Connect with us

Lifestyle

Berapa Kebutuhan Lemak untuk Bayi? Ini Jumlah yang Harus Dipenuhi

Lemak acap kali dianggap sebagai hal yang harus dihindari karena dapat mengakibatkan berat badan berlebih dan berbagai penyakit lainnya. Namun, asupan lemak sebagai nutrisi bayi tidak harus selalu dihindari, kok. Selama dimakan dalam jumlah yang tepat, lemak punya manfaat baik untuk tumbuh kembang bayi. Lantas, berapa kebutuhan lemak yang sebaiknya dipenuhi bayi setiap harinya?

Kenapa asupan lemak penting untuk bayi?

asam lemak esensial untuk kecerdasan anak

Sebelum mencari tahu lebih lanjut mengenai kebutuhan asupan nutrisi berupa lemak untuk bayi, Anda perlu memahami alasan di balik pentingnya zat gizi makro yang satu ini.

Melansir dari laman Kids Health, tubuh perlu lemak sebagai bahan bakar sekaligus penyimpan energi yang paling utama.

Advertisement

Bukan itu saja, asupan lemak dari makanan juga bertugas untuk mendukung agar otak dan sistem saraf bayi berkembang dengan normal.

Di sisi lain, berikut beberapa fungsi lemak yang tidak kalah penting untuk bayi:

  • Lemak turut membantu tubuh bayi dalam menyerap jenis vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K.
  • Melindungi semua jaringan beserta sistem saraf di dalam tubuh.
  • Mendukung produksi hormon.
  • Membantu merasa kenyang lebih cepat sehingga mencegah makan dalam jumlah berlebih.

Jika dibandingkan dengan karbohidrat dan protein, kalori yang ada di dalam lemak memang dua kali lipat lebih besar.

Begini misalnya, 1 gram (gr) lemak mampu menyumbang sebanyak 9 kalori, sedangkan 1 gr karbohidrat dan 1 gr protein masing-masing hanya 4 kalori.

Berapa kebutuhan lemak untuk bayi?

jadwal makan bayi

jadwal makan bayi

Selama didapatkan dari sumber yang baik, lemak di dalam makanan sebenarnya berfungsi untuk mendukung kesehatan tubuh bayi.

Advertisement

Dengan catatan, asupan harian lemak tidak melebihi kebutuhan gizi bayi. Agar tidak kelebihan atau kekurangan, kebutuhan lemak untuk bayi sesuai usia menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI adalah sebagai berikut:

  • 0-6 bulan: 34 gr
  • 7-11 bulan: 36 gr
  • 12-24 bulan: 44 gr

Meski belum belajar makan makanan padat, bayi yang baru lahir sampai berusia enam bulan tetap mendapatkan asupan lemak harian.

Berbeda dengan anak-anak yang sudah lebih dewasa, selama enam bulan pertama asupan zat gizi bayi termasuk lemak diperoleh dari ASI atau dikenal sebagai ASI eksklusif.

Hal ini dikarenakan di usia tersebut bayi belum mampu mencerna makanan atau minuman lain selain ASI. Terlebih lagi karena sistem pencernaan bayi belum begitu berkembang dengan sempurna.

Dalam hal ini, ASI bisa dikatakan sebagai satu-satunya asupan yang paling mudah dicerna oleh bayi. Anda tidak perlu cemas mengenai jumlah lemak yang ada di dalam ASI.

Advertisement

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menerangkan bahwa ASI mengandung jumlah lemak yang lebih tinggi ketimbang susu formula.

Jika diberikan sesuai jumlah kebutuhan dan jadwal menyusui si kecil, ASI tentu saja dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan lemak bayi usia 0-6 bulan.

Sementara saat bayi menunjukkan tanda siap makan makanan padat, ia bisa diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI).

Setelah usianya enam bulan, bayi tetap mendapatkan ASI tetapi dengan tambahan asupan dari makanan padat.

Advertisement

Apa saja sumber lemak untuk bayi?

Ada dua kelompok lemak yang tersedia dalam makanan, yakni lemak “baik” dan lemak “jahat”. Masing-masing kelompok lemak tersebut memiliki pembagian yang berbeda-beda lagi.

Lemak baik memiliki dua jenis, yaitu asam lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak tak jenuh ganda. Berbeda dengan lemak jahat yang terbagi menjadi lemak jenuh dan lemak trans.

Memerhatikan jenis asupan lemak yang dimakan bayi penting karena dapat menentukan efek sampingnya. Jika asupan lemak harian bayi lebih banyak berasal dari lemak jahat, hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas dan berbagai penyakit lainnya.

