Bisnis
Tujuh Transformasi Digital Pos Indonesia

Di mata pubik, Pos Indonesia masih lekat dengan kesan konvensional. Namun, anggapan tersebut mulai terkikis seiring laju digitalisasi di berbagai lini kerja Pos Indonesia. Oleh karena itu, dalam merayakan Ulang Tahun ke-276, Pos Indonesia menegaskan komitmennya untuk bertransformasi.
Dituturkan Direktur Utama PT Pos Indonesia (persero) Faizal Rochmad Djoemadi, “Berulang kali disrupsi menerpa perusahaan kita. Mulai dari munculnya teknologi telepon dan pesan singkat, kemudian internet, hingga ke platform digital yang berteknologi canggih seperti aplikasi transportasi publik, logistik, hingga layanan finansial. Seluruhnya mengubah peta persaingan bisnis yang berdampak pada kondisi perusahaan menjadi lebih sulit. Namun, bukan berarti Pos Indonesia menyerah,”
Pos Indonesia telah menerapkan tujuh tranformasi untuk menghadapi tahun-tahun mendatang yang penuh tantangan. Tujuh transformasi itu adalah Business Transformation, Product and Channel Transformation, Transformation Process, Technology Transformation, Human Resourch Transformation, Organization Transformation, dan Culture Transformation.
Dinilai Richardus Eko Indrajit, Rektor Universitas Pradita sekaligus guru besar TI (Teknologi Informasi), transformasi digital yang dilakukan oleh Pos Indonesia sudah berada di jalur yang tepat. “Saya lihat PT Pos sudah berada di jalan yang benar, on the right track. Tinggal masalahnya adalah kecepatan dan agilitas (kelincahan), keduanya berjalan bersama karena perubahan cepat sekali. Kecepatan dan agilitas ini juga masalah pola pikir. Kalau merasa kurang cepat, kita bermitra dengan yang cepat. PT Pos sudah berada di jalur yang benar, karena banyak bermitra untuk meningkatkan agilitas atau kelincahan,”ucapnya.
Dia juga mengapresiasi super apps dari Pos Indonesia, yaitu Pospay. Aplikasi Pospay dinilai mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat akan layanan jasa keuangan yang cepat dan aman. “Saya contohkan kalau Anda membeli suatu barang, ada tiga flow yang terjadi, flow of product yaitu barang dikirim dari gudang sampai ke rumah saya, flow of money yaitu bagaimana uang yang saya miliki saya berikan kepada perusahaan penjual barang, dan flow of information yaitu barang sudah sampai atau belum, pengirimnya siapa. PT Pos itu punya ketiganya. Kalau ketiganya konvergensi ke dalam satu aplikasi yang sekarang dikenal dengan super apps Pospay, itu merupakan sesuatu yang luar biasa. Semua itu tidak bisa dilakukan tanpa transformasi digital dan teknologi informasi,” urainya.
Lebih jauh ia mengingatkan, PR (pekerjaan rumah) PT Pos ke depan, yaitu harus berinovasi. “Setelah memberikan layanan, harus menjalin relasi. Customer kalau sudah dijalin relasi, maka akan loyal. Puas (tapi) kalau tidak loyal, (maka) dia bisa pindah. Kalau sudah loyal, misalnya harga akan naik pun dia tidak masalah karena sudah loyal. Relasi lebih penting daripada transaksi,” pungkasnya.
(rls/MC)
-
Serba-Serbi18 jam ago
Kalender Juli 2025 Lengkap dengan Tanggal Merah
-
Nasional2 hari ago
Tinjau Kawasan Pascabanjir di Ciledug, Wapres Gibran Rakabuming Raka Minta Inventarisasi Wilayah Rawan Sepanjang Kali Angke
-
Nasional2 hari ago
Haji Jalur Laut Belum Jadi Agenda Resmi, Tapi Peluang Terbuka
-
Pemerintahan2 hari ago
Kolaborasi dengan PWI, Dinkes Tangsel Gelar Cek Kesehatan Gratis untuk Wartawan dan Masyarakat
-
Pemerintahan2 hari ago
Pilar Saga Ichsan Gaungkan Ekonomi Kreatif sebagai Fondasi Masa Depan Tangsel
-
Nasional17 jam ago
Matahari Tepat di Atas Ka’bah Tanggal 15-16 Juli 2025 Pukul 16.27 WIB / 17.27 WITA
-
Banten17 jam ago
Komisi V DPRD Banten Hadiri FGD Bersama Dindikbud
-
Nasional17 jam ago
Wapres Gibran Rakabuming Raka Hadiri Perayaan Ulang Tahun ke-75 Kardinal Igantius Suharyo