Connect with us

Ciputat

Pembangunan Flying Pedestrian Diundur, Akan Dianggarkan Pada APBD Perubahan 2016

Pada rencana awal, sebetulnya pembangunan Flying Pedestrian ini hanya akan dilakukan di area Taman Kota I BSD menuju Pasar Modern BSD. Namun, rencana berubah dengan menambah jalur Flying Pedestrian dari Taman Kota I ke arah Kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangsel (KP2KTS) di Ciputat.

Rencana pembangunan flying pedestrian di sepanjang Jalan Kapten Soebandrio, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada 2016 mendatang ditunda. Pasalnya, pemerintah daerah setempat fokus melakukan pembebasan di sejumlah rencana proyek.

“Pada APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) murni 2016 belum akan dianggarkan, jadi kita undur ke APBD-Perubahan 2016. Pelaksanaannya juga akan dianggarkan secara multi years karena anggarannya cukup besar,” kata Sekretaris Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP) Kota Tangsel, Mukoddas Syuhada di Serpong, Jumat (18/12). Ia menambahkan, Detailed Engineering Design (DED) Flying Pedestrian tersebut sudah selesai dikerjakan.

Pada rencana awal, kata dia, sebetulnya pembangunan Flying Pedestrian ini hanya akan dilakukan di area Taman Kota I BSD menuju Pasar Modern BSD. Namun, rencana berubah dengan menambah jalur Flying Pedestrian dari Taman Kota I ke arah Kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangsel (KP2KTS) di Ciputat.

Advertisement

“Pada rencana awal, anggarannya sebesar 18 miliar. Dengan penambahan panjang, maka dipastikan anggarannya akan jauh lebih besar. Sehingga pelaksanaannya pun dianggarkan multi years hingga 2018,” tandasnya.

[ Pedestrian Melayang Tangerang Selatan ]

[ Pedestrian Melayang Tangerang Selatan ]

Sesuai rencana awal, Flying Pedestrian ini tak hanya diperuntukan bagi pejalan kaki dan pesepeda, kaum disabilitas pun bisa menggunakannya. Karena, selain akan dilengkapi area berkumpul, sarana ini rencananya dilengkapi lift. “Akan ada panic button juga dan cctv untuk sistem keamanannya,” tandasnya.

Sebelumnya, Walikota Airin Rachmi Diany mengaku Flying Pedestrian bakal menjadi salah satu ikon di kotanya. Sarana itu, diakuinya menjadi kebutuhan bagi masyarakat, khususnya pejalan kaki dan pesepeda.

“Ini sarana bagi pejalan kaki, pesepeda dan masyarakat umum. Bentuknya pun dibuat ramah lingkungan. Saya pastikan, tidak akan menebang pohon atau merusak lingkungan,” pungkasnya. (tri/br/fid)

Advertisement

Populer