Connect with us

Pamulang

SRC-PB Unjuk Kemampuan Tanggap Bencana di Pondok Cabe

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menggelar upacara Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC-PB), di Lapangan Terbang Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Minggu (9/12) kemarin.

Gelar upacara yang dilakukan setiap tahun ini merupakan salah satu jawaban pemerintah dalam merespon berbagai kejadian bencana yang kerap terjadi di Indonesia.

Demo dan gelar SRC-PB yang dimulai pada pukul 09.00 WIB ini bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat akan kemampuan dan kesiapsiagaan satuan dalam mengantisipasi dan menangani bencana khususnya ancaman banjir dan tanah longsor pada musim penghujan 2012-2013.

Hadir sejumlah petinggi pemerintah dalam demo dan gelar SRC -PB ini diantaranya adalah Menko Kesra Agung Laksono, Kepala BNPB Syamsul Maarif, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, perwakilan dari kementerian/lembaga terkait, pejabat tinggi TNI dan Polri serta pimpinan lembaga usaha.

“Satuan ini bisa digerakkan dalam hitungan jam untuk menangani bencana yang belakangan ini intensitasnya meningkat,” ungkap Agung saat meresmikan SRC-PB kepada TNOL.

Advertisement

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono melihat secara langsung gelaran SRC-PBMenteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono melihat secara langsung gelaran SRC-PBMenurut Agung, SRC-PB tidak dimaksudkan untuk ambil alih tugas pemda dalam penanganan bencana, karena satuan ini hanya memberikan asistensi pada kondisi tertentu.

SRC-PB bertugas menilai kondisi kerusakan dan kebutuhan, pencarian, penyelamatan dan evakuasi, pemenuhan kebutuhan dasar dan pemulihan sarana vital. Personil satuan ini sebanyak 1.162 orang, yang berasal dari TNI, Polri, Depkes, ESDM, Depsos, Basarnas, PMI dan BNPB.

Setiap basis operasi dilengkapi dengan pesawat terbang, helikopter, kapal laut, mobil, truk, ambulan dan sepeda motor. Selain itu, ada juga perlengkapan khusus dan perlengkapan umum untuk keperluan penyelamatan dan evakuasi. Untuk biaya operasional satuan ini berasal dari APBN dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

SRC-PB dibentuk atas perintah Presiden RI pada saat sidang kabinet 5 November 2009. Satuan siaga bencana ini memiliki karakteristik kemampuan untuk penanganan medis, pemulihan permasalahan gangguan listrik saat bencana dan permasalahan komunikasi.

Advertisement

SRC-PB menampilkan reaksi cepat dalam menanggulangi bencana di tanah airSRC-PB menampilkan reaksi cepat dalam menanggulangi bencana di tanah airSRC-PB juga dapat dikerahkan dalam hitungan jam, diangkut dengan menggunakan pesawat Hercules. Satuan TNI dan Polri bersama unsur kementerian/lembaga terkait di bawah komando BNPB. Satuan ini bekerja pada saat awal fase tanggap darurat bencana, untuk membantu dan mendampingi pemerintah daerah mengatasi keadaan darurat bencana pada periode panik.

Wilayah kerja SRC-PB wilayah Barat meliputi Jawa Barat, Banten, DKI, Sumatera dan Kalimantan, sedangkan SRC-PB wilayah Timur mencakup Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Adapun demo kali ini meliputi dinamis dan statis. Demo dinamis menampilkan keterampilan operasi udara mulai dari pemetaan situasi melalui foto udara. Penerjunan tim komunikasi untuk membuka blokade komunikasi yang biasa terjadi saat terjadi bencana, khusunya di daerah terpencil serta operasi medis melalui udara.

Sedangkan demo statis menampilkan kemampuan personel dan peralatan yang dipunyai oleh berbagai unsur terkait, termasuk peralatan teknologi tinggi yang dipunyai oleh SRC-PB atas bantuan pemerintah Australia melalui Australia Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR).

Advertisement

Satuan ini pernah ditugaskan mewakili Indonesia di berbagai bantuan kemanusiaan di negara lain yang terkena bencana. Di antaranya gempa bumi Haiti, banjir bandang Pakistan, gempa bumi dan tsunami di Jepang 2011.

Prioritas 100 hari

Kepala BNPB Syamsul Maarif (mengenakan topi) turut menyaksikan gelaran SRC-PBKepala BNPB Syamsul Maarif (mengenakan topi) turut menyaksikan gelaran SRC-PBDalam kesempatan itu Menko Kesrta mengatakan, peresmian SRC-PB ini merupakan implementasi dari sidang kabinet yang dipimpin Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono yang dilaksanakan tanggal 5 November lalu di Istana Negara.

Dalam sidang itu, dibahas 15 penetapan prioritas 100 hari kerja kabinet, yang salah satunya adalah bidang kesiapsiagaan penanggulangan bencana. Tujuan pembentukan tim SRC-PB, untuk membantu pemerintah daerah dalam melakukan tindakan cepat tanggap darurat di daerah yang terkena bencana, bantuan cepat berupa pertolongan korban, teknis, peralatan dan logistik.

Advertisement

“Diharapkan, pasukan reaksi cepat ini mampu melaksanakan tugas yang pertama kali ketika terjadi bencana, seperti tampil terdepan dengan pemerintah daerah pada saat bencana terjadi dan menolong korban pada awal kejadian bencana,” katanya.

Sementara itu, Syamsul Maarif mengatakan, dibentuknya SRC-PB tingkat nasional ini untuk memberikan bantuan awal kepada daerah yang terkena bencana. Secara khusus, SRC-PB menekankan pada tiga prinsip utama, yakni kecepatan penanggulangan bencana, fleksibilitas memberikan pelayanan yang konsisten, serta akuntabilitas setiap tindakan yang dilaksanakan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan secara etik dan hukum.(Sbh/tnol)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer