hari ago
Sukseskan Coklit, Benyamin Davnie Imbau Warga Tangsel Berikan Informasi yang Benar dan Lengkap
-
Banten3 hari ago
Bank Banten Sambut Baik 4 Pemda Dalam Komitmen Penempatan RKUD
-
Tangerang Selatan3 hari ago
Kloter 13 JKG Jemaah Haji Asal Tangsel Tiba di Tanah Air
-
Pemerintahan5 hari ago
Lima Ribu Siswa di Tangsel Dapat Bantuan Biaya Pendidikan dari Pemkot
-
Pemerintahan5 hari ago
Benyamin Davnie: Judi Online Bawa Dampak Negatif
-
Pemerintahan5 hari ago
Bangun Gedung Baru SMPN 7 Tangsel, Benyamin Davnie: Untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan