Setelah menerapkan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya mencegah penyebaran Corona Virus Disease-2019 (Covid-2019), saat ini pemerintah secara bertahap mulai menerapkan masa transisi menuju tatanan normal baru (new normal). Untuk menyukseskan new normal ini, diperlukan kerja sama yang baik dari semua pemangku kepentingan, baik pemerintah, pelaku usaha, praktisi pendidikan, praktisi kesehatan, maupun masyarakat. Oleh karena itu, seluruh pihak terkait diminta siap untuk menghadapi masa transisi ini.
“Sekarang ini kita berada dalam suasana transisi menuju new normal atau normal baru. Oleh karena itu kita harus bersiap untuk menghadapi ini, dan saya kira tidak perlu untuk mempersoalkan tentang istilah, karena istilah itu menjadi istilah global, yang penting adalah bersiap diri menghadapi new normal,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat memberikan sambutannya dalam acara New Normal New Spirit secara streaming dari Kediaman Dinas Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Jumat (12/06/2020).
Dalam masa transisi ini, lanjut Wapres, pemerintah akan fokus pada dua hal prioritas, yaitu penanggulangan Covid-19 dan keterpurukan ekonomi. Karena selain dampak sosial dan kesehatan yang timbul akibat pandemi, bahaya keterpurukan ekonomi juga dinilai memiliki kedaruratan yang sama untuk ditanggulangi.
“Kita memang kemarin ini lebih pada menghadapi penanggulangan Covid [19]. Tetapi sekarang ini bahaya yang semula kita anggap kecil, yaitu keterpurukan ekonomi sudah menjadi bahaya yang sama besarnya. Kalau kita tunda akan sangat berbahaya sebab bisa menimbulkan krisis ekonomi dan untuk membangkitkannya itu terlalu berat [dan] sulit,” tuturnya.
Wapres pun menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendorong program-program percepatan pemulihan dampak Covid-19, di antaranya dengan terus melakukan pelayanan kesehatan yang intensif serta mendorong stimulus untuk dunia usaha dalam upaya pemulihan ekonomi. Untuk itu, agar program ini berhasil dijalankan, masyarakat diminta untuk patuh pada penerapan protokol kesehatan di masa new normal.
“Dalam kita menghadapi bahaya Covid [19] dan keterpurukan ekonomi pun kita juga diperlukan untuk selalu patuh pada protokol kesehatan. Menjaga physical distancing [pembatasan jarak secara fisik], menggunakan masker, mencuci tangan dan menghindari berbagai kerumunan,” jelas Wapres.
“Pemerintah sudah bertekad untuk berusaha. Karena itu saya berharap semua masyarakat bisa menjaga diri patuh terhadap aturan-aturan itu,” tambahnya.
Menutup imbauannya, Wapres mengajak seluruh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dalam memasuki masa transisi menuju tatanan baru.
“Apabila itu [protokol kesehatan] kita bisa laksanakan dengan baik, In Sya Allah new normal_akan dapat kita lalui dengan baik dan kita bisa menghilangkan dua bahaya itu, yaitu darurat Covid [19] dan darurat keterpurukan ekonomi,” tutup Wapres. (rls)
-
Bisnis2 hari ago
Puncak Arus Mudik Lebaran, 215.646 Tiket Terjual dalam Sehari, Naik 9 Persen Dibanding Tahun Lalu
-
Bisnis2 hari ago
Menko IPK Puji Stasiun Pasar Senen yang Semakin Cantik
-
Nasional2 hari ago
Wapres Gibran Rakabuming Sapa Warga di Kelurahan Terban Yogyakarta
-
Pemerintahan2 hari ago
Gelar Razia, Satpol PP Tangsel Amankan Belasan Pelaku Prostitusi dan Sita Ratusan Botol Miras
-
Nasional2 hari ago
Wapres Gibran Rakabuming Raka Minta Kepala Daerah Pastikan Perayaan Nyepi dan Idulfitri Berjalan Lancar di Setiap Daerah
-
Nasional2 hari ago
Presiden Prabowo Optimistis Peran Besar Zakat Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
-
Bisnis2 hari ago
Samsung Galaxy A56 5G, Galaxy A36 5G dan Galaxy A26 5G Kini Tersedia secara Global
-
Nasional2 hari ago
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Serahkan Zakat di Istana Negara