Connect with us

Pemerintahan

Tangsel Ingin Pertahankan Predikat Kota Layak Anak

Berbagai sarana dan prasana terus ditingkatkan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) jelang penilaian Kota Layak Anak (KLA) yang sebentar lagi masuk dalam penilaian oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan.

Mengadapi tahapan tersebut berbagai upaya tengah disiapkan Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan keluarga Berencana (BPMPPKB) Kota Tangsel. Persiapan dilakukan agar Tangsel bisa mempertahankan predikat Pratama bahkan naik menjadi Madya atau Nindya.

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menjelaskan, Fasilitas untuk menjadi kota ramah terhadap anak dengan predikat lebih tinggi, juga harus didukung fasilitas lain, seperti taman baca anak, taman bermain anak, hingga kamera pemantau (CCTV) di sejumlah fasilitas untuk anak.

Dengan adanya kamera pemantau, kata dia, aktivitas anak akan mendapat pemantauan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti tindak asusila atau tindakan yang tidak terpuji terhadap anak.

Advertisement

Tidak hanya itu peningkatan satgas perlindungan anak disetiap RW/RT se-Tangsel pun terus digalangkan. “Kita terus melakukan peningkatan baik sarana dan prasana untuk memberikan rasa nyaman kepada anak-anak di Kota Tangsel,”ungkapnya.

Kepala BPMPPKB Kota Tangsel Apendi mengatakan, untuk mempertahankan predikat pratama bahkan meraih kategori “Madya” katanya.

KOTA TANGERANG SELATAN KEMBALI MEMPEROLEH PENGHARGAAN KOTA LAYAK ANAK TINGKAT PRATAMA di berikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan pada acara HARI ANAK NASIONAL (23/7) . Photo: Kemal Fuzie

KOTA TANGERANG SELATAN KEMBALI MEMPEROLEH PENGHARGAAN KOTA LAYAK ANAK TINGKAT PRATAMA di berikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan pada acara HARI ANAK NASIONAL (23/7) . Photo: Kemal Fuzie

Memang tidak mudah karena dituntut inovatif terhadap pemecahan persoalan anak.”Semakin tinggi kategorinya, semakin banyak objek penilaiannya,” ujar mantan Camat Pondok Aren ini.

Apalagi, kata dia, pada penilaian sebelumnya jumlah objek penilaiannya bisa mencapai 33 kluster.Saat ini, kata dia, dukungan dari beberapa SKPD sangatlah diperluhkan untuk sama-sama mendukung sarana dan prasarana sebagai wujud KLA.

Prasarana yang dimaksud, yakni ketersediaan Zona Selamat Sekolah (ZOSS) untuk setiap sekolah dasar (SD), SMP dan SMA yang berada di tepi jalan raya.”Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) untuk menindak lanjuti ,” ujarnya.

Advertisement

ZOSS sangat dibutuhkan untuk melengkapi penilaian, dan mengingat ZoSS dibuat lebih panjang dengan warna merah sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keselamatan anak.

Tidak hanya itu,BPMPPKB Kota Tangerang Selatan telah berkomitmen serta serius untuk mewujudkan daerah termuda di Provinsi Banten ini menjadi Kota Layak Anak (KLA). Beragam cara dan kebijakan telah digulirkan, termasuk dalam penguatan dengan membentuk Forum Anak Daerah (FAD)

“Forum Anak Daerah diperlukan karena aspirasi, kebutuhan dan kepentingan anak perlu menjadi pertimbangan dalam setiap mengambil keputusan dari Pemerintah,” katanya.

Kebijakan tersebut menurutnya cukup beralasan karena jumlah penduduk di Indonesia 35 persen merupakan usia anak-anak.Apendi menjelaskan, pengambilan keputusan sudah menjadi bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dalam sebuah proses pembangunan. Oleh karena itu, pembentukan FAD memiliki peranan penting untuk mewujudkan tujuan mewujudkan suksesi program KLA. Sebab ini dapat menjadi langkah awal yang menunjukan kepedulian Pemerintah Daerah terhadap dunia anak-anak.

Advertisement

“Forum ini merupakan organisasi atau lembaga sosial yang dibentuk sebagai wadah partisipasi anak yang belum berusia 18 tahun, dan anggotanya merupakan perwakilan dari kelompok kegiatan anak yang dibina oleh Pemerintah,” ungkapnya

Apendi tambahkan, setiap anak memiliki peran dan kewenangan masing-masing dalam mewujudkan pembangunan. Yakni memutuskan kegiatan mana yang bermanfaat atau tidak bermanfaat bagi anak tersebut, menentukan cara atau metode dalam menyuarakan aspirasi anak. Menjadi lembaga yang mewakili suara, aspirasi, kebutuhan, kepentingan dan kekhawatiran anak.(ts/kt)

Populer