Connect with us

Nasional

Cek Fakta: [BENAR] Klarifikasi Terkait Perbedaan Hasil Situng KPU Ketika Dipindahkan Dalam Bentuk Microsoft Excel

[BENAR] Klarifikasi Terkait Perbedaan Hasil Situng KPU Ketika Dipindahkan Dalam Bentuk Microsoft Excel

Kabar yang diunggah akun Twitter WIsanggeni atau @WiwisMbecak
terkait perbedaan hasil Situng KPU Pusat terhadap perolehan suara masing
– masing pasangan capres dan cawapres yang dimuat https://pemilu2019.kpu.go.id/ ketika dipindahkan ke dalam format Ms Excel adalah tidak benar atau keliru. Media daring Kumparan.com,
akun Twitter Yoshu Sudarso atau @yoshu_sudarso dan Ketua Program Studi
Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Abdul Hamid
yang akrab disapa Abah menyatakan setelah melakukan uji coba yang sama,
faktanya tidak ada perbedaan dari hasil Situng KPU ketika dipindahkan ke
dalam format Ms Excel.

Hasil berbeda yang dialami oleh akun
@WiwisMbecak dinilai dikarenakan tidak terlebih dahulu merubah format
titik pada jumlah angka yang ada pada Excel. Jika itu tidak dirubah,
maka tanda titik dalam angka pada Ms Excel diartikan desimal, yang
dengan begitu hasilnya akan berbeda dari yang ditayangkan oleh KPU
Pusat.

=====

Sumber: Media Daring

Advertisement

=====

Kategori: Klarifikasi

=====

Narasi:

Advertisement

“Hasilnya, persentase yang ditemukan kumparan sama dengan KPU, yakni
Jokowi-Ma’ruf berada di angka 54,992394 persen atau dibulatkan 54,99
persen, dan Prabowo-Sandi sebesar 45,007606% atau dibulatkan sebesar
45,00 persen. Perolehan suara ini sama dengan hasil sementara yang
diperlihatkan website resmi KPU. Data ini diambil pada 22 April 2019.
Uji coba klaim data di Situng KPU terbalik juga sudah dilakukan oleh
beberapa orang, salah satunya akun di bawah ini. Kesimpulannya, sesuai
dengan data KPU,” tulis media daring Kumparan.com, Selasa (23/4).

=====

Penjelasan:

Akun Twitter WIsanggeni atau @WiwisMbecak mengunggah sebuah video yang mengabarkan telah terjadi perbedaan antara hasil perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dari Sistem Informasi Penghitungan (Situng) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat yang ditayangkan dalam bentuk diagram di link https://pemilu2019.kpu.go.id/ dengan hasil perhitungan ketika dipindahkan ke dalam format Micrsoft (Ms) Excel.

Dengan mengambil data dari KPU pada hari Senin (22/4), dalam video akun
@WiwisMbecak menjelaskan pie chart KPU untuk pasangan calon presiden
(capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 01 berada di angka 54,84
persen, sementara pasangan capres dan cawapres 02 sebesar 45,16 persen,
dari total sementara 18.349.072 suara.

Advertisement

Suara pria dalam video
akun @WiwisMbecak menjelaskan dirinya memindahkan seluruh data perolehan
suara untuk masing-masing pasangan capres dan cawapres, dari berbagai
wilayah yang dilampirkan KPU dalam bentuk tabel pada link di atas. Saat
dijumlah, total suara yang masuk untuk paslon 02 sebesar 9.214.073 dari
total 17.563.015 suara. Saat dipersentasekan di Ms. Excel, jumlah suara
Prabowo menunjukkan angka sebesar 52 persen.

“Tapi di diagram
[KPU] kita lihat paslon 01 [sebesar] 54 persen, [paslon] 02 [sebesar] 45
persen. Logikanya, kalau kita pakai rumus Excel sinkron itu harusnya
sama, kok, ini beda, KPU bisa Excel, piye, toh, bisa Excel apa ora ono,
toh?” tuturnya dalam video tersebut.

Dalam unggahannya itu, akun
@WiwisMbecak juga menambahkan narasi sebagai berikut. “Gak peduli
datanya bilang apa, pokoknya pie-chart nunjukin menang 55:45…
Heuheuheu… Hajarrr teruuuusss #KPUJanganSalahInputData,” cuit akun Twitter WIsanggeni (@WiwisMbecak), Selasa (23/4).

Menanggapi hal ini, media daring Kumparan.com
mencoba melakukan perbandingan perhitungan yang serupa. Untuk
membuktikan kebenarannya, tentu harus diuji dengan angka yang sama.
Namun, karena kesulitan melihat satu per satu angkanya, Kumparan menguji
dengan mengikuti metode penghitungan seperti yang ditunjukkan dalam
video itu.

Advertisement

Yakni dengan menyalin seluruh angka yang tercantum di
tabel suara Pilpres 2019 dan memindahkannya ke kolom Ms. Excel. Data
yang diuji adalah pada posisi suara masuk di Situng KPU sudah 17,55038
persen.

