Connect with us

Informasi yang menyebutkan Lion Air memiliki utang kepada Boeing dan Airbus sebesar Rp614 triliun tidak benar. Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. “Informasi utang atau berpotensi utang serta akan menjadi beban pihak lain adalah tidak benar,” tegas Danang.

=====

Kategori: Misleading
Content

=====

Advertisement

Sumber: Media
Sosial Facebook

Archive:

https://web.archive.org/web/20190614054003/https://www.facebook.com/792054404475269/photos/a.792740631073313/916250692055639/?type=3&theater

=====

Advertisement

Narasi:

Total hutang Lion Air kepada Boeing dan Airbus adalah Rp 614 Trilyun, dan penjaminnya adalah pemerintah Indonesia. Artinya, kalau Lion Air dinyatakan bangkrut, berarti yang akan membayar hutang sejumlah Rp 614.000.000.000.000 adalah kita, rakyat Indonesia.

=====

Penjelasan
Lengkap:

Advertisement

Salah satu perusahaan maskapai penerbangan asal Indonesia, Lion Air, dikabarkan memiliki utang kepada Boeing dan Airbus hingga mencapai Rp614 triliun. Dalam narasi yang tersebar di media sosial, utang tersebut akan dibebankan kepada rakyat Indonesia.

Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi itu tidak benar. Pihak Lion Air telah memberikan bantahan dan klarifikasinya. Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.

“Informasi utang atau berpotensi utang serta akan menjadi beban pihak lain adalah tidak benar,” tegas Danang.

Meski begitu, Danang membenarkan bila Lion Air Group tengah melakukan pemesanan armada (order) lebih dari 800 pesawat. Ia memastikan, pengadaan unit maskapai tidak dilakukan dengan cara meminjam dana.

Advertisement

“Pembayaran untuk seluruh armada pesawat itu dilakukan melalui berbagai macam skema,” kata Danang.

Selain itu, Danang pun memastikan, pengadaan unit pesawat tidak dijamin atau menjaminkan pihak mana pun. Menurut dia, seluruh pemesanan armada telah melalui proses perumusan internal yang panjang. Karena itu, kegiatan ini bakal menjadi tanggung jawab perusahaan.

Bentuk tanggung jawab perseroan adalah menjaminkan aset usahanya sendiri, termasuk pesawat yang dibeli. “Namun, apabila pesawat tersebut disewa, tidak diperlukan adanya jaminan,” ucap Danang.

Danang pun menyatakan, kondisi keuangan Lion Air dalam kondisi normal dan setiap keputusan bisnis dilakukan setelah melakukan analisis tentang prospek bisnis ke depan, termasuk rencana pengembangan bidang usaha dan rute. “Saat ini, kondisi operasional dan keuangan Lion Air dalam keadaan normal dan berjalan lancar,” lanjutnya.

Advertisement

Berdasarkan penjelasan itu, maka dapat dikatakan bahwa informasi yang mengatakan Lion Air memiliki utang hingga Rp614 triliun tak benar. Lalu, perihal tangkapan layar atas pemberitaan dalam postingan sumber memang berasal dari portal republika.co.id dengan judul “Kemenhub Terus Pantau Kondisi Keuangan Lion Air.”

Namun, isi beritanya tidak memberitakan bahwa Lion Air memiliki utang. Isi berita yang tayang pada tanggal 10 Juni 2019 itu tentang pantauan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terhadap kondisi keuangan berbagai maskapai penerbangan, salah satunya Lion Air. Berdasarkan hasil laporan 2018, beberapa maskapai penerbangan
itu mengalami kerugian, termasuk Lion Air.

Meski begitu, isi artikelnya tidak membahas mengenai utang Lion Air kepada Boeing atau Airbus. Berikut kutipan beritanya:

[…] Kemenhub Terus
Pantau Kondisi Keuangan Lion Air

Advertisement

REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA — Pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan, saat ini masih
terus memantau kondisi keuangan pelbagai maskapai penerbangan. Di antaranya
adalah Lion Air. Demikian disampaikan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Polana
B Pramesti.

