Connect with us

Banten

DPD Pospera Banten Diresmikan

Ormas DPD Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Banten diresmikan. Sekitar 1000 aktivis Pospera Banten yang datang dari Labuhan, Mauk, Rangkas, Lebak, Teluk Naga, Serpong, Merak, Serang hingga Ciputat dan Pamulang hadir di Istana Nelayan, Tangerang Selatan, (Tangsel), Kamis, (21/5). Selain deklarasi, kedatangan massa Pospera juga untuk memeriahkan seminar Pilkada dan launching koran.

Acara ini sendiri diputuskan tanggal 21 Mei, sebagai pengingat peristiwa bersejarah 17 tahun silam . Ketika itu, para pendiri Pospera menjadi simpul-simpul gerakan mahasiswa yang berhasil memaksa Soeharto sebagai penguasa rezim Orde Baru jatuh. Mengingatkan kembali pada hakikat gerakan reformasi itulah, maka 21 Mei diputuskan sebagai tanggal lahirnya DPD Pospera Banten. Para pendiri ormas Pospera Banten akan konsisten menuntaskan agenda reformasi dan perjuangan pro rakyat meski kini mengawal pemerintahan.

Seminar Pospera Banten (kabar6)Ketua DPD Pospera Banten, Ahmad Yuslizar menegaskan pihaknya tidak hanya hadir untuk mengawal program nawacita Jokowi baik membangun dari desa menjadikan bangsa lebih bermartabat, pendidikan murah hingga kesehatan yang terjangkau. Tapi DPD Pospera Banten siap melakukan pengawasan terhadap para kepala daerah di Banten yang tak pro rakyat. Pospera Banten akan kritis terhadap kepala daerah yang gemar mengkhianati rakyat, menyimpang dari program nawacita Jokowi hingga anti kebijakan pro rakyat.

“Sejauh ini, Pospera Banten melihat beberapa kepala daerah di Banten masih tidak konsisten pada agenda pembaruan. Lihat saja Rano Karno sampai hari ini, apa prestasinya buat Banten. Indeks kemiskinan meningkat dan pertumbuhan ekonomi terus menurun,” kata Yos sapaan akrabnya.

Selain itu, sejumlah program kegiatan pembangunan selama tahun 2014 tidak mencapai target yang memuaskan dan silpa (sisa lebih penghitungan anggaran) begitu besar mencapai Rp 1,680 triliun. Sejumlah fakta ini menunjukkan bahwa kinerja aparatur pemerintahan di bawah kepemimpinan Rano Karno masih sangat lemah. Fakta ini juga mengindikasikan bahwa situasi dan kondisi di Provinsi Banten pascakasus korupsi yang menjerat Gubernur Banten nonaktif Ratu Atut Chosiyah tidak mengalami perubahan signifikan. Pospera Banten juga menilai Rano minim gebrakan dan perubahan.

Advertisement

Pospera Banten juga berjanji hanya akan memberikan dukungan politik kepada kepala daerah yang pro rakyat. Bukan kepada politisi yang gemar bersolek apalagi berasal dari latar belakang artis yang tidak teruji kapasitasnya dan kepeduliannya kepada rakyat.

Selain deklarasi, DPD Pospera Banten juga menggelar seminar bertema Pilkada dengan tema ‘’Dengan Pilkada yang Berkualitas akan Menghasilkan Pemimpin Berkualitas’’. Pembicara yang hadir dalam seminar ini adalah Ketua DPD PDIP, HM Sukira, Ketua DPD Demokrat, Aeng Chaerudin, Ketua KADIN Mulyadi Jayabaya, Pengamat politik UIN Teguh Santosa, Direktur Lembaga Survey Konsep Indonesia (Konsepindo) Research & Consulting Veri Muhlis Arifuzzaman, dan Calon Walikota Tangsel, Heri Gagarin.

Koran PosperaSementara sejumlah tamu penting lainnya yakni Anggota DPR, Adian Napitupulu yang juga Pembina DPP Pospera, Ketua Umum DPP Pospera, Mustar Bonaventura, Gubernur Banten Rano Karno, Walikota Tangsel Airin Rahmi, Calon walikota Tangsel Arsyid. Lewat diskusi ini akan ada solusi pencarian pemimpin yang berkualitas. Yang tentu saja dimulai dari bagaimana membangun sistim pemilihan yang berkualitas, transparan tidak nepotisme. POSPERA akan melakukan control yang ketat dan mengawasi sistim pemilihan yang fair dan pro rakyat.

Selain itu, Pospera juga melaunching Koran Pospera, koran pemuda yang terbit setiap bulannya sebagai media internal bagi kalangan pemuda di Banten. Koran Pospera akan menjadi media alternative bagi media mainstream yang ada. Tapi Koran Pospera bukan media competitor. (ns/kt)

Advertisement

Populer