Connect with us

Subhan namanya. Lima tahun usianya kini. Namun malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih, di usia sedini itu, Subhan harus rela keceriaan masa kecil lenyap dari kesehariannya.

Sejak usia setahun, Subhan menderita tumor di wajahnya. Kondisi ekonomi keluarga yang tidak begitu menggembirakan, membuat Subhan semakin jauh dari harapan untuk sembuh dan hidup layaknya anak-anak lain. Kini, tumor yang bersarang di wajahnya kian mengganas. Subhan yang bocah itu hanya mampu melihat dengan sebelah matanya.

Di sebuah kampung kecil di Provinsi Banten, tepatnya di Kampung Cinangka, Desa Majau, Kecamatan Saketi, Pandeglang, Subhan dan keluarganya hidup merenda asa yang tiada pasti. Ayahnya, Muhana (57) kini pun di ambang putus asa.

“Saya tak sanggup membiayai pengobatan Subhan, saya hanya bekerja sebagai buruh tani,” ujarnya lirih.
Sementara sang ibu, Arsanah (46) hanya mampu pasrah dan berharap ada uluran tangan dari dermawan, berharap penyakit si buah hati bisa diobati.

Advertisement
Subhan kecil bersama sang ibunda. Mari bantu Subhan mendapatkan kembali hak ceria masa kecilnya.

“Sudah lama saya pengen anak saya sembuh. Tapi tidak punya dana. Suami kerjanya juga tidak tetap,” kata Marsanah, nyaris terisak.

Yang lebih membuat ngilu di hati, selain Subhan, orangtua serta pamannya pun diuji dengan penyakit serupa. Namun permasalahan mereka sama, tidak punya dana untuk berobat.

“Beberapa tahun yang lalu ada memang dari yayasan mau membantu untuk mengobati anak kami, akan tetapi, sampai saat ini tidak ada kabarnya lagi. Terus terang, saya dan keluarga ingin sembuh, khususnya anak saya, namun apalah daya, saya juga tidak punya biaya untuk membawa Subhan ke rumah sakit,” tuturnya bercerita.

Mari, Dompet Dhuafa Banten bersama Relawan Facebook Banten News mengajak kita semua mengulurkan tangan untuk Subhan. Kita bantu Subhan kembali memperoleh haknya untuk ceria layaknya anak-anak sebayanya. Setidaknya, saat ini Subhan membutuhkan dana Rp50 juta untuk berobat. Berapa pun donasi Anda tentulah sangat bearti baginya. Subhan adalah keluarga kita. Mari, ringankan deritanya. (Sumber: ddbanten.org)

Advertisement

Silahkan klik ddbanten.org untuk membantu Subhan.

Populer