Banten
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Ajak Masyarakat Gemar Tanam Pohon
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten mengajak masyarakat gemar menanam pohon guna mencegah kerusakan hutan dan lahan di daerah itu.
“Gemar menanam pohon itu merupakan investasi untuk kelangsungan hidup manusia karena dapat mencegah bencana alam juga bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat,” kata Kepala Seksi Rehabiliatsi Lahan Perhutanan dan Sosial Dishutbun Provinsi Banten, Haryadi di Serang, Selasa, 21 Oktober 2014.
Ia mengatakan gerakan gemar menanam itu sangat menguntungkan pelestarian lingkungan alam dan punya nilai ekonomis bagi masyarakat.
Selain itu juga dapat mencegah bencana banjir dan longsor, terlebih wilayah Provinsi Banten memiliki kawasan daerah hulu yakni Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
Apabila kawasan daerah hulu kondisinya kritis akibat adanya pembalakan liar dipastikan akan menimbulkan bencana alam.
Karena itu, pihaknya meminta masyarakat gemar menanam aneka jenis pohon di kawasan hutan rakyat, hutan lindung maupun lahan perkebunan.
Pemerintah Provinsi Banten hingga kini terus mengajak masyarakat gemar menanam melalui berbagai kegiatan antara lain Aksi Penanaman Serentak Indonesia, Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon, Pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional, serta Satu Orang Satu Pohon (One Man One Tree).
“Semua kegiatan itu agar masyarakat secara swadaya peduli terhadap pelestarian hutan dan lahan agar tidak menimbulkan bencana alam,” katanya.
Menurut dia, selama ini penanaman pohon di Provinsi Banten berjalan dengan baik, bahkan partisipasi masyarakat cukup tinggi karena dapat meningkatkan pendapatan ekonomi.
Penanaman pohon merupakan bagian pelestarian alam juga dapat mengantisipasi pemanasan global.
Ia berharap masyarakat gemar menanam pohon albazia, jabon, dan pulai sebab 4-5 tahun dapat menghasilkan pendapatan ekonomi.
“Kita melihat setiap hari produksi kayu-kayuan dari Banten dipasok ke luar daerah hingga mencapai ratusan kubik/hari. Itu menghasilkan uang jutaan rupiah dari hasil penjualan tanaman keras,” katanya.
Ia menyebutkan terhitung sampai Oktober 2014 gerakan aksi menanam pohon sudah mencapai 2 dari 13,5 juta pohon dengan areal luas ribuan hektare.
Selain itu, pemerintah menargetkan pengadaan bibit tanaman melalui Kebun Bibit Rakyat (KBR) dan Kebun Bibit Desa (KBD).
Pengadaan bibit tersebut nantinya dibagikan kepada masyarakat untuk mensukseskan program penanaman satu miliar pohon kepada masyarakat secara gratis.
Pembibitan pohon tersebut akan ditanam di hutan konservasi, hutan rakyat serta hutan lindung dan produksi.
“Kami terus mengajak masyarakat agar gemar menanam pohon untuk pelestarian alam dan meningkatkan pendapatan ekonomi,” katanya.
Sementara itu, Masduki,seorang petani warga Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya saat ini melakukan penghijauan di lahannya seluas tiga hektare dengan menanam albasia dan jabon.
Tanaman tersebut, ujar dia, memiliki nilai jual cukup tinggi juga produksinya tidak begitu lama. “Kami belum lama ini menjual kayu-kayuan cukup lumayan dan bisa menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi,” katanya. (ant/kt)