Dua tersangka kerusuhan dan juga perencanaan bom dalam aksi Mujahid 212, Mulyono dan Abdul Basith angkat bicara terkait keterlibatan Mayjen (Purn) Soenarko. Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu dikatakan ikut terlibat dalam perencanaan bom di aksi tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh tersangka Abdul Basith dan juga Mulyono. Diungkapkan, bahwa Soenarko ikut terlibat dalam perencanaan kerusuhan di Aksi Mujahid 212. Kendati demikian, Polda Metro Jaya belum mau berkomentar lebih jauh.
“Penyidikkan sedang bekerja. Nanti tentunya saksi, tersangka, kami periksa untuk berkas perkaranya. Nanti kita lihat saja di Pengadilan ya,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono kepada awak media, Kamis (10/10/2019).
Disampaikan Argo Yuwono, hingga kini, penyidik Polda Metro Jaya Argo masih akan mendalami keterangan tersangka Mulyono tersebut. Namun ia enggan berkomentar panjang lebar soal dugaan keterlibatan Soenarko dalam aksi Mujahid 212 yang berujung pada kerusuhan itu.
“Nanti kami cek saja bagaimana nanti berkas perkaranya, nanti kita tunggu di pengadilan. Nanti kita lihat bersama-sama, ya,” ucap Argo Yuwono.
Seperti diketahui, Mulyono sempat mengungkapkan, ada nama Soenarko dalam aksi tersebut. Mulyono mengaku sempat bertemu dengan Soenarko sebelum peristiwa itu. Bahkan Abdul Basith juga menyeret nama Soenarko yang ikut terllibat didalamnya dan meminta agar dibuat letusan di ketujuh titik pusat bisnis di Jakarta. (pmj/kts).