Connect with us

Nasional

20 Finalis Y20 Awards telah Terpilih, Saatnya Pemuda Global Berkolaborasi dan Beraksi Nyata!

Dari 60 pendaftar, 20 pemuda dan pemudi global yang berkarya dan memiliki proyek nyata sesuai dengan topik Y20 Indonesia telah dipilih sebagai Finalis Y20 Awards 2022, sebuah ajang penghargaan pertama kali dalam Presidensi Y20. Penghargaan ini diberikan dengan tujuan untuk menjaring dan menemukan beragam aktivitas dan inisiatif para pemuda global (baik dari negara G20 dan nonG20) yang berhubungan dengan wirausaha sosial, ekonomi digital, ekonomi sirkular dan planet yang keberlanjutan, serta keragaman budaya, Pendidikan inklusif, dan ekonomi kreatif. Y20 Awards 2022 telah dibuka pada bulan Desember 2021 dengan 2 kategori: Youth Individual Leaders dan Youth Group dan nantinya 5 pemenang Y20 Awards (4 pemenang kategori Youth Individual Leaders dan 1 Best Youth Group) akan diundang untuk berpartisipasi dan menceritakan karya/proyek mereka di Y20 Summit 2022, yang berlangsung pada tanggal 17- 24 Juli 2022.

Komposisi finalis Y20 Awards pun beragam dan berasal dari berbagai belahan dunia. Separuh finalis (Maulana Muhammad Ramadhan, Alvian Wardhana, Yohanes Sugihtononugroho, Zagy Yakana Berian, Yolla Miranda, Gayatri, Culture Academy, Indonesian Youth for SMEs, Jabar Digital Service, Rekosistem) berasal dari Indonesia, dan separuh lainnya dari mancanegara, yaitu : Angela Zhong (Amerika Serikat), Ally Zlatar (Inggris), Kyoka Costantini (Perancis), Henaka Rallage Chiranthi Thavisha Senanayake (Sri Lanka), PAK Mission Society (Pakistan), Ladakh Basket dan Global Shapers Community (India), Joel Christoph (Jerman), Emil Kharisov (Rusia), dan Eidos Global (Argentina). Sembilan finalis di antaranya adalah perempuan muda yang bahkan ada yang masih duduk di bangku SMA Ursuline Surakarta yakni Gayatri dengan Nawala Project (taman bacaan dan klub edukasi gratis di alun-alun Surakarta).

Adapun juri yang menilai merupakan campuran dari kalangan para ahli di organisasi internasional seperti Budi Mario dari International Labour Organization (ILO), Qing Ye dari World Trade Organization (WTO), Wafa Taftazani dan Vincent Tjendra sebagai alumni Delegasi Indonesia untuk Y20, para tokoh pemimpin muda global dari Friends For Leadership/FFL (Roman Chukov, Baljinnyam Chinzorigt, Dr. John Aggrey, Bhushan Dahalgt, David Okpatuma), Gracia Paramitha (Co Chair Y20 Indonesia), Nanda Noor dari World Resource Institute (WRI) Indonesia, serta Vina G. Pendit dari tim Value20 (V20) Indonesia. “Seleksi Y20 Awards ini berdasarkan dokumen aplikasi dan video 3 menit tentang aktivitas/inisiatif karya dan proyek mereka. Dokumentasi karya dan proyek para finalis Y20 Awards ini akan menjadi bentuk konkrit/concrete

deliverable dari Y20 Indonesia. Inisiatif Y20 Awards ini harapannya dapat menujukkan bahwa pemuda mampu bermitra dengan pemerintah atau para G20 leaders dan beraksi nyata”, ungkap Gracia selaku penggagas dan juri Y20 Awards 2022. Terselenggaranya Y20 Awards ini juga tidak lepas dari dukungan Kementerian Pemuda dan Olahraga selaku mother Ministry Y20 Indonesia dan para mitra Y20 Awards (Yayasan Plan International Indonesia, ILO, WRI, FFL, V20, WTO).

Advertisement

Salah satu proyek menarik yakni Literasi Anak Benua yang digagas oleh Alvian Wardhana dan telah membantu 1800 anak-anak buta huruf di Kalimantan Selatan di 17 desa dan dibantu oleh ratusa sukarelawan. Lain halnya dengan organisasi Eidos Global yang berasal dari Argentina dan memiliki cabang di Inggris dan Uruguay dengan 23 tim anggota dan 50.000 orang yang terdampak oleh proyek wirausaha sosial mereka bernama ‘Social Innovation Warehouse’.”Dengan digitalisasi, Eidos Global berusaha untuk mengembangkan skill para pemuda yang lebih berdampak sosial bagi masyarakat melalui edukasi dan pelatihan-pelatihan inovatif”, tutur Marina mewakili Eidos Global. Topik ekonomi sirkular dan planet yang berkelanjutan merupakan topik terfavorit dengan jumlah aplikan terbanyak. Terutama di kategori Individual Youth Leader, Angela Zhong dari Amerika Serikat membuat kampanye pangan berkelanjutan di kampusnya Harvard University serta Joel Christoph yang mendirikan Endeema (sebuah perusahaan perangkat lunak berbasis di Jerman yang mensinergikan konsumsi energi dengan produksi energi terbarukan berteknologi listrik dan tenaga surya).

Selain itu, ada juga kiprah Zagy yang mendirikan Society for Renewable Energy dan telah membangun banyak panel surya di pedesaan Indonesia serta Yolla Miranda yang membuat masker ramah lingkungan bernama Maskit. Di topik keberagaman budaya dan inklusi, Chira dari Sri Lanka memiliki proyek inkubator pemberdayaan pemuda yang disebut the Hype Sri Lanka. “Proyek saya secara khusus ingin memenuhi target ke-10 dari SDGs dan mempromosikan inklusivitas pemuda di dalam proses pembangunan sistemik. Salah satunya adalah memberdayakan pemuda disabilitas di kebijakan dan ruang riset“, ujar Chira. Para finalis Y20 Awards ini saling berinteraksi dan bisa berkolaborasi proyek untuk menciptakan transformasi ekonomi dan sosial yang berkelanjutan serta pemulihan pembangunan bersama secara global.

 

Advertisement

Populer