Hasil monitoring Adstensity menunjukkan bahwa pada tahun 2016, total belanja iklan di 13 stasiun TV nasional mencapai Rp96,8 triliun.
Dari 13 stasiun TV nasional tersebut, RCTI merupakan stasiun yang paling banyak mendapatkan keuntungan dari belanja iklan.
“Pada tahun 2016, RCTI mengumpulkan total keuntungan hingga Rp14,86 triliun naik 33,44% dari tahun 2015 yang mencapai Rp11,13 triliun,” ujar CEO PT Sigi Kaca Pariwara yang merupakan pengembang Adstensity.
SCTV berada di peringkat kedua dengan pendapatan mencapai Rp13,06 triliun naik 34,99% dari tahun 2015 yang pendapatanya mencapai Rp9,67 triliun. Sementara itu Indosiar dan ANTV mendapat pendapatan dari iklan yang hampir sama, masing-masing sebesar Rp11,01 triliun dan Rp11,00 triliun. Pendapatan Indosiar naik 43,73% dari tahun 2015 yang pendapatanya mencapai Rp7,65 triliun. Sementara pendapatan ANTV , naik 49,73% dari tahun 2015 yang pendapatanya mencapai Rp7,34 triliun. Diperingkat kelima MNC TV mendapatkan pendapatan sebesar Rp10,79 triliun naik 24,25% dari tahun 2015 yang pendapatanya mencapai Rp8,68 triliun.
“Seperti biasa TVRI menempati peringkat paling akhir dengan raihan Rp93 miliar atau rata-rata sebulan hanya meraih Rp7,7 miliar,” jelasnya.
Sapto memaparkan, dilihat dari grup media MNC Group (RCTI, Global TV, dan MNC TV) masih berada di peringkat pertama dengan market share sebesar 33,97%. Saingan terdekat adalah SCM (Surya Citra Media terdiri dari SCTV dan Indosiar) dengan market share sebesar 24,84%. Grup Viva (ANTV dan TV One) dan Trans Corp (Trans TV dan Trans 7) masing-masing mencapai 17,10% dan 16,88%.
“Perolehan MNC Group diatas SCM dengan selisih 9,13%. Namun bila ditelisik rata-rata kontribusi masing masing TV, MNC group hanya memiliki 11,32% sementara rata-rata kontribusi SCM menembus 12,42%,” paparnya.
Terkait data yang dipublish Adstensity, Sapto mengatakan, data tersebut berdasarkan rekaman semua iklan tvc di 13 stasiun tv nasional, yakni RCTI, SCTV, Indosiar, MNC TV, Trans TV, Trans7, Global TV, Metro TV, TV One, ANTV, Kompas TV, Net TV, dan TVRI.
“Adstensity mencatat volume iklan dan harga iklan sesuai dengan data yang dipublikasikan (publish rate), sehingga nilai yang tercatat adalah nilai bruto. Data ini tidak memberikan informasi apabila ada diskon atau potongan harga atau deal-deal lain dalam praktik bisnis antara pemasang iklan dan stasiun TV yang bersangkutan di luar dari Rate Iklan yang telah di tetapkan,” kata Sapto.
Selain itu, penyebutan nama-nama produk yang dipublish adstensity tidak dimaksudkan untuk tujuan komersial atau soft campaign, namun hanya sebagai dukungan informasi semata.
-
Nasional5 hari ago
Wapres Ma’ruf Amin Yakini BSI International Expo Perkuat Jaringan dan Kolaborasi Antarpelaku Usaha Industri Halal di Indonesia dan Dunia
-
Bisnis5 hari ago
PLN Sukses Masuk Jajaran 10 Besar Perusahaan Terbaik Asia Tenggara Versi Fortune
-
Nasional5 hari ago
BSI Internasional Expo 2024, Wapres Sampaikan Tiga Arahan Strategis Jadikan Industri Halal Indonesia Makin Mendunia
-
Sport4 hari ago
Randy Pangalila Vs Kkajhe Siapa yang Menang?
-
Banten6 hari ago
Survei Pilkada Banten, Elektabilitas Airin Rachmi Diany 41,9 Persen
-
Pemerintahan7 hari ago
Pemkot Tangsel Bersama GOPTKI Gelar Khitanan Massal di RSUD Pondok Aren
-
Sport5 hari ago
PSSI Intruksikan LIB Jamin Kalender Liga Tiga Tahun, Erick Thohir: Harus Bisa Serasi
-
Bisnis6 hari ago
Honda dan Mitsubishi Corporation Resmikan ALTNA