Politik
Selalu Serang Paslon Lain dengan Isu Korupsi, Bisa Jadi Senjata Makan Tuan Untuk Ikhsan Modjo
Selalu mengangkat tema anti korupsi, sepertinya sudah menjadi jargon calon Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Ikhsan Modjo yang berpasangan dengan Li Claudia. Isu korupsi dijadikan alat untuk menyerang paslon nomor urut 3 yang notabene adalah petahana, Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie.
Menurut Penggiat Pusat Studi Nusantara (Pusara) UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, A. Syarif isu korupsi tersebut sebenarnya bisa menjadi senjata makan tuan untuk Ikhsan-Li Claudia. Pasalnya, sejauh ini partai yang mengusung Ikhsan, Demokrat, beberapa kadernya telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Semisal kasus yang membelit Anas Urbaningrum, Sutan Batoegana, Jero Wacik, Angelina Sondakh, Andi Malarangeng dan Muhammad Nazaruddin dengan kasus korupsi yang berbeda.
Menurut Syarif, demikian sapaan akrabnya, jika Ikhsan Modjo selalu mengangkat isu korupsi, maka bisa dipastikan publik akan menilai bahwa pasangan tersebut tidak mempunyai visi misi. Akan ada imej yang terbangun bahwa pasangan ini hanya menyerang terus sehingga publik tidak akan bersimpati, kata Syarif, Selasa (22/9/2015).
Ia berkeyakinan, bahwa sampai saat ini Ikhsan-Li Claudia masih mengandalkan media massa dan sosial untuk menarik dukungan warga. Alasannya, untuk kantong massa pendukung masih dikuasai Airin dan Arsid. Ia melihat Ikhsan lebih membidik pemilih dari kalangan menengah ke atas yang di Tangsel sendiri banyak berdomisili di perumahan. Pemilih di kawasan elite cenderung apatis.
“Di dunia maya dan medsos, Ikhsan-Li Claudia pemenangnya, tapi bicara Pilkada realistisnya adalah bagaimana mendulang suara warga yang riil,” paparnya.
Ada yang aneh menurut Syarif ketika beberapa media online memberitakan pasangan ini bersuara untuk mewaspadai isu SARA (Suku, Ras dan Agama). Padahal paslon lain tidak memiliki rekam jejak berseteru menggunakan SARA sebagai isu utamanya. Pilkada Tangsel 2010 hampir tidak ada kasus bernuansa SARA, tegasnya.
Justru Ikhsan sendiri pernah menuliskan “kicauan-nya” di Twitter yang agak bernada rasis saat menyerang Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Kicauan yang menuai kontroversi tersebut berbunyi: “Mandi tadi pagi apakah sudah mengeluarkan AHOK semua?” yang dibalas oleh pendukung AHOK dengan menuliskan “Saya sayangkan calon (walikota) Tangsel yang menyatakan seperti ini. Warga Tangsel beragam suku dan agama.”
Kicauan lainnya ketika Ikhsan menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Subsidi DP Mobil Pejabat Naik. Ikhsan yang menggunakan akun “I’M Tangsel@IkhsanModjo dengan meretweet akun @Metro_TV menyebutkan “Yang tanda tangan Perpres monyet atau kodok?”
“Menurut saya sudah saatnya seluruh pasangan calon menyampaikan visi misinya, bukan saling serang,” tegasnya. (kts)
- Banten5 hari ago
Live Streaming Debat Kedua Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi Vs Andra Soni-Achmad Dimyati Natakusumah
- Politik5 hari ago
Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan Siap Hadapi Debat Kandidat Perdana Pilkada Tangsel 2024
- Banten3 hari ago
Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi Gelar Kampanye Akbar Banten Maju Bersama di Kabupaten Tangerang
- Pendidikan6 hari ago
Film Pendek dan Animasi Karya Siswa dan Siswi SMK Budi Luhur Siap Rilis Perdana di Bioskop
- Banten5 hari ago
Debat ke-2 Pilkada Banten 2024, Tema “Peningkatan Pelayanan Masyarakat dan Penyelesaian Persoalan Daerah”
- Nasional6 hari ago
Syarat dan Jadwal Tahapan Seleksi Petugas Haji 2025 Tingkat Daerah
- Banten2 hari ago
Panggung Kampanye Roboh Diguyur Hujan, Tim Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi: Kehendak Allah, Tidak Ada Korban Jiwa
- Banten6 hari ago
Jaringan Asa Kami BENPILAR Deklarasi Dukung Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan dan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi