Connect with us

Lifestyle

Apa Benar Menghilangkan Lemak Perut Lebih Sulit dari Lemak Paha?

Menghilangkan lemak tidak bisa instan, justru perlu perjuangan. Secara umum ada dua jenis lemak yang sering Anda temui: lemak yang menonjol di perut (viseral) dan lemak yang berada di bawah lengan atau paha (subkutan). Lantas, antara lemak perut dan lemak paha yang mana yang paling sulit dihilangkan? Simak penjelasannya di bawah ini.

Apa bedanya lemak perut dan lemak paha?

Lemak di perut identik dengan lemak viseral. Lemak viseral adalah lemak yang ditemukan dalam rongga perut. Lemak ini membungkus organ-organ internal dalam tubuh, seperti hati dan limpa. Sulit sebenarnya untuk melihat ada berapa banyak jumlah lemak perut yang ada dalam tubuh seseorang secara kasat mata. Akan tetapi, perut yang buncit dan pinggang lebar bisa jadi tanda bahwa Anda memiliki lemak perut yang berlebihan.

Lemak semacam ini bisa mengganggu fungsi organ-organ dalam lainnya di dalam tubuh dengan mengeluarkan zat-zat berbahaya.

Bedanya dengan lemak subkutan, lemak subkutan disimpan tepat di bawah kulit Anda, terutama di paha. Lemak paha ini dengan mudah bisa Anda cubit atau jepit dengan tangan, berbeda dengan lemak perut yang berada di dalam.

Advertisement

Lemak paha alias subkutan pada jumlah cukup juga sebenarnya diperlukan untuk menghangatkan tubuh. Sayangnya kalau terlalu banyak bisa berakibat buruk dan menjadi tanda obesitas atau berat badan berlebih.

Apa benar lemak perut lebih sulit dihilangkan?

Dilansir dari laman Livestrong, pada dasarnya ketika Anda sedang mengurangi kalori dari makanan dan berolahraga lebih sering, Anda akan kehilangan lemak perut terlebih dahulu. Sifat lemak viseral ini aktif secara metabolik, inilah yang  membuat lemak viseral mampu merespon perubahan pola makan.

Nah, semakin banyak jumlah lemak viseral, pembakaran lemak semakin sulit dituntaskan. Inilah yang biasanya terjadi pada orang yang sudah dewasa.

Advertisement

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, lemak viseral termasuk jenis lemak yang jaringannya aktif. Itu artinya, lemak perut ini tidak hanya menumpuk, tetapi bisa melepaskan sesuatu ke dalam tubuh, yakni hormon dan senyawa pemicu peradangan.

Faktanya, lemak perut bisa merangsang produksi hormon dalam tubuh. Hormon utama yang dirangsang oleh lemak ini adalah hormon kortisol. Semakin tingginya kadar hormon kortisol, maka akan memicu tubuh untuk menyimpan lemak viseral lebih mudah lagi, plus hormon ini juga merangsang rasa lapar.

Nah, kadar hormon kortisol di dalam tubuh yang berlebihan inilah yang membuat banyak orang dengan perut buncit jadi putus asa, karena sulit untuk dihilangkan. Ditambah lagi, kalau orang tersebut sedang dalam keadaan stres. Kortisol akan semakin banyak dihasilkan.

Sekali lemak viseral ini ada, maka produksi kortisol akan selalu muncul. Semakin banyak lemak viseralnya, maka akan semakin sulit juga dihilangkan karena kortisol pun akan semakin banyak dalam tubuh.

Advertisement

Jadi itulah penjelasan mengapa lemak perut akhirnya lebih sulit untuk diatasi daripada masalah lemak paha. Namun, apa pun kondisi Anda tentu tak ada salahnya untuk periksa ke dokter, olahraga rutin, dan hidup sehat secara keseluruhan.

Bagaimana cara menghilangkan lemak perut?

Atur pola makan agar rendah karbohidrat. Diet rendah karbohidrat adalah cara yang efektif menghilangkan lemak perut. Bahkan beberapa penelitian menunjukan bahwa diet rendah karbohidrat lebih efektif menghilangan lemak perut dibandingkan dengan diet rendah lemak.

Selain itu, olahraga juga sangat penting untuk menghilangkan lemak perut ataupun lemak paha. Idealnya lakukan olahraga jantung paru yang bisa meningkatkan detak jantung dan latihan kekuatan yang bisa meningkatkan kekuatan otot.

Contoh olahraga kardio yang bisa Anda lakukan yaitu lari, bersepeda, senam aerobik, dan berenang. Contoh latihan kekuatan yang bisa dilakukan seperti squat, push up, dan angkat beban.

Advertisement

Yang tidak kalah pentingnya, Anda juga harus mengelola stres. Stres akan membuat tubuh jadi lebih mudah menyimpan kelebihan lemak viseral. Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam dan teknik manajemen stres bisa dilakukan untuk mengurangi stres.

Kabartangsel.com

Source

Advertisement

Populer