Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi peran netizen dalam membantu percepatan penyelesaian masalah sosial kemasyarakatan. Hal tersebut disampaikan Khofifah saat mengunjungi dua anak korban penelantaran yang kini tinggal di Rumah Singgah Dinas Sosial Kota Tangerang, Kamis (5/1).
“Inilah contoh pemanfaatan media sosial yang baik. Jadi bukan menyebarkan berita hoax. Yang dilakukan netizen ini menunjukkan kepedulian terhadap sesama. Pemerintah sangat terbantu dengan informasi semacam ini,” katanya, Kamis, (5/1).
Seperti diketahui, kisah dua anak yang telantar yakni Marcel (3 tahun) dan Sony (16) menjadi viral di media sosial Instagram awal pekan ini. Keduanya diasuh dan tinggal bersama sang bibi, Desi yang mengalami gangguan jiwa.
Dari cerita Sony, ayahnya telah meninggal dunia sejak dua tahun lalu karena sakit. Sementara sang ibu memilih pergi meninggalkan rumah.
Sony diketahui putus sekolah sementara Marcel belum dapat berbicara dan berjalan. Kondisi tempat tinggal mereka memprihatinkan dan keduanya tidak mendapat asupan makanan yang baik.
“Tim Kemensos terdiri dari TKSK, Sakti Peksos, Tim Reaksi Cepat, dan Dinas Sosial Kota Tangerang langsung melakukan pengecekan di lapangan memastikan berita itu benar atau tidak. Ternyata informasi tersebut benar,” kata Khofifah.
Khofifah mengatakan, dalam waktu dekat Kemensos akan memfasilitasi agar Sony dan Marcel bertemu dengan ibunya.
“Tadi saya tanya Sony ingin apa, dia jawab ingin bertemu ibu, lalu saya tanya mau sekolah di asrama atau bagaimana, dia menjawab maunya sekolah lagi dan tinggal bersama ibunya,” katanya.
Melihat kondisi Sony dan Marcel, ujarnya, prioritas pengasuhan anak terlantar adalah dikembalikan kepada keluarga mengingat pola kekerabatan di Indonesia masih cukup kental. Jadi diutamakan kembali ke keluarga meskipun pemerintah memiliki rumah atau tempat pengasuhan anak.
Sementara itu untuk mengobati rasa trauma, Kemensos telah menyiapkan tim layanan psikososial. Harapannya baik Sony maupun Marcel tidak mengalami trauma berkepanjangan. Demikian pula jika dibutuhkan fisioterapi bagi Marcel.
“Pada intinya penanganan didasarkan hasil pengkajian psikologis mereka. Jadi penanganan korban sesuai dengan kebutuhan, bukan menerka-nerka atau asal membantu saja,” kata Khofifah
Tim Kemensos, terang Khofifah, kemudian menjemput kedua anak tersebut dan membawa ke rumah singgah. Sementara sang bibi dirujuk ke RSUD Kota Tangerang. Namun karena diperlukan penanganan yang lebih intensif maka ia dirujuk ke RS Jiwa Grogol, Jakarta.
Kini Tim Kemensos tengah melakukan pengkajian mendalam terhadap kondisi psikologis mereka untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya. (rls)
-
Serba-Serbi2 hari ago
Kalender Agustus 2025 Lengkap dengan Weton dan Pasaran Jawa
-
Sport2 hari ago
Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Semifinal sebagai Juara Grup A ASEAN U-23 Championship 2025
-
Bisnis2 hari ago
Biofarma Group Dukung Pemerintah Mewujudkan Koperasi Desa Merah Putih
-
Kabupaten Tangerang1 hari ago
Persita Tangerang Launching Skuad dan Jersey Terbaru di Pendekar Fest Season 2025/26
-
Banten1 hari ago
Laga Uji Tanding, Dewa United Banten FC Vs Kuching City FC Berakhir Imbang 2-2
-
Nasional9 jam ago
Presiden Prabowo Subianto Luncurkan Tema dan Logo Resmi HUT ke-80 RI
-
Bisnis1 hari ago
PTP Nonpetikemas Cabang Panjang Layani Bongkar Lokomotif Impor dari Amerika Serikat
-
Pemerintahan1 hari ago
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie Luncurkan 54 Koperasi Merah Putih