Lifestyle
Gejala Osteoporosis dari Tahap Awal Sampai yang Sudah Parah

Gejala pengeroposan tulang atau osteoporosis pada awalnya cukup sulit dikenali. Proses penurunan kepadatan tulang sampai keropos umumnya berlangsung perlahan, dan tidak ada ciri-ciri fisik yang jelas ditunjukkan oleh tubuh.
Biasanya seseorang baru dicurigai mengalami osteoporosis ketika tulangnya patah karena cedera ringan, yang umumnya tidak berakibat demikian. Namun jika Anda lebih peka, ada beberapa gejala awal yang kerap muncul saat osteoporosis mulai menyerang. Berikut ulasan lebih lengkapnya.
Gejala osteoporosis awal
Tulang terdiri dari jaringan hidup yang dapat terus memperbarui dirinya sendiri setiap kali ada kerusakan. Namun seiring usia bertambah tua, proses pembentukan jaringan tulang yang baru makin melambat. Akibatnya, tulang jadi melemah dan cepat rapuh.
Berikut adalah sejumlah gejala osteoporosis yang kerap muncul di tahap awal, tapi seringnya tidak disadari:
Gusi menyusut
Garis gusi bisa menyusut jika rahang Anda kehilangan massa tulangnya.
Melansir Pusat Informasi Osteoporosis milik NIH, ketika tulang rahang mengeropos dan garis gusi menyusut, gigi yang disokongnya lambat laun bisa terlepas sendiri.
Gigi dari wanita pengidap osteoporosis tiga kali lebih mungkin untuk tanggal tiba-tiba dibanding yang tidak memiliki osteoporosis.
Maka ketika Anda merasa gusi mengalami perubahan yang tidak wajar, periksakan ke dokter gigi untuk mengetahui penyebab lebih jelasnya.
Kekuatan genggaman melemah
Penelitan yang diterbitkan di jurnal Orthopaedic Surgery menemukan bukti bahwa penurunan kepadatan tulang pada wanita pascamenopause dapat berdampak pada kemantapan genggaman atau pegangan tangannya.
Kekuatan genggaman yang melemah dapat meningkatkan risiko Anda terjatuh.
Ada baiknya segera memeriksakan diri guna memastikan Anda mengalami tulang keropos atau tidak.
Kuku lemah dan rapuh
Mungkin Anda tak menyadari bahwa kuku yang lemah dan rapuh menandakan kesehatan tulang yang tidak lagi optimal. Kenapa begitu?
Pada dasarnya, kuku dan tulang terbuat dari mineral yang sama yaitu kalsium. Apabila kuku tampak lebih lemah dan rapuh dari biasanya, ini dapat menandakan tubuh tidak mendapat asupan kalsium yang cukup, atau tidak lagi bisa menyerap kalsium seefisien dulu.
Kurangnya kadar kalsium dalam tubuh dapat memengaruhi kepadatan lapisan kuku dan tulang.
Maka apabila kuku Anda lebih rapuh dari biasanya, Anda patut curiga dan memeriksakan diri ke dokter.
Ciri-ciri tulang keropos (osteoporosis) yang sudah parah
Dibanding gejala awal, ciri-ciri tulang keropos yang semakin parah biasanya lebih mudah diamati dan dirasakan.
Berikut berbagai gejala tulang keropos yang perlu diwaspadai:
Tinggi badan berkurang
Jika Anda merasa badan makin pendek dari biasanya, ini adalah lampu merah. Penyusutan tinggi badan merupakan gejala osteoporosis yang paling mencolok.
Ciri-ciri ini menunjukkan tulang belakang sudah keropos parah hingga tertekan, atau bahkan mungkin retak. Tulang punggung yang retak atau patah tidak akan lagi stabil untuk menahan beban tubuh bagian atas.
Maka selain makin memendek, postur badan juga biasanya makin membungkuk. Di tahap ini Anda perlu waspada karena biasanya kerusakan akan terus berlangsung secara bertahap tanpa disadari.
Akan tetapi, berubahnya postur dan tinggi badan tidak selalu menandakan tulang Anda sudah keropos. Tinggi badan secara alami berkurang seiring kita bertambah tua.
Namun pengurangan tinggi badan akibat osteoporosis biasanya cenderung lebih cepat, terpangkas lebih banyak, dan terjadi terus menerus. Jika Anda kehilangan tinggi badan lebih dari 3 cm, tandanya ada sesuatu yang salah dengan tulang belakang Anda.
Jangan sepelekan hal ini karena masalah tulang belakang cenderung melemahkan dan bisa memicu kondisi lain yang lebih parah.
