Connect with us

Di tahun ketujuh pengiriman Pengajar Muda ke 24 kabupaten yang tersebar ke berbagai penjuru Indonesia, Indonesia Mengajar selalu menjadi saksi atas semangat anak muda Indonesia yang ingin bekerja untuk pendidikan. Hingga saat ini, tercatat 125.995 anak muda yang telah berani menantang diri untuk hidup bersama dengan masyarakat, bekerja untuk pendidikan.

Di bulan Ramadhan ini, Indonesia Mengajar mengajak pemuda Indonesia, menantang diri mereka untuk iuran waktu, tenaga, dan materi/finansial dengan hadir selama setahun di penjuru republik sebagai Pengajar Muda angkatan XV. Bukan hanya sebagai guru sekolah dasar, namun juga ikut menggerakkan masyarakat agar bisa saling interaksi dan bahu membahu memajukan pendidikan.

Hikmat Hardono, Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, menjelaskan bahwa ikut kerja bakti di pendidikan dengan menjadi Pengajar Muda dapat menjadi satu rangkaian pengalaman sebagai calon pemimpin masa depan. Menjadi sosok yang berpengaruh di sekolah dan desa, menjadi fasilitator untuk beragam gerakan sosial di komunitas, sekaligus menjadi mediator antara masyarakat dan stakeholder pemerintahan menempa Pengajar Muda untuk menjadi seorang pemimpin yang memahami masalah di tingkat akar rumput.

“Di angkatan XV ini, kami mencari pemuda-pemudi yang berani melampaui diri dan mewujudkan cita-cita, mereka yang mau menghadapi setiap tantangan dengan terbuka untuk terus belajar. Kami membawa perubahan dengan cara yang sederhana, yakni dengan menunjukkan keteladanan,” kata Hikmat dalam keterangannya kepada kabartangsel.com, Rabu (21/6/2017).

Advertisement

Secara sadar, selama tujuh tahun ini kehadiran Pengajar Muda di berbagai tempat penugasan memicu perubahan perilaku aktor pendidikan. Mulai dari guru yang tidak lagi melakukan kekerasan saat mengajar dan kepala sekolah yang menularkan metode pengajaran kreatif. Pemerintah dan masyarakat yang berkolaborasi mengadakan program pendidikan, misalnya Festival Anak Natuna di Kepulauan Natuna hingga Karnaval Anak Papua di Pegunungan Bintang. Ada pula gerakan mengajar yang tumbuh dari daerah, seperti Tulang Bawang Barat Cerdas di Tulang Bawang Barat hingga Gerakan Tanimbar Mengajar di Maluku Tenggara Barat.

 “Apakah mudah menjadi Pengajar Muda? Tidak pernah ada jalan mudah dalam perjuangan untuk kebaikan. Namun, kualitas seorang pemimpin bukan karena kepintaran bicara tapi kerelaannya bekerja dan menempuh jalan menantang untuk banyak orang, sekalipun menyusuri jalan yang sunyi,” kata Evi Trisna dari Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, menantang pemuda Indonesia untuk bergabung menjadi Pengajar Muda.

Pendaftaran Pengajar Muda Angkatan XV dibuka dari tanggal 21 Juni sampai 20 Juli 2017. Pendaftaran dapat dilakukan dengan mengisi aplikasi daring melalui situs resmi www.indonesiamengajar.org. Kandidat yang lolos seleksi tahap pertama akan dipanggil untuk mengikuti beberapa tes, termasuk wawancara, psikotes dan diskusi kelompok. Calon Pengajar Muda terpilih akan menjalani tes kesehatan. Dari hasil rangkaian tes tersebut, apabila terpilih dan memenuhi persyaratan, maka mereka akan mengikuti pelatihan intensif selama enam minggu. (pr/fid)

Advertisement

Populer