Putri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Siti Nur Azizah Ma’ruf diperkirakan akan keok jika salah mengambil langkah politik pada perhelatan Pilkada Tangsel mendatang. Sikapnya yang absen dalam konvensi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) amat disayangkan.
Ketidakhadirannya Azizah dalam konvensi PSI merupakan bentuk protes atas beredarnya rumor jika PSI telah mengusung Muhammad-Azmi Abubakar yang merupakan Ketua PSI Banten sebagai pasangan calon walikota-wakil walikota.
“Seharusnya tetap ikut, karena berangkatnya kan ini bagian dari komunikasi politik. Azizah harus menekan egonya. Biar bagaimanapun calon itu harus diusung parpol, itu undang-undang. Meski itu hak politik sih, kalau beliau (Azizah) protes.”
Padahal sebelumnya banyak pengamat berharap Azizah on the track. Maksudnya on the track, berani melalui lika-liku politik yang berkembang. Padahal belum ada pernyataan resmi dari PSI sendiri akan mengusung Muhammad-Azmi Abubakar.
Banyak penggiat parpol menilai, elektabilitas Azizah masih di bawah Benyamin Davnie dan Muhammad, dua kandidat yang diprediksikan sebagai bakal calon kuat. Benyamin Davnie sudah diusung oleh Partai Golkar berpasangan dengan Pilar Saga Ichsan, anak Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah yang juga Ketua DPD Partai Golkar Banten. Sementara Muhammad kabarnya selain diusung oleh PSI, PDI Perjuangan juga melirik sosok Sekretaris Daerah (Sekda) tersebut.
Meski secara popularitas Azizah lumayan moncer, tapi modal itu tidak cukup. Yang patut menjadi catatan adalah Azizah berkompetisi dengan kekuatan yang sudah mengakar setidaknya 10 tahun. Seharusnya Azizah lebih memikirkan bagaimana membentuk tim solid yang siap bekerja keras. Jadi tidak perlu berkonfrontasi. Azizah tinggal mendongkrak elektabilitasnya, salah satu caranya adalah membangun simpati dengan parpol terkhusus masyarakat Tangsel.
Padahal Azizah oleh sebagian banyak orang khususnya tokoh-tokoh Tangsel sebagai figur jalan tengah. Ini menjadi kelebihan tersendiri. Karena Azizah tidak punya rekam jejak politik lingkaran kekuasaan di Tangsel hari ini, dengan kata lain tak punya beban politik dalam berkontestasi nantinya.
Pembisik Azizah harus jeli, membaca banyaknya skenario yang akan dibuat penguasa Tangsel hari ini. Sebut saja salah satunya, cek mundur yang santer merebak. Dimana penguasa bakal membiayai kandidat lain yang sudah pasti kalah jauh dengan pasangan Benyamin-Pilar.
Jangan sampai para pembisik Azizah terbawa arus permainan yang ujungnya justru membuat Azizah harus membuka ruang kompromi dengan penguasa Tangsel. Jadi sebaiknya Azizah fokus pada kerja-kerja politik mengatrol elektabilitas dan mendapatkan perahu (dukungan parpol). Istilah kata on the track tadi.
Masih ada waktu panjang, apalagi ketika wacana pilkada serentak akan diundur akibat dampak korona. Sekaligus menjadi momentum evaluasi dan menyusun ulang bagi tim Azizah terkait rencana strategi politik pemenangan Azizah. (Red)
- Pemerintahan5 hari ago
Pemkot Tangsel Luncurkan Calendar of Event 2025, Pilar Saga Ichsan: Pariwisata Makin Semarak
- Banten6 hari ago
Gantikan Al Muktabar, Ucok Abdul Rauf Damenta Dilantik Menjadi Pj Gubernur Banten
- Pemerintahan4 hari ago
Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan Tinjau Makan Bergizi Gratis di SMPN 19 Tangsel
- Banten4 hari ago
Wakil Ketua DPRD Banten Harap Pj Gubernur Banten Ucok Abdulrauf Damenta Amanah Dalam Menjalani Tugas
- Pemerintahan5 hari ago
Catatkan Prestasi Gemilang, Pemkot Tangsel Raih APBD Award 2024 dari Kemendagri Kategori Realisasi Pendapatan Tertinggi
- Nasional4 hari ago
Bangun Indonesia Melalui Pendidikan, Presiden Prabowo Subianto Temui Mahasiswa Indonesia di Al-Azhar
- Nasional4 hari ago
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden El-Sisi Bahas Penguatan Kerja Sama Bilateral hingga Perdamaian Timur Tengah
- Nasional4 hari ago
Presiden Prabowo Subianto Temui Grand Syekh Al-Azhar, Pererat Hubungan Keagamaan dan Pendidikan