Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) menyatakan komitmennya untuk terus mendorong kemajuan UKM Indonesia agar bisa “go internasional”. Ketua BPP HIPMI Bidang Internasional dan Pariwisata, Bagas Adhadirga mengatakan 57,9 juta pengusaha UKM dan mikro di dalam negeri belum semua memiliki kapasitas untuk ekspor produknya. Oleh sebab itu, HIPMI menggandeng Programma Uitzending Managers (PUM) dari Belanda agar para pengusaha muda dapat “menyerap” ilmu dari para pakar bisnis di lembaga tersebut.
“Alhamdulillah hari ini kita dapat mewujudkan pertemuan ini. Pertemuan ini merupakan hasil dari kerja selama 2 minggu oleh para ahli dari PUM di 4 provinsi. Dan Jawa Barat merupakan “pilot” project dari PUM dan sudah kelihatan hasilnya mentoring dengan mereka,” ujar Bagas pada Forum Dialog HIPMI yang bertajuk, “Meningkatkan Kualitas dan Kapabilitas UKM Berorientasi Ekspor” di Menara Bidakara 2, Jakarta, Senin, (20/2).
Bagas menjelaskan, PUM merupakan organisasi yang terdiri dari 3500 pensiunan mantan pemilik perusahaan di Belanda yang disupport oleh pemerintah Belanda untuk memberikan kontribusi di negara berkembang yang diwujudkan dalam bentuk pelatihan atau coaching bagi UKM yang berminat menaikkan kelas dan berorientasi ekspor.
“Oleh karena itu BPP HIPMI aktif untuk bekerjasama dengan PUM dan diwujudkan dalam sebuah MoU yang kita tanda tangani pada bulan Desember di Belanda. Alhamdulillah, dari MoU tersebut kita mendapatkan jatah 20 proyek yang akan disupervisi oleh para ahli di PUM selama 2 tahun,” kata Bagas menjelaskan.
Sebagai informasi, HIPMI dan PUM telah menjalin kerjasama di 4 provinsi di Indonesia antara lain di Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, dan Jakarta akan turut mengkawal keberlangsungan pengusaha UKM yang bergabung di HIPMI.
“HIPMI itu UKM dan anak muda di bawah 40 tahun, concern PUM mereka mau meminimalisir kegagalan UKM pada tahun-tahun pertama. Kita akan gencar menyelematkan UKM dari kegagalan dengan mempelajari dari Belanda sistem yang seharusnya kita terapkan di bisnis kita,” pungkas Bagas.
Dalam kesempatan yang sama, tenaga ahli PUM di bidang manajemen, Jos Dorestijn menjelaskan, PUM akan mengadakan pelatihan intensif dengan melakukan beberapa langkah secara bertahap yakni, inkubasi program, mentoring bisnis, hingga memfasilitasi perusahaan untuk bisa memiliki sinergi dengan perusahaan lain.
Ia menyebutkan, PUM selalu sukses melaksanakan program ini dengan melibatkan akademisi dari universitas- universitas di Belanda.
Lebih lanjut, Jos menyebutkan beberapa manfaat yang akan didapatkan oleh pengusaha muda dengan menjalin kerjasama dengan PUM HIPMI.
“Mengurangi resiko bergugurannya bisnis startup Anda, perusahaan bisa lebih hemat dan meningkatkan “cuan” bagi perusahaan,” terang Jos dalam Bahasa Inggris.
Terakhir, Jos mengakui HIPMI sebagai organisasi kewirausahaan yang berskala nasional dan berpengalaman. Untuk itu, Jos ingin agar anggota organisasi HIPMI bisa menggunakan “uniqe selling points” yang mereka miliki untuk lebih memajukan usaha para anggota. (pr/fid)
-
Bisnis2 hari ago
Peran Vital Petugas Daily Check Sarana di Stasiun: Menjamin Keselamatan dan Kenyamanan Perjalanan Kereta Api
-
Pemerintahan2 hari ago
Jadwal SPMB SMP Negeri di Tangsel Tahun Ajaran 2025/2026, Pendaftaran Dibuka Mulai 24 Juni
-
Bisnis2 hari ago
CALEG GAGAL BANGKIT KARENA LUKISAN: BAGAIMANA SENI MENYEMBUHKAN JIWA AGUS PRIYANTO
-
Serpong Utara2 hari ago
Waisak 2025, WOM Finance Revitalisasi Vihara Cetiya Anurudha di Serpong Utara
-
Pemerintahan2 hari ago
Benyamin Davnie: Kebangkitan Bangsa Berawal dari Langkah Sederhana
-
Bisnis2 hari ago
KAI Properti Jalin Kerja Sama Strategis dengan PT Pandawa Lima Putra (Liwet Asep Stroberi) untuk Pengembangan Properti di Lima Kota
-
Bisnis1 hari ago
KAI Daop 1 Jakarta Gencarkan Sosialisasi Bahaya Aktivitas di Jalur Kereta Api
-
Bisnis2 hari ago
Gen Z dan AI untuk Masa Depan Berkelanjutan: Universitas Tarumanagara Bahas Inovasi Hijau Berbasis Teknologi dalam Innovation Expo