Connect with us

Pemerintahan

Kota Tangerang Selatan Dorong Pengembangan Budidaya Ikan Hias

Sebagai wilayah perkotaan, Tangerang Selatan (Tangsel) terus melakukan inovasi di berbagai bidang, salah satunya yaitu pengembangan sektor perikanan. Selain pengembangan budidaya ikan air tawar, pemerintah setempat melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) kini tengah melirik pengembangan budidaya ikan hias.

Bukan tidak mungkin kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang itu kedepannya mampu menjadi sentra pengembangan budidaya ikan hias di Indonesia.

“Kami tidak hanya terfokus pada jenis ikan konsumsi saja, kedepannya kami ingin menjadikan ikan hias sebagai maskot Tangsel. Potensi ikan hias di Kota Tangsel sangat besar,” ungkap Kepala Bidang Perikanan DPKP Kota Tangsel, M. Faridzal Gumay, di kantornya, Selasa, (23/11/2015).

Faridzal bilang produksi ikan hias di Tangsel cukup menjanjikan, disamping memiliki nilai ekonomis yang tinggi, tempat untuk membudidayakan ikan hias juga tidak membutuhkan lahan yang luas. Dia menyebutkan di tahun 2014produksi ikan hias Rainbow misalnya bisa mencapai 68.200 ekor pertahun, Ikan Koi 32.150 ekor pertahun, Ikan Mas Koki Mutiara 11.800 ekor per tahun, Ikan Green Tiger 165.000 ekor per tahun, Ikan Neon Tetra/Cardinal 2.213.000 ekor per tahun, Ikan Sumatra Albina 63.615 ekor, Ikan Cupang 153 ekor, Ikan Red Nose 95.000 ekor, Ikan Lemon Siklit 6.600 ekor, Ikan Palmas 54.000 ekor, Ikan Manvis 51.300 ekor, Ikan Black Ghost 6.664 ekor, dan ikan Sumatra mencapai 1.640 ekor per tahun.

Advertisement

“Dari nilai ekonomisnya, ikan hias dengan jenis komoditas neon tetra yang paling bagus, kemudian ikan cupang, ikan mas koki mutiara, ikan palmas, ikan koi, begitu juga dengan ikan rainbow. Ikan neon tetra di Tangsel sudah ada yang diekspor ke Eropa, kalau ikan cupang pasarnya se-Asia Tenggara,” bebernya.

Temu Usaha Pembudidayaan Ikan Hias di Kota Tangerang Selatan yang digelar DPKP Tangsel

Beberapa upaya yang sudah dilakukan DPKP Tangsel guna memfasilitasi pengembangan budidaya ikan hias, sambung Faridzal, yaitu dengan mengadakan pelatihan dan penyuluhan kepada asosiasi-asosiasi pembudidaya ikan hias, kemudian melakukan pembenihan dari indukan ikan hias unggulan, dan juga memberikan bantuan berupa aquarium. Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, DPKP Tangsel siap memfasilitasi sertifikasiCara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) untuk para pembudidaya ikan tawar dan ikan hias. CBIB itu dimaksudkan guna meningkatkan kualitas komoditas ikan, sehingga mempunyai daya saing di kawasan ASEAN.

“Untuk pengembangan ikan hias di Tangsel, kami telah bekerjasama dengan Balitbang Ikan Hias Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yang ada di Depok,” jelasnya.

Faridzal menambahkan, kerjasama dengan Balitbang Ikan Hias Kementerian Kelautan dan Perikanan RI itu untuk untuk memetakan komoditas jenis ikan yang cocok dikembangkan di Tangsel.

Advertisement

“Misalnya di Pamulang cocoknya komoditi ikan hiasnyajenis apa, kualitas airnya bagaimana. Nanti akan kita petakan di wilayah mana ikan hias itu yang cocok. Dengan pemetaan seperti ini pengembangan budidaya ikan hias akan berkembang dengan baik,” jelasnya.

Diakui Faridzal, meskipun Tangsel tidak memiliki laut dan lahan perikanan yang minim, Pemkot Tangsel melalui DPKP berani melakukan terobosan yang visioner dengan membuat Raperda Perikanan yang diajukan ke DPRD setempat. Raperda tersebut telah disahkan DPRD Tangsel menjadi Perda pada bulan Agustus 2015 kemarin. Perda Perikanan itu menjadi payung hukum dan regulasi pengembangan sektor perikanan di Tangsel.

Tidak hanya itu, DPKP Tangsel juga menargetkan akan segera membuat balai benih, baik untuk jenis ikan air tawar maupun untuk ikan hias.

“Lahan balai benih masih kita persiapkan,” tutupnya. (ADV)

Advertisement

Populer