Sebaliknya, asupan lemak yang baik dapat memberikan kesehatan dan mendukung proses tumbuh kembang bayi. Tak perlu bingung, berikut beberapa pilihan sumber lemak sehat untuk memenuhi kebutuhan harian bayi:

Advertisement

1. Air susu ibu (ASI)

asi terlalu banyak

asi terlalu banyak

Tingginya kandungan lemak yang ada di dalam ASI berguna untuk mendukung pesatnya pertumbuhan otak bayi. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya kandungan asam lemak omega tiga dan asam lemak omega enam di dalam ASI.

Kedua jenis asam lemak tersebut berperan penting dalam proses perkembangan otak bayi. Selain itu, ASI juga mengandung asam lemak esensial berupa asam linoleat dan asam alfa linolenat.

Baik asam linoleat dan asam alfa linolenat merupakan senyawa pembentuk asam arakidonat (ARA) dan asam dokosaheksanoik (DHA).

ARA dan DHA tersebut merupakan asam lemak rantai panjang yang berperan dalam jaringan saraf dan retina mata bayi.

Advertisement

Sayangnya, berbagai kandungan tersebut tidak terdapat di dalam susu formula dan susu sapi. Atas dasar itulah biasanya susu formula mendapatkan tambahan ARA dan DHA untuk memperkaya zat gizi di dalamnya.

Namun, perlu dipahami bahwa jumlah ARA dan DHA yang dicampur ke dalam susu formula tidak sebanyak yang ada pada ASI.

Bahkan menariknya lagi, kandungan asam lemak jenuh dan tak jenuh yang ada di dalam ASI terbilang seimbang. Hal ini berbeda dengan susu formula yang terdiri atas lebih banyak asam lemak jenuh.

Padahal, konsumsi asam lemak jenuh dalam jumlah yang terlalu banyak dan waktu lama berisiko menimbulkan masalah kesehatan pada jantung dan pembuluh darah tubuh.

Advertisement

2. Produk olahan susu

berhenti minum susu

berhenti minum susu

Berbagai produk olahan susu, seperti keju dan mentega, biasanya memiliki kandungan lemak yang cukup tinggi untuk bayi. Hal ini terbukti dengan ada sekitar 20,3 gr lemak di dalam keju dan 81,6 gr lemak pada mentega.

Supaya mendapatkan manfaatnya, Anda bisa mencampurkan keju di atas sajian makanan bayi maupun menggunakan mentega sebagai pengganti minyak sayur.

3. Sumber hewani

Pilihan sumber lemak lain yang bisa diberikan untuk bayi dalam masa belajar makan makanan padat atau MPASI yaitu makanan hewani.

Ambil contoh makanan hewani yakni berupa daging sapi, daging ayam, keju, ikan salmon, telur, hingga hati ayam dan sapi.

Advertisement

Selain kaya akan kandungan proteinnya, lemak yang terdapat di dalam sumber makanan hewani tersebut juga tidak kalah baik.

Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia dari Kementerian Kesehatan RI, dalam takaran 100 gr daging sapi memiliki kandungan lemak sekitar 22 gr dan daging ayam 25 gr.

Sementara untuk ikan salmon memiliki sekitar 13 gr lemak, telur 10,8 gr, hati ayam 16,1 gr, dan hati sapi 22 gr. Jangan lupa, usahakan untuk memberikan bagian daging sapi yang tidak terlalu banyak terdapat lemak.

Ini karena kandungan lemak yang ada di dalam daging sapi sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan protein bayi.

Advertisement

4. Kacang-kacangan

mengolah kacang merah

mengolah kacang merah

Kacang-kacangan bisa menjadi pilihan sumber protein lainnya untuk membantu mencukupi kebutuhan harian bayi.

Di samping kaya akan serat dan protein nabati, kacang-kacangan jenis apa pun juga merupakan sumber lemak yang baik meski dalam jumlah yang tidak begitu besar.

Jenis kacang-kacangan yang bisa Anda berikan untuk memenuhi kebutuhan lemak bayi yakni kacang almond, kacang hijau, kacang merah, dan lain sebagainya.

Cara mengolah kacang pun tidak begitu sulit. Anda dapat membuat sup seperti sup kacang merah atau menjadikannya bubur contohnya bubur kacang hijau.

Advertisement

5. Buah alpukat

manfaat alpukat

manfaat alpukat

Berbeda dari kebanyakan buah lainnya yang banyak berisi karbohidrat, alpukat justru kaya akan kandungan lemaknya.

Namun, Anda tidak perlu khawatir karena lemak yang ada di dalam alpukat termasuk jenis tak jenuh tunggal sehingga baik untuk bayi.

Bukan hanya lemak, kandungan kalium dan serat di dalam alpukat juga terbilang tinggi. Jadi, buah ini dapat membantu menyumbang aneka zat gizi untuk memenuhi kebutuhan harian bayi.

Kabartangsel.com

Advertisement

Source



Populer