Connect with us

Pemerintahan

Disegel Pemkot Tangsel, Tarif Parkir di 5 Stasiun Akhirnya Turun

Pemerintah Kota Tangerang Selatan memerintahkan tarif parkir pada lima  stasiun diturunkan karena melanggar Peraturan Daerah. Bagaimana dengan stasiun lain?

LIMA  stasiun yang disegel Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Tangerang Selatan (Tangsel)  itu adalah Stasiun Serpong, Rawa Buntu, Jurang Mangu, Pondok Ranji, dan Sudimara. PT Reska Multi Usaha, anak usaha PT KAI menentukan tarif, untuk sepeda motor Rp 2.000 untuk satu jam pertama, dan Rp 1.000 untuk setiap jam berikutnya.

Adapun mobil ditentukan Rp 5.000 untuk jam pertama, dan Rp 2.000 untuk tiap jam berikutnya.

Penetapan tarif ini dinilai melanggar Perda Nomor 6 Tahun 2012 Pasal 8 tentang Retribusi Parkir. Dengan dasar inilah, maka Pemkot Tangsel menyegel perparkiran milik PT Reska.

Advertisement

Menurut Perda, tarif  parkir mobil perjam Rp 2.000 dan satu jam berikutnya Rp 1.000. Adapun  sepeda motor, satu jam pertama Rp 1.000 dan per jam berikutnya Rp 5.00.

Setelah disegel pada Rabu pekan lalu, PT Reksa akhirnya menurunkan tarifnya sesuai Perda Tangsel. “Pengelola sudah menurunkan tarifnya sesuai Perda,” kata Kepala Bidang Angkutan Didhubkominfo, Kota Tangsel, Wijaya Kusuma. Penurunan tarif dilakukan sehari setelah disegel.

Sebelumnya para pemilik kendaraan mengeluhkan tingginya tariff parkir di lima stasiun tersebut. Tarif yang ditetapkan sepihak itu dinilai terlalu tinggi. Padahal fasilitas untuk melindungi kendaraan sangat minim. “Syukurlah, sekarang sudah turun,” kata Remius, warga Serpong.

PT KAI, lewat anak perusahaannya, PR Reska, kini menguasai semua lahan milik PT KAI di stasiun untuk dikelola sebagai tempat parkir. Sejumlah stasiun bahkan memiliki lahan parkir yang sangat luas. Parkir di Stasiun Bogor, misalnya, rata-rata setiap hari menampung minimal  3.000 sepeda motor dan ratusan mobil. Jika satu sepeda motor dikenakan biaya Rp 6.000, maka per hari pendapatan dari motor ini saja sudah Rp 18.000.000. Padahal, di hari-hari tertentu jumlah itu bisa membengkak berlipat.

Advertisement

Sejumlah penumpang menilai tarif parkir di stasiun kereta di Jabodetabek memang sangat tinggi. Ini tidak sebanding dengan fasilitas yang ada. “Ya bisa dibilang tidak ada fasilitasnya,” kata Bikon, warga Bogor yang setiap hari menitipkan sepeda motornya di stasiun Bogor.  Sistem pengambilan tiket di Stasiun Bogor yang sempat secara otomatis, misalnya, kini dilayani secara manual.  Selain terbuka – kendaraan kena hujan atau kepanasan-  jika hari hujan, helm pemilik sepeda motor juga kehujanan. (KT/Cl)

Populer