Lifestyle
Obat-obatan NSAID Bisa Digunakan untuk Penyakit Autoimun?
Penyakit autoimun adalah penyakit yang timbul saat sistem kekebalan tubuh yang seharusnya bertugas untuk melawan infeksi virus dan bakteri tak berfungsi dengan baik. Kondisi penyakit ini muncul secara bertahap dan jika dibiarkan dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan bahkan kematian. Oleh karena itu, penggunaan obat dibutuhkan untuk meringankan gejalanya. Lalu, bisakah obat NSAID digunakan untuk meringankan gejala penyakit autoimun?
Apa itu NSAID?
NSAID (non-steroidal anti-inflammatory drugs) atau obat antiinflamasi nonsteroid merupakan obat yang biasanya digunakan untuk meringankan rasa sakit dan nyeri saat mengalami gejala suatu penyakit.
Obat-obatan NSAID yang umum digunakan adalah aspirin, ibuprofen, dan sodium naproxen. Banyak obat NSAID yang bisa Anda temukan di apotek atau supermarket dan boleh diminum tanpa resep dokter. Namun, jika Anda membutuhkan NSAID dengan jenis yang lebih kuat, Anda tentu akan memerlukan resep dari dokter.
Biasanya, NSAID digunakan untuk mengatasi gejala yang berkaitan dengan gangguan muskuloskeletal seperti encok, radang sendi, dan nyeri punggung. Terkadang obat juga diminum saat seseorang mengalami nyeri yang disebabkan oleh masalah gigi, kram menstruasi, dan nyeri kepala karena flu.
NSAID mengurangi rasa sakit dengan memblokir enzim dalam tubuh untuk menghalangi produksi prostaglandin, yaitu sekumpulan asam lemak alami yang berperan dalam menimbulkan rasa nyeri dan peradangan.
Bisakah NSAID digunakan untuk mengobati penyakit autoimun?
Sebenarnya, obat-obatan NSAID sudah sering digunakan dalam pengobatan penyakit autoimun. NSAID bekerja sangat baik untuk mengobati rasa sakit yang disebabkan oleh kerusakan jaringan yang lambat, maka dari itu penggunaannya dirasa tepat untuk penyakit ini.
Memang, NSAID tidak dapat menyembuhkan penyakit autoimun. Namun, obat ini dapat meredakan gejala, menimimalisasi kerusakan jaringan tubuh, serta menjaga fungsi organ.
Berikut adalah contoh penggunaan obat NSAID untuk beberapa penyakit autoimun yang tergolong umum.
Lupus
Lupus merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada organ-organ tubuh mana pun. Tanda penyakit lupus yang paling dikenal adalah terbentuknya ruam merah di wajah yang menyerupai kupu-kupu. Gejala lainnya meliputi sendi linu, nyeri otot, dan demam.
Penggunaan obat NSAID untuk penyakit autoimun satu ini bekerja untuk mengurangi rasa nyeri dan demam. Terkadang, nyeri yang disebabkan oleh penyakit lupus dapat menimbulkan pembengkakan. Pembengkakan inilah yang nantinya juga dapat diatasi dengan obat NSAID.
Rematik
Rematik atau rheumatoid arthritis juga dapat diobati dengan NSAID. Obat yang diberikan akan bekerja untuk mengurangi peradangan pada sendi. Obat juga mengurangi pembengkakan dan tentunya nyeri yang biasanya menyerang pasien setiap penyakitnya kambuh.
Biasanya, penggunaan obat ini disertai obat lain seperti DMARD (disease-modifying anti-rheumatic drugs) yang juga berperan untuk mengurangi rasa sakit serta kaku sendi. Dosis NSAID akan dikurangi begitu pasien mulai minum obat DMARD.
Sayangnya, NSAID tidak mencegah kerusakan tulang serta kemerosotan tulang rawan dan hanya bertujuan untuk membantu mengurangi gejalanya saja.
Psoriasis arthritis
Para penderita psoriasis yang juga mengalami arthritis juga mungkin akan terbantu dengan pengobatan menggunakan NSAID. Seperti fungsinya yang dapat meringankan rasa sakit, obat NSAID akan mengurangi gejala seperti perandangan serta nyeri dan kaku sendi.
Namun, NSAID tidak dapat memberikan egek yang signifikan untuk mengurangi lesi kulit yang ditimbulkan dari psoriasis.
Efek samping obat NSAID
Sebenarnya, obat NSAID tetaplah aman jika digunakan sesuai resep dokter. Namun seperti obat lainnya, NSAID tentu juga memiliki efek samping yang harus Anda waspadai.
Efek samping yang paling sering dilaporkan dari penggunaan obat NSAID adalah nyeri perut seperti maag atau tukak lambung. Karena efek inilah obat NSAID disarankan untuk diminum setelah makan agar makanan ini dapat melindungi lapisan perut dan mencegah nyeri atau mual.
NSAID juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan meningkatkan tekanan darah. Pasien yang juga sudah memiliki kondisi ini pun tentunya butuh penanganan dan pengambilan dosis yang khusus dari dokter.
Penderita lupus juga harus berhati-hati, pasalnya pada beberapa kasus obat ini malah dapat meningkatkan gejalanya.
Terutama pada orang-orang yang memiliki kondisi lupus nefritis di mana ginjal sudah mengalami peradangan. Penggunaan obat NSAID tentu harus dipertimbangkan kembali agar tak memperburuk kondisi karena efeknya dapat menurunkan fungsi ginjal jika digunakan terus-menerus.
Oleh karena itu, jika Anda memiliki kondisi autoimun dan ingin menggunakan obat NSAID, lebih baik konsultasikan dahulu kepada dokter agar pengobatan tidak menimbulkan masalah lainnya untuk kesehatan Anda.
Kabartangsel.com
- Banten7 hari ago
Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi Siapkan Program Santri Tani Hingga Santri Innovator
- Ciputat6 hari ago
Indah Kiat Tangerang Bersama DKP3 Tangsel Panen Golden Melon di KWT Nerada
- Tips3 hari ago
5 Rekomendasi Android Smart TV Terbaik dan Terjangkau 2024
- Banten6 hari ago
PCNU Lebak Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
- Nasional7 hari ago
Masjid Istiqlal akan Perkuat Program Internasional
- Nasional7 hari ago
Menag Nasaruddin Umar Bahas Peran Agama bagi Lingkungan
- Pemerintahan4 hari ago
Perkuat Strategi Tangani Isu Publik dan Krisis Komunikasi di Era Digital, Diskominfo Tangsel Gelar Forum Kehumasan
- Nasional5 hari ago
Kemenag RI Susun Rancangan PMA Pengelolaan Pendidikan Agama di Sekolah