Nasional
Akselerasi Digitalisasi Layanan, Kemenkes Terbitkan KMK SPBE dan Strategi Transformasi Digital Kesehatan

Dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien melalui transformasi digital, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/MENKES/1559/2022 tentang Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Bidang Kesehatan dan Strategi Transformasi Digital Kesehatan.
“Dalam KMK ini dibahas secara rinci implementasi teknis dari Cetak Biru (blueprint) Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024 dan PMK Nomor 24 tentang Rekam Medis,” kata Staf Ahli Menteri Kesehatan bidang Teknologi Kesehatan sekaligus Chief Digital Transformation Office (DTO), Setiaji, Senin (7/11).
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) atau e-government merupakan upaya Kemenkes dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi guna meningkatkan pelayanan dan tata kelola pemerintahan. Sejak tahun 2021, Kemenkes juga telah memulai pengembangan platform SATUSEHAT dan citizen health app (CHA) sebagai bagian dari strategi transformasi digital kesehatan.
“Melalui KMK ini, transformasi digital tidak hanya diterapkan untuk internal kementerian saja, namun juga ditujukan untuk memperkuat upaya dalam meningkatkan layanan kesehatan di masyarakat melalui digitalisasi, standardisasi, dan integrasi sistem di fasilitas pelayanan kesehatan,” kata Setiaji.
SATUSEHAT merupakan sebuah platform untuk mengintegrasikan data kesehatan individu antar fasilitas layanan kesehatan dalam bentuk rekam medis elektronik (RME) guna mendukung interoperabilitas data kesehatan melalui standardisasi dan digitalisasi.
Dalam upaya pengembangannya, pada tahun ini Kemenkes tengah melakukan uji coba integrasi SATUSEHAT ke sejumlah fasilitas layanan kesehatan di Jawa-Bali. Hasilnya, hingga 4 November 2022, sebanyak 7.363 fasilitas layanan kesehatan di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat siap terintegrasi ke SATUSEHAT.
Uji coba integrasi masih akan terus berlanjut kepada fasilitas layanan kesehatan yang berada di Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Bali. Kemenkes pun menargetkan 12.000 fasilitas layanan kesehatan siap terintegrasi dengan platform SATUSEHAT hingga akhir tahun ini.
Selain SATUSEHAT, Kemenkes juga tengah mengembangkan citizen health app (CHA). CHA merupakan platform aplikasi kesehatan masyarakat yang memuat berbagai fitur, akses layanan dan informasi yang datanya akan terintegrasi ke dalam SATUSEHAT, termasuk RME. Dalam mendukung upaya tersebut, CHA juga disebutkan dalam KMK ini sebagai bagian penting dari transformasi digital kesehatan.
“Di masa depan, selain mempermudah masyarakat dalam memantau kondisi kesehatannya, citizen health app juga menjadi inovasi penting untuk mendorong pelayanan kesehatan yang lebih personal dan presisi,” kata Setiaji.
Dikatakan Setiaji, dengan diterbitkannya KMK, juga dapat mengakselerasi upaya transformasi digital kesehatan yang tengah dilakukan. Termasuk mendorong para pelaku industri kesehatan untuk bersinergi dan terus meningkatkan pelayanan dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang.
-
Serba-Serbi23 jam ago
Kalender Juli 2025 Lengkap dengan Weton
-
Bisnis1 hari ago
Komitmen Jaga Laut, MIND ID Integrasikan Program Keberlanjutan
-
Pemerintahan1 hari ago
Dinsos Tangsel Salurkan Bantuan Logistik untuk Warga Terdampak Banjir
-
Tokoh1 hari ago
Profil Wali Kota Tangerang Selatan Drs. H. Benyamin Davnie
-
Banten2 hari ago
Akbar Arjunsyah Bangga Jadi Bagian Keluarga Besar Dewa United Banten FC
-
Bisnis1 hari ago
Ancaman Hilangnya Hutan Indonesia, Saatnya Meninjau Ulang Kebijakan Karbon Kita
-
Pemerintahan2 hari ago
Turunkan Tim Ngider Sehat, Pemkot Tangsel Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Warga Terdampak Banjir
-
Pamulang2 hari ago
Warga Puri Pamulang Terdampak Longsor Turap, Pemkot Tangsel Salurkan Bantuan Logistik