Sejak dilahirkan hingga beberapa bulan kehidupan, bayi masih sulit bicara. Apa pun yang dirasakan dan ingin disampaikan bayi, hanya keluar melalui tangisan dan mimik wajahnya. Ini terus berlanjut sampai akhirnya si kecil bisa bicara dengan sempurna. Namun, usia bayi bisa bicara tidaklah sama pada setiap anak. Lantas, di usia berapa biasanya bayi mulai belajar bicara?
Di usia berapa bayi bisa bicara?
Seperti yang kita ketahui, bayi bisa bicara melalui proses yang bertahap. Uniknya, pembelajarannya pertama didapatkan saat bayi masih di dalam kandungan. Para peneliti menemukan bahwa ada aktivitas pada otak janin setiap kali sang ibu bicara dalam suara yang keras ataupun melakukan penekanan pada beberapa kata. Dari situlah bayi mulai belajar bicara dengan mendengarkan suara ibunya.
Saat dilahirkan, bayi lebih banyak menangis, meringis, dan melakukan hal lainnya sebagai cara mengekspresikan emosi yang ia rasakan. Seiring perkembangannya, bayi akan mulai mengeluarkan ocehan-ocehan seperti ingin menyampaikan sesuatu setelah berusia 2-3 bulan pertama.
Perkembangannya akan terus berlanjut hingga bayi bisa bicara kata pertamanya, misalnya “mama” atau “papa” yakni sekitar usia 9-12 bulan. Mulai sejak itulah bayi akan lebih sering mengoceh guna menggambarkan apa yang ia lihat, dengar, rasakan, pikirkan, dan inginkan. Kemampuan bicara bayi tentunya akan semakin berkembang dengan sempurna sampai ia berusia 2-3 tahun.
Usia 0 sampai 3 bulan
Saat masih berada di dalam kandungan, bayi belajar bicara dengan cara membedakan suara ibu dengan suara yang lain. Setelah lahir, tangisan merupakan bentuk komunikasi pertama si kecil.
Meski begitu, gaya dan bunyi tangisan yang berbeda, menandakan keluhan yang berbeda pula atas apa yang ingin bayi sampaikan. Menariknya, di masa ini bayi sudah mulai belajar bahasa melalui mengenali kata-kata yang ia dengar dari orang sekitarnya.
Usia 4 sampai 6 bulan
Jika di usia 3 bulan bayi hanya mengenali perkataan dari orang lain, pada usia 4 bulan ke atas bayi mulai bicara dengan meniru apa yang didengarnya. Di usia ini juga, si kecil belajar untuk mengucapkan kata-kata dengan vokal yang sama, seperti “bababa”, atau “yayaya”.
Upaya bayi untuk bicara terdengar masih asal dan belum masuk akal, tapi ia akan tetap mengulanginya berkali-kali. Ini dikarenakan si kecil sedang bereksperimen menggunakan lidah, langit-langit mulut, serta pita suaranya dalam menghasilkan suara dan kata-kata yang ingin ia ucapkan.
Usia 7 sampai 12 bulan
Memasuki usia 7 bulan, ucapan bayi mulai terdengar masuk akal. Pasalnya, ia sedang berusaha mencoba nada dan pola bicara seperti apa yang diucapkan orang-orang terdekatnya, walaupun masih belum tepat. Bayi pun mulai mengerti namanya sendiri dan merespon panggilan orang lain.
Kemampuan bicaranya juga akan semakin baik karena si kecil tidak hanya sekadar bicara saja. Melainkan berusaha mengaitkan suatu makna dengan dirinya secara bertahap. Contohnya, Anda akan mendengar kata pertamanya yang mudah diucapkan tapi mengandung makna, yakni “mama” atau “papa”.
Selanjutnya, akan terus muncul kata-kata menarik dengan pengucapan yang mudah dari si kecil. Proses ini akan berlanjut seterusnya seiring dengan bantuan orang di sekitarnya yang mengajaknya bicara.