Dia membenarkan,
kondisi keuangan maskapai Lion Air juga tidak cukup baik. “Kalau dari
laporan keuangan sih, terakhir ya 2018 banyak yang rugi lah,” kata Polana
di Gedung Kemenhub, Jakarta, Senin (10/6).

Dia menjelaskan,
tidak hanya Lion Air yang bernasib demikian. Hampir semua maskapai lain pada
tahun lalu juga tidak untung. Umpamanya, Air Asia yang mengalami kerugian
hingga Rp 1 triliun.

Menurut Polana,
ekuitas Air Asia juga tampak negatif, tetapi masih dapat teratasi secara lebih baik.
“Tapi karena dia kan holding, ya jadi bisa didukung,” tutur Polana.

Advertisement

Dengan kondisi
maskapai di Indonesia saat ini, Polana menegaskan Kemenhub juga akan melakukan
pelbagai upaya. Dia memastikan, pihaknya akan menganalisis apa yang terjadi
dengan maskapai. Sebab, saat ini tidak ada subsidi sama sekali yang diberikan
kepada mereka.

Sebelumnya, Lion
Air dikabarkan mengajukan penundaan pembayaran jasa di seluruh bandara yang
dikelola PT Angkasa Pura (AP) I (Persero). Taerutama untuk pembayaran jada
kebandarudaraan pada periode Januari hingga Maret 2019.

Mengenai hal
tersebut, Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala
Prihantoro menjelaskan, permintaan itu dilakukan kepada pengelola bandar udara.
Alasannya supaya hal-hal yang terkait dengan kewajiban pembayaran diperlakukan
sama antara Lion Air dan operator-operator penerbangan lainnya.

“Lion Air
Group sudah menyampaikan hal tersebut secara tertulis dan resmi melalui surat
kepada pengelola bandar udara,” kata Danang, Senin (10/6).

Advertisement

Danang menjelaskan
Lion Air memang mengajukan termin pembayarannya. Menurutnya, termin pembayaran
yang diminta untuk kewajiban Januari, Februari, dan Maret 2019.

Selain itu, Danang
memastikan Lion Air Group bersama pihak pengelola bandar udara telah melakukan
pertemuan resmi dan sudah menyepakati secara tertulis. “Ini terkait dengan
termin pembayaran kewajiban Januari, Februari, Maret, dan pembayaran sudah
dilaksanakan,” jelas Danang.

Dia menambahkan,
setelah hal tersebut diajukan, pembayaran kewajiban yang dilakukan Lioan Air
ungtuk April dan seterusnya dilakukan secara normal atau tidak ada penundaan. […]

Bisa dilihat dari
kutipan tersebut, tidak ada bagian artikel itu yang membahas mengenai utang
Lion Air kepada Boeing dan Airbus. Berdasarkan hasil penelusuran tersebut, maka
isu tentang Lion Air berutang kepada Boeing dan Airbus hingga Rp614 triliun
masuk kategori misleading content.

Advertisement

=====

Referensi:

https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/914020032263866/

https://ekonomi.bisnis.com/read/20190613/98/933609/lion-air-bantah-punya-utang-hingga-rp614-triliun

Advertisement

https://money.kompas.com/read/2019/06/13/153445926/disebut-punya-utang-rp-614-triliun-ini-penjelasan-lion-air

https://bisnis.tempo.co/read/1214474/lion-air-bantah-isu-menanggung-utang-rp-614-triliun/full&view=ok

https://ekbis.sindonews.com/read/1411313/34/lion-air-bantah-miliki-utang-hingga-rp614-triliun-1560411754

https://industri.kontan.co.id/news/ini-klarifikasi-lion-air-terkait-kabar-utang-yang-mencapai-rp-614-triliun

Advertisement

https://www.inews.id/finance/bisnis/disebut-punya-utang-rp614-triliun-yang-dijamin-pemerintah-begini-kata-lion-air/567965

https://economy.okezone.com/read/2019/06/13/320/2066053/disebut-punya-utang-rp614-triliun-ini-penjelasan-lion-air

https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/korporasi/psvok0458/kemenhub-terus-pantau-kondisi-keuangan-lion-air

Copyright ©

Advertisement

Populer