“Kita harus menyiapkan segala aspek untuk berbenah, tentunya yang harus kita dahulukan adalah aspek kesehatan, maka berbenah harus disiapkan secara detail, mulai dari kuliner, fashion, kriya atau kerajinan tangan, tari-tarian, dan lainnya,” papar Sandi dalam diskusi dengan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten dan Kotamdaya seluruh Indonesia secara virtual, Sabtu (26/12/2020).
Disampaikan Sandi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan untuk memastikan setiap aspek kesehatan dan keselamatan dalam setiap destinasi pariwisata bisa diterapkan strategis.
Instruksi tersebut dipaparkan Sandi lewat penerapan CHSE atau K4, yakni Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
Penerapan CHSE ini termasuk ke dalam strategi adaptasi. Salah satu dari tiga platform yang diusung Sandi dalam percepatan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Selain adaptasi, strategi lainnya adalah inovasi dan kolaborasi.
“CHSE ini adalah sebuah vaksin daya tahan dan daya bangkit bagi pariwisata dan ekonomi kreatif. Jadi sebelum vaksin ada, kita punya vaksin pariwisata untuk mendorong pelaku usaha, jadi tugas kita untuk menyosialisasikan sertifikasi CHSE ke depannya,” ujarnya.
Ia menambahkan, target pada 2020 sebanyak 6.626 pelaku pariwisata tersertifikasi CHSE sudah tercapai. “Semoga di tahun depan terus bertambah,” tambahnya.
Dalam paparannya, Sandi juga mengingatkan kepada seluruh pemerintah daerah (pemda) untuk tidak hanya bergerak cepat, tetapi gas penuh (gaspol) untuk pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif jangka panjang.
Disampaikannya, pandemi telah memberikan dampak kepada para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kita mendata ada 30 juta pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terpuruk, mulai dari informal, hingga pelaku usaha mikro dan besar sangat terdampak dan harus segera dibantu,” jelas Sandi.
Untuk pemulihan jangka panjang tersebut, papar Sandi, dilakukan dengan menumbuhkan penyediaan atau suplai yang meliputi persiapan destinasi wisata, membangun infrastruktur, menciptakan dan membangun daya tarik, monitoring protokol CHSE di setiap destinasi wisata, peningkatan kualitas SDM, serta peningkatan kualitas dan kuantitas produk ekonomi kreatif.
Sedangkan pertumbuhan permintaan dapat dilakukan dengan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan, memperluas konektivitas wisatawan, pemberian insentif atau paket wisata, optimalisasi kegiatan MICE (meeting, incentive, conferencing, and exhibition) di destinasi wisata, pemberian intensif peningkatan daya beli produk lokal dan penciptaan lapangan kerja serta hibah pariwisata melalui transfer daerah untuk hotel, restoran, dan pemda.
Lewat seluruh langkah tersebut, Sandi mengaku optimistis dapat membangkitkan geliat pariwisata dan ekonomi kreatif nusantara.
Optimisme bertambah pada keyakinan akan dilibatkannya seluruh pihak, mulai dari pelaku usaha, media, komunitas, hingga semua unsur pemangku kepentingan.
“Urat pesimis saya sudah putus, saya optimistis sekali dapat membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif lewat kerja sama semua pihak,” pungkasnya. (rls)
-
Banten5 hari ago
Bank Banten Raih Penghargaan “BUMD dengan Akselerasi Pengembangan Ekonomi Keuangan Daerah”
-
Pemerintahan7 hari ago
Tingkatkan Kesadaran Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat, Pilar Saga Ichsan Dorong Peran Bank Sampah
-
Pemerintahan7 hari ago
Sukseskan Coklit, Benyamin Davnie Imbau Warga Tangsel Berikan Informasi yang Benar dan Lengkap
-
Banten3 hari ago
Bank Banten Sambut Baik 4 Pemda Dalam Komitmen Penempatan RKUD
-
Tangerang Selatan3 hari ago
Kloter 13 JKG Jemaah Haji Asal Tangsel Tiba di Tanah Air
-
Pemerintahan5 hari ago
Lima Ribu Siswa di Tangsel Dapat Bantuan Biaya Pendidikan dari Pemkot
-
Pemerintahan5 hari ago
Benyamin Davnie: Judi Online Bawa Dampak Negatif
-
Pemerintahan5 hari ago
Bangun Gedung Baru SMPN 7 Tangsel, Benyamin Davnie: Untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan