PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berhasil masuk dalam 50 besar penerima penghargaan Good Corporate Governance (GCG) Award 2016 yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).
Penerimaan penghargaan tersebut merupakan wujud nyata dari LPKR dalam melaksanakan parameter-parameter yang mencerminkan Good Corporate Governance yang berkualitas, yang antara lain mencakup Equitable Treatment of Shareholders, Role of Stakeholders, Disclosure & Transparency, Reponsibilities of the Board, dan Rights of Shareholders.
Good Corporate Governance Award 2016 melibatkan 100 emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar terbesar per 30 April 2016. Saat ini, seluruh emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 537 emiten.
“Kami sangat tertantang untuk mengimplementasikan parameter pelaksanaan Good Corporate Governance ke level yang lebih tinggi, dan dengan sendirinya akan meningkatkan kualitas model bisnis kami yang seimbang dan berkelanjutan, juga akan memberikan dampak positif terhadap para investor,” ungkap Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/11).
Hingga kuartal III-2016 (periode Januari-September 2016), Lippo Karawaci berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 7,4 triliun, tumbuh 10% dibanding periode sama tahun lalu (year on year/yoy) dan laba kotor sebesar Rp 3,3 triliun, naik 2% (yoy). Seiring kenaikan tersebut, laba bersih perseroan meningkat menjadi Rp 665 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 66 miliar, dimana tahun lalu perseroan membukukan rugi selisih kurs.
Sebelumnya, Ketut mengatakan, model bisnis yang seimbang telah terbukti efektif dalam mendukung total pendapatan perseroan pada saat sektor properti melemah.
“Secara keseluruhan pendapatan perusahaan masih memberikan tingkat pertumbuhan double digit. Kami akan tetap fokus dan konsisten menerapkan strategi recycling capital untuk mengembangkan bisnis kami,” kata dia.
Ketut menambahkan, perseroan akan senantiasa meningkatkan efisiensi biaya serta memperluas recurring business untuk dapat bertahan dalam siklus pasar properti. Pihaknya percaya pasar properti di Indonesia akan mulai pulih pada pertengahan 2017.
LPKR adalah perusahaan properti terbesar yang tercatat di bursa Indonesia berdasarkan jumlah aset dan pendapatan, didukung oleh landbank yang luas dan basis pendapatan recurring yang kuat. Bisnis LPKR terdiri dari Residential/Townships, Mal Retail, Hospitals, Hotels dan Manajemen Aset.
LPKR tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 21 triliun atau US$ 1,6 miliar per 31 Oktober 2016.
-
Sport2 hari ago
Hasil Australia Vs Jepang 1-0
-
Bisnis3 hari ago
Sampoerna Raih Penghargaan Digital Innovation Awards 2025: Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Inovasi Digital yang Berdampak
-
Nasional2 hari ago
Menhan Sjafrie Terima Kunjungan Deputy Prime Minister and Minister of Defence of Australia, Tingkatkan Kapabilitas Pertahanan
-
Nasional2 hari ago
Presiden Prabowo Tinjau Stan Hilirisasi Jagung di Bengkayang
-
Tangerang Selatan2 hari ago
Angkat Kaki saat Audiensi, 2 Pendemo Tak Bisa Jabarkan Tuntutan hingga Tunjuk-tunjuk Wartawan
-
Bisnis2 hari ago
LRT Jabodebek Siapkan Layanan Optimal Selama Libur Iduladha
-
Bisnis2 hari ago
Bau Asap yang Ganggu Percaya Diri? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
-
Bisnis2 hari ago
Krakatau Steel Serahkan Bantuan 189 Hewan Kurban