Nyeri punggung tiba-tiba
Siapa saja bisa mengalami sakit punggung sesekali. Namun, nyeri punggung yang menjadi gejala osteoporosis bisa terjadi tiba-tiba tanpa alasan, bahkan di saat Anda tidak sedang melakukan apa pun.
Rasa sakitnya bisa sangat parah hingga membuat Anda tidak bisa bergerak atau bangun dari kasur. Pada kasus lainnya, nyeri punggung mungkin tidak terlalu menusuk, tapi tidak kunjung hilang.
Nyeri punggung akibat osteoporosis umumnya disebabkan oleh patah tulang belakang yang terjadi tiba-tiba saat Anda melakukan hal sepele. Misalnya membungkuk untuk mengikat tali sepatu.
Segera konsultasi ke dokter karena kondisi ini merupakan gejala peringatan osteoporosis pada tulang belakang Anda. Datanglah ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan tulang menyeluruh.
Pasalnya, kemungkinan Anda hanya akan diresepkan obat pereda nyeri jika berkonsultasi di klinik dan pusat kesehatan lain yang fasilitasnya tidak lengkap.
Patah tulang tiba-tiba
Patah tulang tiba-tiba setelah mengalami insiden yang tampak remeh adalah ciri-ciri utama tulang keropos.
Patah tulang setelah kecelakaan bermotor, misalnya, adalah efek yang wajar. Namun jika tulang Anda patah setelah batuk atau bersin yang kencang, tandanya penyangga tubuh Anda sudah melemah.
Adapun area tulang yang paling sering patah sebagai efek osteoporosis yaitu:
Tulang belakang
Patah tulang belakang cenderung yang paling sering terjadi saat seseorang terkena osteoporosis. Patah tulang ini bisa menyebabkan rasa sakit yang amat mengganggu dan menyebabkan postur membungkuk (kifosis). Meski begitu, kadang patah tulang belakang bisa terjadi begitu saja tanpa gejala atau tanda yang jelas.
Tulang pinggul
Patah tulang pinggung menjadi gejala osteoporosis yang paling umum pada orang berusia 75 tahun ke atas.
Patah tulang pinggul umumnya membuat seseorang perlu menjalani rawat inap dan operasi. Proses penyembuhannya cukup lama dan bahkan bisa menyebabkan seseorang sulit atau bahkan tak bisa lagi bergerak.
Meski telah diobati, masih tinggi peluangnya untuk tulang pinggung patah kembali di masa depan.
Pergelangan tangan
Patah pergelangan tangan jadi salah satu gejala osteoporosis yang kerap dialami setelah terjatuh.
Patah pergelangan tangan bisa menyebabkan Anda kesulitan menggerakkan tangan. Terutama apabila patah terjadi di sis tangan Anda yang dominan.
Agar kondisi tulang setelah patah tidak makin parah, sebaiknya segera cek ke dokter setelah mengalami cedera. Pemeriksaan tulang oleh dokter dapat menentukan apakah patah tersebut dipicu osteoporosis atau bukan.
Periksakan gejala osteoporosis ke dokter sedini mungkin
Selain kepadatan dan kekuatannya yang menurun, tulang keropos biasanya tidak menyebabkan ciri-ciri lain yang jelas.
Maka sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter setiap kali merasa ada gejala yang mencurigakan; terutama jika ada riwayat osteoporosis dalam keluarga.
Mengobati osteoporosis di awal kemunculannya dapat mencegah risiko masalah tulang yang lebih serius.
Sumber foto: Health News Review
Kabartangsel.com
-
Sport2 hari ago
Hasil Australia Vs Jepang 1-0
-
Nasional2 hari ago
Menhan Sjafrie Terima Kunjungan Deputy Prime Minister and Minister of Defence of Australia, Tingkatkan Kapabilitas Pertahanan
-
Nasional2 hari ago
Presiden Prabowo Tinjau Stan Hilirisasi Jagung di Bengkayang
-
Tangerang Selatan2 hari ago
Angkat Kaki saat Audiensi, 2 Pendemo Tak Bisa Jabarkan Tuntutan hingga Tunjuk-tunjuk Wartawan
-
Bisnis2 hari ago
LRT Jabodebek Siapkan Layanan Optimal Selama Libur Iduladha
-
Bisnis2 hari ago
Bau Asap yang Ganggu Percaya Diri? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
-
Bisnis2 hari ago
Krakatau Steel Serahkan Bantuan 189 Hewan Kurban
-
Bisnis3 hari ago
Sapa Warga Medan, Hisense Usung Pameran OWN THE MOMENT di Sun Plaza