Connect with us

Tangerang Selatan

Angkat Kaki saat Audiensi, 2 Pendemo Tak Bisa Jabarkan Tuntutan hingga Tunjuk-tunjuk Wartawan

Dua orang yang mengaku sebagai mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) Fakultas Hukum datang ke kawasan Perkantoran Lengkong Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dengan maksud menggelar aksi, pada Kamis (5/6).

 

 

Keduanya menggelar aksi di depan kawasan Perkantoran Lengkong, Serpong, Kota Tangsel, dengan membawa sejumlah tuntutan yang belum dijelaskan secara rinci kepada media.

Advertisement

 

 

Tak lama berorasi, kedua pria yang mengatasnamakan dirinya dari Front Aktivis Tanah Air tersebut, dipersilakan oleh dinas terkait untuk berkomunikasi agar mengetahui duduk perkara yang menjadi poin tuntutan.

 

Advertisement

Dalam audiensi tersebut, percakapan dibuka dengan permintaan surat izin aksi dan identitas. Namun yang bersangkutan, tidak dapat menunjukkan keduanya. Pihak dinas pun tidak menerima tembusan surat izin aksi tersebut.

 

 

Namun yang bersangkutan, mengklaim sudah melayangkan surat pemberitahuan aksi ke pihak berwajib. Namun lagi-lagi tak dapat menunjukkannya.

Advertisement

 

 

“Tanyakan ke resepsionis di depan. Saya masukkan di depan tanggal 3 Juni. Surat pemberitahuan aksinya,” kata salah satu peserta aksi berinisial LF.

 

Advertisement

 

Setelah itu, diskusi pun mulai berjalan. Saat itu, pihak dinas mempersilakan pendemo untuk mengungkapkan isi tuntutannya.

 

 

Advertisement

Namum saat ditanya isi tuntutannya, mereka sempat terdiam seolah kebingungan diduga tidak menguasai tujuan aksinya.

 

 

Bahkan pada saat ditanya mengenai data isi tuntutan, mereka tak mampu menunjukkan. Hingga mengharuskan salah satu dari mereka membuka ponsel. Poin tuntutan pun tak dapat dijabarkan secara jelas dan menyeluruh.

Advertisement

 

 

Selain itu, salah satu peserta aksi juga sempat menunjuk-menunjuk ke arah salah satu awak media dengan tendensi ucapan yang mengintimidasi.

 

Advertisement

 

Merasa tak terima, salah satu wartawan berinisial D langsung menyangkal perkataan salah satu mahasiswa tersebut.

 

 

Advertisement

Ia menilai hal yang diungkapkan oleh salah satu peserta aksi diduga menjadi bentuk intimidasi.

 

 

“Dari awal dia bilang sambil nunjuk-nunjuk kalo media jangan beritakan yang gak benar. Terus di akhir dia nunjuk-nunjuk lagi ke arah wartawan dengan nada seperti itu. Seolah seperti mengintimidasi wartawan. Kita wartawan mengerti, kami pun kerja dilindungi undang-undang. Tidak bisa dia seperti itu,” singkat.

Advertisement

 

 

Tak lama kemudian, keduanya pun langsung angkat kaki meninggalkan gedung.

Advertisement
Banner BlogPartner Backlink.co.id

Populer