Connect with us

Para pemain Perserang yang berlaga di liga 2 Indonesia belum mendapatkan gaji selama dua bulan yakni bulan Maret dan April.

Hal itu dibenarkan oleh Kapten Tim Perserang Ida Novriza Ali sebagaimana dilansir dari RMOLBanten, Kamis (14/5).

“Iyah bang betul, soalnya kita juga bingung nunggu-nunggu kejelasan, tapi dari pihak manajemen gak jelas gitu,” katanya.

Padahal dalam Surat Keputusan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, bernomor SKEP/48/III/2020 tertanggal 27 Maret 2020, yang mengizinkan semua klub membayarkan gaji pemain dan stafnya hanya 25 persen di Liga 1 dan Liga 2 2020.

Advertisement

Seharusnya, kata pria yang disapa Idang ini tanggal 5 April itu sudah dibayar sesuai dengan kontrak tapi sampai sekarang belum ada juga penjelasannya.

“Tanggal 5 paling telat loh dikontrak nya itu, kita masih nunggu sampai sekarang belum ada juga, kita diem-diem tuh sampai tanggal 5 itu, kata manajemen sabar dulu tapi sampai sekarang belum ada juga penjelasannya,” ujarnya.

Menurut Idang, sebelum para pemain pulang yakni tanggal 27 Maret kemarin dijanjiin sama manajemen untuk gaji bulan Maret, April Mei Juni dibayar 25 persen setiap bulannya.

“Jadi untuk empat bulan itu akan dibayar di bulan April disatuin jadi 100 persen. Sebenarnya kita tidak mnerima tapi katanya itu kebijakan dari PSSI,” ujarnya.

Advertisement

Sebelum kompetisi terhenti karena pandemi wabah virus corona atau Covid-19, Perserang sempat sekali turun bermain di Stadion Krakatau Steel Cilegon, Banten, Minggu (15/3) lalu.

Dalam laga itu dua gol Ervin Rianto menit 39 dan Yogi Syaiful Rizal menit 69 sukes membungkam tuan rumah Cilegon United dengan skor 2-0 pada Grup Barat Liga 2 2020.

“Tetapi karena pertimbangan masa bhakti sejak seleksi, perekrutan awal Maret, latihan hingga pertandingan pertama, akhinya kami sepakat meminta bayaran gaji bulan Maret 100 persen dan masing-masing 25 persen untuk gaji bulan April, Mei, dan Juni sesuai surat PSSI,” tuturnya.

Sementara selama stay at home di kampung halaman masing-masing selama pandemi wabah virus corona, para pemain juga dihimpit kebutuhan ekonomi sehari-hari rumah tangga atau keluarga.

Advertisement

“Tidak ada profesi lain yang bisa kami lakukan, kalau dulu ada tarkam sekarang tarkam juga tidak ada,” Idang.

Dirinya mengaku sudah mengadukan perihal keterlambatan gaji ini kepada Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) sejak seminggu yang lalu.

“Kalau laporan ke APPI sejak seminggu yang lalu dan APPI sudah mengirim surat ke Perserang, sekarang kami nunggu balasan dari perserang sampai 10 hari,” katanya.

“Tapi katanya manajemen kemarin ngebahas gaji juga tapi gak tau tuh kelanjutannya mudah-mudahan sebelum lebaran dibayar kalau bener sudah dibayar kita klarifikasi ke tim dan cabut pengaduan kita ke APPI,” tutupnya. [Rmolbanten/kts]

Advertisement

Populer