Nasional
Operasi Kembar Siam di RS Hasan Sadikin Bandung Simbol Kemajuan Layanan Kesehatan Indonesia

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin Bandung kembali mencatatkan tonggak penting dalam dunia medis Indonesia dengan keberhasilan operasi pemisahan bayi kembar siam asal Jawa Barat, Nadia dan Nadira. Keduanya kini dalam kondisi stabil dan tengah menjalani masa pemulihan pascaoperasi.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan apresiasi atas pencapaian luar biasa ini. Ia menyebut operasi pemisahan bayi kembar siam sebagai salah satu prosedur medis paling kompleks dalam layanan kesehatan ibu dan anak, yang hanya dapat dilakukan oleh rumah sakit dengan kapasitas layanan tingkat tertinggi.
“Ini adalah tindakan yang paling kompleks untuk masyarakat, dan RSUP Dr. Hasan Sadikin mampu melakukannya. Saya bangga karena tindakan ini berhasil dengan hasil yang luar biasa,” ujar Menkes Budi dalam sambutannya pada acara Kick Off Intervensi Pencegahan dan Penurunan Kematian Ibu dan Bayi, Selasa (10/6).
Sejak tahun 2010, RSUP Dr. Hasan Sadikin telah menangani 33 kasus kembar siam, dengan 13 operasi pemisahan.
Menkes mengatakan ini merupakan capaian yang mencerminkan keunggulan layanan dan kompetensi tim medis.
Namun demikian, Menkes juga menyoroti tantangan dalam aspek pembiayaan.
“Karena itu saya bilang, rumah sakit harus punya model yang bisa subsidi silang. Supaya kasus-kasus seperti ini tetap bisa ditangani, dan masyarakat tidak terbebani,” tegas Menkes.
Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin, dr. Rachim Dinata Marsidi, menjelaskan bahwa keberhasilan ini adalah hasil kerja tim multidisiplin yang solid, terdiri dari dokter spesialis berbagai bidang, perawat, ahli gizi, farmasi, radiologi, psikolog, dan tim manajemen rumah sakit.
“Kami menjalankan pendekatan tiga tahap—praoperatif, intraoperatif, dan pascaoperatif—dengan perencanaan matang, simulasi berulang, teknologi terkini, dan pemantauan intensif di masa kritis,” jelas dr. Rachim.
Lebih dari sekadar keberhasilan klinis, kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya akses layanan kehamilan yang berkualitas, termasuk edukasi dan deteksi dini yang akan terus menjadi prioritas RS Hasan Sadikin.
“Keberhasilan ini adalah simbol bahwa sistem rujukan nasional kita mampu menjawab tantangan medis kompleks dengan hasil optimal,” tambahnya.
Sebagai penutup, dr. Rachim menyampaikan harapan agar kisah Nadia dan Nadira menjadi sumber inspirasi dan semangat.
“Kami berharap kisah Nadia dan Nadira menjadi inspirasi dan harapan bagi banyak keluarga di seluruh Indonesia. Seiring akan dikembalikannya Nadia dan Nadira ke pangkuan keluarga tercinta, kami juga melepaskan harapan bahwa setiap anak Indonesia, betapapun kompleks kondisi medisnya, memiliki kesempatan yang adil untuk hidup, tumbuh, dan berkembang,” pungkasnya.
-
Nasional2 hari ago
Logo HUT RI ke-80 Kapan Rilis?
-
Nasional2 hari ago
Logo HUT RI ke-80 Resmi Akan Diluncurkan Hari Ini oleh Presiden Prabowo Subianto
-
Pemberitahuan2 hari ago
Dishub Tangsel Buka Pemilihan Mitra Sewa Lahan Parkir Kios Autopart BSD, Nilai Sewa Dasar Rp455.181.000 untuk Dua Tahun
-
Pemerintahan1 hari ago
Festival Pencak Silat C-MORE Championship 2025 Kembali Digelar, Pilar Saga Ichsan: Warisan Budaya yang Harus Dijaga
-
Pemerintahan2 hari ago
Peringatan Hari Anak Nasional, DP3AP2KB Tangsel Ajak Ratusan Anak Nobar Film Jumbo
-
Pemerintahan2 hari ago
Wujudkan Tangsel Unggul, Benyamin Davnie Tekankan ASN Tingkatkan Disiplin, Integritas dan Etika
-
Pemerintahan1 hari ago
Pilar Saga Ichsan: Tangsel Siap Gelar Porprov Banten 2026
-
Nasional1 hari ago
Pesta Rakyat Pernikahan Wakil Bupati Garut Berujung Maut, 3 Orang Meninggal Dunia dan 14 Pingsan