Connect with us

Babak baru dalam kehidupan sepakbola di Kota Tangerang dimulai dengan bersatunya dua pihak suporter yaitu Benteng Mania “Persikota Tangerang” dan Benteng Viola “Persita Tangerang” sebagai penghuni stadion Benteng Tangerang pada Minggu, 5 Mei 2016. Kedua supporter ini sepakat dan kompak melakukan aksi #damailahsuporterindonesia dan #savestadionbenteng.

Aksi ini mengundang banyak simpati masyarakat dan memberikan bukti bahwa suporter Persikota Tangerang tidak tinggal diam melihat matinya sepakbola di Kota Tangerang.

Bastari, Ketua Umum Benteng Mania, mengatakan, melalui aksi ini benteng mania menyatakan tiga sikap, pertama menghimbau dan menyerukan sepakbola damai untuk seluruh suporter sepakbola di indonesia, kedua menyatakan bahwa fatwa haram menyelenggarakan pertandingan sepakbola di kota Tangerang oleh MUI Kota Tangerang sejak tahun 2012 harus dicabut, kekerasan dan kerusuhan harus ditindak sesuai hukum yang berlaku, serta melalui rekonsiliasi damai yang melibatkan seluruh pihak.

“Bukan dengan menghentikan aktivitas sepakbola di Kota Tangerang,” ujarnya.

Advertisement

Ketiga, lanjut Bastari, mendorong percepatan alih aset stadion Benteng Tangerang dari Pemkab Tangerang ke Pemkot Tangerang, sesuai regulasi uu no 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional, pp no 16 tahun 2007 tentang penyelenggaraan keolahragaan,serta pp no 27 tahun 2014 tentang pengelolaan barang milik negara/daerah.

“Berlarut-larutnya proses alih aset stadion ini mengakibatkan terlantarnya dan rusaknya sarana dan prasarana stadion Benteng Tangerang,” tutupnya. (kts/fid)

Populer