Lifestyle
Apakah Makanan dan Minuman Manis Bisa Jadi Penyebab Impotensi?

Anda pasti tahu bahwa rokok bisa menyebabkan impotensi. Biasanya peringatan ini tercantum pada kemasan rokok. Nah, penyebab impotensi ternyata bukan hanya dari kebiasaan merokok saja. Menurut penelitian, makanan atau minuman manis yang dikonsumsi terlalu banyak juga bisa menjadi penyebab impotensi. Bagaimana bisa begitu, ya? Agar lebih jelas, simak ulasannya berikut ini.
Apa itu impotensi?
Impotensi atau disfungsi ereksi adalah kegagalan penis untuk mencapai ereksi yang normal saat berhubungan seks. Ereksi sendiri ditandai dengan menegangnya penis ketika mendapat rangsangan seksual seperti ciuman, pelukan, sentuhan, dan ketika berfantasi atau melihat sesuatu yang bisa meningkatkan birahinya.
Ketika seorang pria merasa terangsang, otot-otot pada penis akan menjadi rileks sehingga aliran darah yang melalui arteri penis akan meningkat. Darah tersebut mengisi ruang penis yang disebut corpova cavernosa sehingga penis akan menegak, menegang, dan menjadi lebih besar. Ereksi itu akan berakhir ketika otot yang berkontraksi dan darah yang terkumpul dapat mengalir keluar melalui pembuluh vena penis.
Pria impoten biasanya akan kesulitan untuk mencapai ereksi atau mempertahankan ereksi saat berhubungan intim atau bermasturbasi. Selain faktor usia, ada banyak hal yang menjadi penyebab impotensi, baik itu akibat gangguan emosional maupun fisik, seperti:
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Hiperlipidemia (kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi)
- Cedera
- Obesitas
- Depresi
- Kebiasaan merokok
- Penggunaan obat tertentu dan alkohol
- Penyakit jantung
- Diabetes tipe 2
Apakah makanan dan minuman manis bisa jadi penyebab impotensi?
Dilansir dari Cleveland Clinic, seorang ahli urologi dari Amerika Serikat, dr. Edmund Sabanegh menjelaskan bahwa gaya hidup yang tidak sehat, terutama pola makan yang buruk bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk impotensi pada pria.
Mengonsumsi makanan atau minuman manis secara berlebihan tanpa olahraga bisa menyebabkan obesitas dan meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2. Dua kondisi ini berkaitan dengan impotensi pada pria, walaupun tidak secara langsung. Pada beberapa pria, impotensi merupakan salah satu gejala diabetes tipe 2. Mengapa demikian?
Seperti dijelaskan oleh dr. Mark Hyman, gula dapat memengaruhi gairah seks dan fungsi seksual seseorang. Nah, kebanyakan gula bisa menurunkan kadar testosteron pada tubuh sehingga massa otot berkurang dan lemak di perut pun menumpuk. Selain itu, berkurangnya testosteron menjadi tidak seimbang sehingga kadar hormon estrogen lebih tinggi. Kondisi ini berpotensi menyebabkan turunnya gairah seksual dan kesulitan untuk melakukan ereksi.
Saat ereksi, akan terjadi pelepasan oksida nitrat (NO) di penis. Namun pada pasien diabetes, kadar gula dalam darah pada pasien menghambat produksi enzim dan pelepasan NO. Kondisi ini menyebabkan penis tidak mempu untuk melakukan ereksi lebih lama dan lebih kuat.
Bagaimana cara mencegah impotensi?
Sebenarnya sah-sah saja bila Anda menyukai makanan manis; asal Anda tahu batasannya. Begitu pula dengan makanan berlemak. Lemak dan gula yang berlebihan di tubuh bisa membuat berat badan Anda naik, apalagi jika Anda malas berolahraga. Bila Anda biasa dengan pola hidup seperti ini, risiko terkena obesitas, penyakit jantung, atau diabetes menjadi lebih besar dan potensi Anda mengalami impotensi juga lebih besar.
Baca Juga:
-
Bisnis3 hari ago
Film “Bukan Jodoh Biasa Nih”, Aksi Kocak dan Petualangan Seru
-
Bisnis2 hari ago
Indonesia Airlines Milik Siapa?
-
Bisnis2 hari ago
Tokocrypto Rilis TokoPlay Dorong Adopsi Kripto Melalui Game di Indonesia
-
Bisnis2 hari ago
Calypte Holding Pte Ltd Luncurkan Indonesia Airlines, Layani Penerbangan Internasional
-
Nasional3 hari ago
Kenalkan Asta Protas, Menag Nasaruddin Umar: Isinya Program Kemenag Berdampak
-
Bisnis2 hari ago
KAI Group Dorong Transportasi Berkelanjutan, Layani 78,5 Juta Penumpang dalam Dua Bulan Pertama 2025
-
Bisnis2 hari ago
PTPP Perkuat Portofolio Kesehatan dengan Pembangunan RS Harapan Kita – Tokushukai Senilai Rp 863,8 Miliar
-
Bisnis2 hari ago
Tren Perkembangan Adopsi Bitcoin di Tahun 2025: Apa yang Perlu Diketahui?