Connect with us

Pemerintahan

Dishubkominfo Tangsel Temukan Bus Mudik Gunakan Ban Vulkanisir

Berdasarkan inspeksi mendadak (sidak) uji kelayakan yang berlangsung hampir selama sepekan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ditemukan sejumlah perusahaan otobus (PO) angkutan mudik menggunakan ban vulkanisasi.

Kepala Bidang Angkutan Dishubkominfo Kota Tangsel Wijaya Kusuma mengatakan, penggunaan ban vulkanisasi pada kendaraan pengangkut penumpang tidak dibenarkan.

“Ban vulkanisasi kalau dipakai sebenarnya sangat bahaya karena licin, apalagi waktu hujan. Ditakutkan dapat menyebabkan kecelakaan,” cetus Wijaya di Tangerang Selatan,  (1/8).

Dia menjelaskan, pada dasarnya ban vulkanisasi merupakan rekondisi dari ban original yang sudah tidak terpakai atau nyaris habis. Diakui, secara kasat mata ban yang sudah divulkanisasi terlihat masih bagus, namun secara kualitas sudah terbilang tidak layak pakai.

Advertisement

“Bagaimana masih layak pakai kalau kondisinya pasti sudah tipis dan cuma diakali dengan disilet agar terlihat masih baru,” ujarnya.

Untuk melayani penumpang terlebih saat musim arus mudik Lebaran, Wijaya mengimbau kepada para pengusaha jasa angkutan bus mengganti ban vulkanisasi dengan ban original.

Jika masih tetap membandel, Dishub mengancam tidak akan mengeluarkan stiker angkutan mudik sebagai syarat suatu bus untuk beroperasi pada saat musim mudik.

“Bus angkutan mudik tidak mungkin dapat beroperasi sebelum mendapat stiker angkutan mudik yang didapat setelah lolos uji kelayakan,” paparnya.

Advertisement

Tim Operasional PO Kramat Jati Dadang Sahaya beralasan, pihaknya masih menggunakan ban vulkanisasi sampai saat ini bertujuan untuk menekan biaya operasional. Menurutnya, penggunaan ban vulkanisasi jika sesuai prosedur tidak membahayakan.

“Kalau di sini (PO Kramat Jati) ban vulkanisasi cuma dipakai pada bagian belakang. Sementara bagian depan pakai ban baru kalau harus diganti,” jelasnya.

Alasan kedua memilih ban vulkanisasi, lanjut Dadang, akibat kondisi jalan yang masih banyak ditemukan dalam keadaan rusak. Terlebih, banyak jalan kini sudah memakai material beton yang jelas lebih cepat mengurangi umur ban.

“Makanya percuma pakai ban baru kalau jalannya saja masih jelek. Sudah belinya mahal, tapi awetnya sama,” ketusnya. (metrotvnews)

Advertisement

Populer