Otoritas Jasa Keuangan (OJK)Ā bekerja sama denganĀ Center for Risk Management StudiesĀ (CRMS) Indonesia menyelanggarakan seminar penerapan manajemen risiko sektor publik di Jakarta, Senin, 3 Oktober 2016. Seminar bertema āPenerapan Manajemen Risiko di Sektor Publik:Ā Membangun Daya Saing melalui Pelayanan Publik.ā
Seminar menghadirkan narasumber dari institusi sektor publik dan dihadiri oleh banyak institusi sektor publik, antara lain dari OJK, Kementerian Keuangan, Kementerian PANRB, Kementerian BUMN, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), danĀ Badan Standardisasi Nasional (BSN). Juga menghadirkan narasumber dari Pricewaterhouse Coopers yang menyajikan hasil survei global tentang manajemen risikoĀ di sektor publik tahun 2015.
Ilya Avianti, Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, dalamĀ sambutannya mengemukakan pentingnya sektor publik menerapkan manajemen risiko.Ā āOrganisasi sektor publik pada prinsipnya sama dengan organisasi bisnis, keduanya mempunyai tujuan. Risiko yang tidak dikendalikan dengan baik, akan mengganggu tercapainya tujuan organisasi,ā kata Ilya.
Penerapan manajemen risiko di sektor publik diharapkan akan mampu mengendalikan risiko organisasi sektor publik sehingga perannya dapat berjalan maksimal. Lebih dari itu, melalui manajemen risiko, sektor publik diharapkan mampu mendukung peningkatan daya saing nasional.
Upaya sinergi antarsektor publik dalam penerapan manajemen risiko sudah mulai berjalan. Pada bulan Juni 2016, telah dilakukan komunikasi awal pembentukanĀ Forum Manajemen RisikoĀ Sektor Publik. DiĀ dalamnyaĀ melibatkanĀ OJK, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, KementerianĀ PANRB,Ā LPS, dan BPKP.Ā Ke depan, direncanakan keanggotaannya bertambah.
āSeminar ini diharapkan memberikan pemahaman tentang manajemen risiko di sektor publik, berbagi pengalaman antar organisasi, mendapatkan inisiatif praktik terbaik, dan memberikan masukan bagi terbentuknya standar manajemen risiko sektor publik,ā harap Ilya.
Hingga saat ini, belum ada praktik terbaikĀ (best practices)Ā atau standar yang dijadikan rujukan penerapan manajemen risiko sektor publik. Inisiatif membuat standar manajemen risiko sektor publik sedang berlangsung. Sebagai kelanjutan dari penerbitan standar SNI ISO 31000: 2011 Manajemen Risiko – Prinsip dan Panduan, BSN membentuk gugus kerja manajemen risiko sektor publik yang diharapkan mampu membuat usulan standar manajemen risiko sektor publik. (rls/fid)
- Bisnis5 hari ago
JNE Raih Penghargaan Best Chief Marketing Officer (CMO) Award 2024Ā
- Tangerang7 hari ago
Rayakan HUT Paramount Enterprise ke-18, Band Padi Reborn dan Ribuan Peserta āParamount Fun Color Runā 2024 Mewarnai Kota Gading Serpong
- Banten5 hari ago
Ketua Komisi V DPRD Banten Ananda Trianh Salichan Harapkan Masyarakat Ikut Serta Dalam Pengawasan Pendidikan
- Banten5 hari ago
Tanggap Bencana Alam, Sekretariat DPRD Banten Gerak Berikan Bantuan
- Pemerintahan6 hari ago
Festival Tangsel Land 2024, Benyamin Davnie Dukung Perkembangan Industri Kreatif Lokal
- Banten5 hari ago
Wakil Ketua DPRD Yudi Budi Wibowo Hadiri Acara Penganugerahan Predikat Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tahun 2024
- Pemerintahan7 hari ago
Pilar Saga Ichsan: Tangsel Mengaji, Langkah Pemkot Tingkatkan Program dan Infrastruktur Keagamaan
- Pamulang7 hari ago
Puskesmas Pamulang Raih Prestasi Membanggakan di Ajang Jambore Puskesmas Nasional