Pendidikan
Meskipun Sudah Berprestasi, Airin Akan Terus Tingkatkan Sektor Pendidikan di Tangsel

Momentum Pilkada di Tangerang Selatan (Tangsel) sudah berjalan. Pasangan petahana Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie, sampai hari ini masih dianggap pesaing berat bagi dua paslon lainnya, Ikhsan Modjo-Li Claudia dan Arsid-Elvier.
Wajar, sebagai incumbent, Airin-Ben telah menorehkan prestasi kurun waktu lima tahun terakhir. Salah satunya adalah persoalan pendidikan dasar.
Dari seluruh provinsi di Banten, Tangsel tertinggi dalam persentasi rata-rata sekolah bagi warganya dengan angka 8,7 persen. Sektor pendidikan menjadi salah satu indikator adalah persentasi masyarakat melek huruf yang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Di tahun 2008 saja sudah tembus 98,51 persen.
“Ini sesuai misi saya dan Pak Ben, mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing,” tegasnya, Jumat (28/8/2015), seraya menambahkan bahwa visinya bagaimana mewujudkan Tangsel sebagai kota cerdas, berkualitas dan berdaya saing yang berbasis teknologi dan inovasi.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Tangsel ikut naik. Tercatat pada 2008 sebesar 74,8, di 2012 76,61 dan tahun ini 77,13. Keberhasilannya ini membuat Airin pernah diundang sebagai salah satu narasumber Dialog Asia Pasifik di Berlin, Jerman. Airin berbicara mengenai konsep Tangsel sebagai “Kota Pintar.”
Menurutnya, kota pintar merupakan kota yang mampu mengkombinasikan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas hidup. “Pendidikan berarti menjadi sangat penting,” ujarnya.
Ia menyadari untuk merealisasikan kualitas SDM yang berdaya saing tidak bisa dikerjakan oleh pemerintah sendiri, harus melibatkan stakeholder lain, masyarakat dan swasta.
Ajakan kepada swasta agar ikut peduli dengan pendidikan caranya melalui Forum CSR Tangsel yang terbentuk. Forum CSR menjadi wadah mendorong perusahaan-perusahaan yang ada di Tangsel memanfaatkan dana CSR-nya meningkatkan pendidikan di Tangsel.
“Misalnya rumah pintar (Rumpin) di BSD City,” tegasnya.
Pemkot Tangsel sendiri sudah membangun 37 gedung sekolah, mulai bangunan SD, SMP, dan SMA/SMK yang menelan biaya hingga Rp250 miliar. Pembangunan tersebut dimaksudkan untuk mengejar rasio 1:32 (satu ruang kelas diisi 32 siswa).
Beberapa di antara gedung sekolah yang kelar diperbaiki seperti SD Negeri Pondok Karya 1, Pondok Pucung 2, Pondok Betung 3, Jelupang 1, 2, dan 3 dan SD Negeri Paku Alam 2.
Untuk SMA/SMK di antaranya, SMA Negeri 4, 9, 12 dan 6, ditambah SMK Negeri 4 dan 5. Pemenuhan rasio tersebut untuk mengerjar target Rencana Pembangunan Jangan Menengah Daerah (RPJMD). (sny/fid)
-
Nasional3 hari ago
Waspada MERS-CoV, Kemenkes Imbau Jemaah Haji Tingkatkan Kewaspadaan dan Jaga Kesehatan
-
Nasional3 hari ago
Menkes Budi Dorong Percepatan Registry Anak, Fokus Awal pada Down Syndrome dan Penyakit Jantung Bawaan
-
Nasional3 hari ago
117 WNI Gunakan Visa Kerja untuk Berhaji, Ditolak Masuk dan Dipulangkan dari Arab Saudi
-
Nasional3 hari ago
Jaga Kesehatan Jemaah Haji, Kemenkes Imbau Konsumsi Makanan Sesuai Jadwal Saji
-
Pemerintahan3 hari ago
Pilar Saga Ichsan: KNPI Tangsel Harus Jadi Motor Penggerak Pemuda, Bukan Sekadar Simbol
-
Nasional3 hari ago
Kemenag Tetapkan Pedoman Tata Kelola Dam/Hadyu
-
Bisnis2 hari ago
KAI Daop 1 Jakarta Salurkan Bantuan TJSL Lebih dari Rp900 Juta hingga Mei 2025
-
Kabupaten Tangerang3 hari ago
Pemkab Tangerang Tanda Tangani Komitmen Bersama untuk Wujudkan SPMB Objektif, Transparan, dan Akuntabel