Connect with us

Bukan ganja. Dokter di Thailand berupaya mengobati salah satu pasien yang positif terinfeksi virus Corona Wuhan dengan kombinasi obat antiflu, oseltamivir, serta obat anti-HIV, lopinavir dan ritonavir yang tidak mengandung ganja. Situs jurnas[dot]com sendiri sudah mengubah judul artikelnya dan meminta maaf.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI

Kategori : Konten yang Menyesatkan

Beredar artikel dengan judul : “Thailand Berhasil Sembuhkan Pasien Virus Corona dengan Ganja”. Artikel ini dimuat di situs jurnas[dot]com pada Senin, 03 Februari 2020.

Advertisement

Artikel ini beredar di media sosial facebook dan twitter. Akun Nayla Putri Pertama (fb.com/deva.rosdiana.547) dan akun TM420 (twitter.com/tantemerry420) membagikan artikel ini pada tanggal 5 Februari 2020 dan 6 Februari 2020.

Sumber : https://perma.cc/ST4L-E9XS (Arsip) dan https://perma.cc/JX4Q-6SGC (Arsip)

=============================================

PENJELASAN

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Tempo, artikel yang diunggah akun Nayla Putri Pertama memang pernah dimuat oleh situs Jurnas[dot]com, yakni pada 3 Februari 2020, dengan judul yang sama. Namun, saat ini, judul artikel tersebut telah diubah.

Advertisement

Di bawah artikel tersebut, Jurnas[dot]com menulis: “Catatan Redaksi, sebelumnya judul berita ini ‘Thailand Berhasil Sembuhkan Pasien Virus Corona dengan Ganja’, diubah menjadi ‘Thailand Berhasil Sembuhkan Pasien Corona dengan Anti Virus’ karena tindakan human error salah satu wartawan kami. Kami sampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya.”

Dalam artikel itu, memang tidak disebutkan perihal penggunaan ganja dalam pengobatan pasien virus Corona Wuhan. Obat yang digunakan para dokter di Thailand, menurut berita di Jurnas.com, adalah obat antiflu dan obat anti-HIV.

Berita mengenai penggunaan obat antiflu dan obat anti-HIV oleh para dokter di Thailand juga dimuat oleh beberapa situs media asing. Situs South China Morning Post memuat berita itu dengan judul “Coronavirus: Thailand has apparent treatment success with antiviral drug cocktail”.

Situs Telegraph.co.uk memuat berita itu dengan judul “Coronavirus: Thai doctors ‘successfully treat’ virus but stocks plunge in China”. Adapun situs media Indonesia, Merdeka.com, memuat berita tersebut dengan judul “Dokter Thailand: Pasien Corona Sembuh dengan Kombinasi Obat Flu dan HIV”.

Advertisement

Berdasarkan berita-berita tersebut, para dokter di Thailand berupaya mengobati salah satu pasien yang positif terinfeksi virus Corona Wuhan dengan kombinasi obat antiflu, oseltamivir, serta obat anti-HIV, lopinavir dan ritonavir. Menurut dokter, 48 jam setelah diberi obat-obat itu, pasien tersebut dinyatakan negatif dari virus Corona.

Untuk mengetahui apakah obat antiflu dan obat anti-HIV yang digunakan untuk mengobati pasien virus Corona Wuhan itu mengandung ganja, Tim CekFakta Tempo mewawancarai Guru Besar Universitas Airlangga, Chairul Anwar Nidom. Menurut dia, tidak ada kandungan ganja pada obat antiflu dan obat anti-HIV yang digunakan pada pasien virus Corona Wuhan di Thailand itu.

Ketua Tim Riset CoV-Formulasi Vaksin Professor Nidom Foundation ini mengatakan obat tersebut merupakan obat antiflu yang umum digunakan. “Sifatnya coba-coba, siapa tahu bisa, bukan drug of choice untuk nCoV (Corona Wuhan). Sama saja dengan saya menawarkan empon-empon (curcumin) untuk melindungi paru-paru menghadapi banjir sitokin,” ujarnya.

Ganja belum terbukti bisa membunuh virus Corona Wuhan
Klaim bahwa ganja (mariyuana atau kanabis) bisa membunuh virus Corona Wuhan memang beredar dalam beberapa hari terakhir, terutama di India. Sejumlah organisasi cek fakta India pun memverifikasi klaim tersebut. Menurut Alt News, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa ganja bisa mematikan virus Corona Wuhan.

Advertisement

Suranjit Chatterjee, Konsultan Senior Obat Penyakit Dalam di Indraprastha Apollo Hospitals India, juga menyatakan hal serupa. “Sama sekali tidak ada bukti ilmiah untuk mempercayai klaim semacam itu. Kami masih mencari tahu virusnya. Sampai penelitian yang solid dilakukan, tidak alasan untuk mengikuti klaim tersebut,” ujarnya kepada situs The Quint.

Boom Live, yang mengutip penjelasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan bahwa hingga kini belum ada obat khusus yang direkomendasikan untuk mencegah atau mengobati pasien virus Corona Wuhan. Namun, “Mereka yang terinfeksi virus Corona Wuhan harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan gejala, dan mereka yang sakit parah harus menerima perawatan suportif yang optimal.”

WHO juga mengatakan, “Beberapa pengobatan yang spesifik sedang diselidiki dan akan diuji klinis. WHO membantu mengkoordinasikan upaya untuk mengembangkan obat-obatan untuk infeksi virus Corona Wuhan dengan berbagai mitra.”

REFERENSI
https://cekfakta.tempo.co/fakta/611/fakta-atau-hoaks-benarkah-thailand-berhasil-sembuhkan-pasien-virus-corona-wuhan-dengan-ganja
http://www.jurnas.com/artikel/66827/Thailand-Berhasil-Sembuhkan-Pasien-Virus-Corona-dengan-Ganja/
https://www.scmp.com/news/asia/southeast-asia/article/3048629/coronavirus-thailand-has-apparent-treatment-success
https://www.telegraph.co.uk/news/2020/02/03/coronavirus-thai-doctors-successfully-treat-virus-drug-cocktail/
https://www.merdeka.com/dunia/dokter-thailand-pasien-corona-sembuh-dengan-kombinasi-obat-flu-dan-hiv.html
https://www.altnews.in/cannabis-kills-coronavirus-vivek-agnihotri-shares-scientific-misinformation-via-meme/
https://fit.thequint.com/fit-webqoof/fit-webqoof-could-weed-kill-the-novel-coronavirus
https://www.boomlive.in/fake-news/marijuana-kills-coronavirus-meme-viral-with-false-claims-6831?infinitescroll=1

Advertisement

Copyright ©

Populer