Connect with us

Lifestyle

Benarkah Mendengkur Saat Tidur Itu Gejala GERD?

Tahukah Anda bahwa sebenarnya mendengkur itu bisa jadi ada masalah pada tubuh? Dengkuran di waktu tidur mungkin menandakan gangguan tidur atau bahkan juga bisa berarti Anda mengalami refluks asam lambung (GERD) alias maag kronis. Lalu, kenapa mendengkur bisa jadi salah satu gejala GERD, ya?

Apakah ngorok termasuk gejala gerd?

GERD (gastroesophageal refluks) atau dikenal juga dengan refluks asam lambung kronis adalah penyakit yang ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan. Orang dengan kondisi ini biasanya mengalami beberapa gejala, seperti heartburn, mulut asam, terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokan, dan bau mulut.

Dilansir dari WebMD, sebuah studi yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American College of Gastroenterology telah meneliti lebih jauh mengenai gejala GERD. Sebanyak 701 pasien GERD diminta mengisi kuesioner online mengenai gejala apa saja yang dirasakan dan bagaimana pola tidur mereka.

Hasilnya menunjukkan bahwa 74% pasien mengeluhkan satu gejala yang tidak biasa dari GERD dan mengganggu tidur mereka, antara lain:

Advertisement
  • 44% mengatakan sering mendengkur
  • 42% merasa tidak nyaman pada tenggorokan
  • 41% memiliki sinusitis
  • 34% terus batuk
  • 23% merasakan nyeri dada
  • 22% merasa sakit tenggorokan
  • 21% mengalami napas berbunyi (mengi)

Meski kebanyakan pasien GERD punya kebiasaan ngorok, para peneliti belum bisa memastikan bahwa hal itu adalah gejala GERD. Pasalnya, bisa saja kebiasaan mendengkur yang terjadi pada pasien GERD disebabkan oleh sleep apnea.

Periset mengungkapkan bahwa sleep apnea terjadi ketika saluran napas terhambat saat tidur, sehingga menyebabkan Anda mendengkur. Nah, setelah dilakukan penelitian, ternyata GERD adalah salah satu pemicu dari sleep apnea. Maka itu, mendengkur di waktu tidur bisa jadi salah satu gejala GERD yang tidak disadari.

Tips tidur nyaman meski punya GERD

“GERD menyebabkan kualitas tidur yang buruk. Namun, tidur yang buruk juga membuat gejala GERD jadi semakin parah,” ujar Ronnie Fass, MD, seorang gastroenterologi di Southern Arizona VA Health Care System.

Supaya penyakit asam lambung naik yang kronis ini tidak bertambah buruk, Anda harus menjaga kualitas tidur tetap baik. Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar GERD tidak mengganggu tidur Anda, seperti:

1. Hindari tidur setelah makan

Sumber: EnkiMD

Tidur setelah makan sebaiknya dihindari oleh pasien GERD. Apalagi jika tidur dengan posisi tengkurap, tekanan pada perut akan semakin besar dan mendorong asam lambung ke arah tenggorokan.

Advertisement

Perlu waktu beberapa jam bagi tubuh untuk mencerna makanan. Jadi, beri jeda setidaknya tiga hingga empat jam setelah makan. Anda bisa mencuci piring lebih dulu atau mengerjakan sesuatu yang lain sebelum tidur.

Selain itu, perhatikan juga porsi makan malam. Tubuh cenderung tidak aktif selama di malam hari sehingga kalori yang digunakan juga tidak banyak. Perlu Anda ketahui kalori berlebihan bisa membuat berat badan naik dan meningkatkan tekanan pada perut sehingga memicu terjadinya refluks asam lambung. Kemudian, hindari gorengan, buah asam, alkohol, kopi, cokelat dan bawang putih untuk mencegah timbulnya gejala.

2. Pakai bantal tambahan di kepala

bantal gerd
Sumber: Archilovers

Jika GERD sedang kambuh, sebaiknya gunakan tambahan bantal untuk kepala Anda. Hal ini meminimalisasi asam lambung naik ke tenggorokan di malam hari. Anda bisa meninggikan kepala dengan bantal sampai 15 cm. Alternatif lainnya, Anda bisa menggunakan bantal wedged shaped pillow, yaitu bantal yang didesain menanjak ke atas untuk penderita GERD.

Kabartangsel.com

Source

Advertisement


Populer