Usia 13 sampai 18 bulan
Pada usia ini koleksi kosakata bayi akan semakin banyak. Bayi juga mulai pintar menggunakan beberapa kata yang diingatnya untuk menjelaskan apa yang ia rasakan.
Meskipun terkadang masih sedikit meleset, tapi setidaknya Anda mengerti apa yang dimaksud si kecil. Intinya, bayi sudah menyadari pentingnya mengutarakan apa yang sedang diinginkannya melalui bahasa.
Usia 19 sampai 24 bulan
Semakin bertambah usia bayi, maka semakin mahir pula kemampuan bicaranya. Terbukti dengan di usia hampir dua tahun ini, semakin banyak kata yang bisa ia ucapkan. Selain itu, si kecil juga sudah mampu menggabungkan lebih banyak kata dalam satu kalimat.
Itu sebabnya, Anda serta orang-orang disekeliling bayi harus ekstra menjaga kata-kata saat bicara, karena akan sangat mudah ditiru oleh si kecil.
Lebih dari itu, di sekitar usia dua tahun si kecil akan mulai pandai bernyanyi mengikuti irama lagu.
Usia 25 sampai 36 bulan
Melewati usia dua tahun, buah hati Anda sedang berusaha mencari penggunaan intonasi bicara yang tepat, dan akan semakin baik seiring berjalannya waktu. Bayi juga mulai paham tentang penggunaan kata “aku”, “saya”, dan “kamu”. Yang akan mempermudahnya dalam berkomunikasi.
Nah, antara usia 2-3 tahun, kosakata si kecil akan terus bertambah. Ia pun sudah cukup paham sebagian besar perkataan yang ditujukan kepadanya.
Ketika masuk usia tiga tahun, kemampuan bicaranya sudah bisa dikatakan lancar. Bahkan, mereka dapat melakukan dialog dan percakapan timbal balik.
Yang bisa orangtua lakukan untuk membantu bayi bicara
Perkembangan bicara yang paling baik terjadi ketika Anda, sebagai orangtua, memberi dorongan yang tepat untuk membantu si kecil belajar bicara. Mulai dari memancing obrolan sedari tahap awal usianya, merespon apa yang sedang diutarakan bayi, hingga menyanyikan lagu guna menarik perhatiannya.
Tidak hanya itu, seiring berkembangnya buah hati Anda, coba berikan buku-buku cerita dengan berbagai gambar kesukaan anak-anak. Cara ini merupakan pilihan yang baik untuk mengenalkan kosakata baru pada si kecil.
Jangan lupa juga untuk senantiasa mendengarkan apa pun yang sedang dibicarakan si kecil, jadilah pendengar yang baik dan respon usahanya untuk bicara. Ia mungkin akan lebih semangat berkomunikasi saat tahu bahwa Anda tertarik dengan ucapannya.
-
Bisnis3 hari ago
Film “Bukan Jodoh Biasa Nih”, Aksi Kocak dan Petualangan Seru
-
Bisnis2 hari ago
Indonesia Airlines Milik Siapa?
-
Bisnis3 hari ago
Calypte Holding Pte Ltd Luncurkan Indonesia Airlines, Layani Penerbangan Internasional
-
Bisnis3 hari ago
Tokocrypto Rilis TokoPlay Dorong Adopsi Kripto Melalui Game di Indonesia
-
Bisnis2 hari ago
Tren Perkembangan Adopsi Bitcoin di Tahun 2025: Apa yang Perlu Diketahui?
-
Bisnis2 hari ago
KAI Group Dorong Transportasi Berkelanjutan, Layani 78,5 Juta Penumpang dalam Dua Bulan Pertama 2025
-
Bisnis2 hari ago
PTPP Perkuat Portofolio Kesehatan dengan Pembangunan RS Harapan Kita – Tokushukai Senilai Rp 863,8 Miliar
-
Bisnis2 hari ago
Tetap Produktif di bulan Ramadan, Freelancer Sribu Jadi Andalan Pebisnis