Kumparan menjumlahkan seluruh angka-angka tadi dengan
rumus excell =SUM(…). Selanjutnya, menjumlahkan seluruh suara Jokowi
dan Prabowo dengan cara yang sama.

Total masing-masing suara
kedua paslon lalu dipersentasekan dengan rumus =(jumlah angka
paslon/jumlah suara total*100). Pertama, mengkonversikan jumlah suara
Jokowi, yakni 14.882. 716 suara dengan rumus =(jumlah angka
Jokowi/14.882. 716*100). Lalu, mengkonversi suara Prabowo, yakni
12.180.510 suara, dengan rumus yang sama, =(jumlah angka
Prabowo/12.180.510*100.

Hasilnya, persentase yang ditemukan
kumparan sama dengan KPU, yakni Jokowi-Ma’ruf berada di angka 54,992394
persen atau dibulatkan 54,99 persen, dan Prabowo-Sandi sebesar
45,007606% atau dibulatkan sebesar 45,00 persen.

Advertisement

Perolehan suara ini sama dengan hasil sementara yang diperlihatkan website resmi KPU. Data ini diambil pada 22 April 2019.

Selain Kumparan, uji coba klaim data di Situng KPU juga sudah dilakukan
oleh beberapa orang, seperti akun Twitter Yoshu Sudarso atau
@yoshu_sudarso. Dalam video yang diunggahnya, ia menjelaskan bahwa data
suara yang ada di tabel KPU yang dipindahkan dalam format Ms Excel,
hasilnya memang akan berbeda atau terbalik.

Akun @yoshu_sudarso
menjelaskan, ketika dipindahkan format penulisan KPU yang menggunakan
titik dalam jumlah angka akan dibaca desimal ketika dipindahkan ke Ms
Excel. Namun jika tanda titik tadi dirubah ke dalam bentuk koma maka
angka perihitungan di link KPU itu sudah sesuai.

Ketua Program
Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Abdul
Hamid (Abah) yang juga melakukan uji coba yang sama. Ia mengambil data
dari link perhitungan suara di laman KPU Pusat.

Advertisement

Yang ditulis KPU bahwa suara pasangan 01 sebanyak 7 032 163, sementara di excel 5510.996.

Kemudian ditulis juga bahwa suara pasangan 02 sebanyak 5 928 855 sementara di excel tertulis 6471.312

Ternyata memang ada perbedaan hasil. Namun, itu bisa dijelaskan.
Menurut Abah, angka di tabel situs KPU ternyata menggunakan titik (.)
yang jika dibaca di excel maka dianggap desimal.

“Makna terhadap
angka tentu berubah. Paling mudah lihat tabel no 2 yang memiliki
beberapa angka 0 di belakang yang di excel menjadi hilang ketika di
copy-paste di sana,” tutur Abah di laman website-nya.

Advertisement

Ia
mencontohkan, suara di Sumatera Utara untuk pasangan 02, di Situs KPU
ditulis 348.110 tapi begitu dicopy ke excel jadi 348.11

Lampung untuk pasangan 02, di situs KPU ditulis 220.710 tapi begitu dicopy ke excel jadi 220.71

Bali untuk pasangan 02, di situs KPU ditulis 13.780 tapi begitu dicopy ke excel jadi 13.78

Paling parah Kalimantan Barat, untuk pasangan 02, di situs KPU ditulis 174.600 tapi begitu dicopy ke excel jadi 174.6

Advertisement

Sementara Maluku untuk pasangan 02, di situs KPU ditulis 19.330 tapi begitu dicopy ke excel jadi 19.33

“Nol di belakang angka hilang semua, padahal maknanya besar. Ya secara
keseluruhan angka ketika diubah jadi desimal memang maknanya berubah.
Sampai sini semoga paham,” tutur Abah.

Jadi, jalan keluarnya
menurut Abah, adalah dengan mengganti angka desimalnya serta
menghilangkan titik yang ada di tengah-tengah angka dan tambahkan nol
yang hilang. Setelah itu barulah angka-angka itu dijumlahkan.

“Setelah dijumlahkan, hasilnya persis sama dengan hitungan di situs KPU, begitu juga prosentasenya yang digambarkan dengan diagram, pasangan 01 mendapat 7 032 163 (54%) dan pasangan 02 mendapat 5 928 855 (46%),” pungkas Abah.

Advertisement

=====

Referensi:

1. https://twitter.com/WiwisMbecak/status/1120496984648032256
2. https://kumparan.com/…/ramai-video-uji-angka-situng-kpu-di-…
3.https://twitter.com/yoshu_sudar…/status/1119660997998891008…
4. https://www.liputan6.com/…/kenapa-akumulasi-suara-pilpres-d…

https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/879783399020863/

Advertisement

http://platform.twitter.com/widgets.js

Copyright ©

Populer