Popok sudah menjadi kebutuhan, jika Anda memiliki anak kecil. Ya, ada berbagai macam popok; yang dicuci maupun sekali pakai. Sebagian besar orangtua mungkin mulai memakaikan popok pada anaknya sejak bayinya berusia satu bulan. Seperti yang kita tahu, bayi yang baru lahir masih sangat rentan. Ruam dapat muncul pada kulit bayi akibat pemakaian popok. Ruam dapat berupa kemerahan atau kulit bersisik. Duh, kalau sudah begitu, bagaimana ya mengatasi ruam popok? Tenang dulu, ibu-ibu, selalu ada solusinya.
Bagaimana cara mengatasi ruam popok pada bayi?
Ada beberapa cara yang bisa Anda coba. Simak berikut ini:
1. Pastikan Anda rutin mengecek popoknya
Poin ini sangat penting sekali, yaitu mengecek popok bayi Anda, apakah sudah basah atau kotor? Anda juga perlu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum mengganti popok bayi Anda. Bersihkan area kulit yang tertutup popok dengan kain lembut atau dengan menyemprotkan air dari botol. Anda juga bisa mengelapnya dengan tissue, tapi jangan menggosoknya terlalu keras. Hindari juga tissue basah yang mengandung alkohol atau pewangi. Ketika Anda memandikan bayi Anda, gunakan sabun lembut, tepuk-tepuk bagian yang munculnya ruam.
Usahakan bayi Anda memiliki jam-jam di mana ia tidak memakai popok. Hal ini dapat membuat kulitnya tetap kering dan bebas dari gesekan. Saat tidak memakai popok, Anda bisa membaringkannya di atas handuk.
2. Rutin mengganti popoknya
Saat ruam muncul pada kulit bayi Anda, rutin mengganti popok adalah hal yang sangat harus dilakukan. Kapan Anda harus menggantinya? Nomalnya memang 2 sampai 3 jam sekali. Tapi usahakan untuk secepat mungkin, saat sudah terlihat kotor, Anda harus langsung menggantinya. Ruam ditambah kulit yang lembap dapat memicu iritasi yang semakin menjadi-jadi.
Begitu juga dengan cara saat memakaikan popok pada bayi, usahakan popok tidak dibalutkan dengan ketat, agar kulitnya dapat bernapas dan ruam tidak menjadi parah. Pastikan Anda menunggu kulit bayi kering terlebih dahulu, sebelum diberikan popok baru. Popok yang sekali pakai juga dapat membantu kulit bayi Anda tetap kering.
3. Memberikan krim atau gel untuk bayi
Anda juga bisa menggunakan krim yang mengandung zinc untuk meredakan ruam kulit, serta mencegah iritasi lainnya. Anda bisa bertanya pada dokter atau apoteker tentang krim yang baik untuk dioleskan pada kulit bayi. Hindari menggunakan krim steroid (hydrocortisone) kecuali dokter meresepkannya. Jenis krim tersebut dapat mengiritasi kulit pantat bayi, apalagi jika pemakaiannya tidak tepat.
Setelah memakaikan krim yang tepat, Anda bisa oleskan petroleum jelly, agar krim tidak menempel di popok. Gel seperti vaseline mungkin cocok untuk diaplikasikan, selain kandungan parfumnya yang sedikit, harganya juga terjangkau. Tipe gel ini juga tidak terlalu kuat, sehingga aman digunakan.
4. Perhatikan cara memilih popok
Beberapa orangtua mengakui bahwa mengenali popok mana yang cocok untuk dipakai bayinya dapat mengurangi ruam pada bayi. Berikut ini tipsnya:
- Anda bisa mencoba beralih ke popok kain, atau mencoba popok sekali pakai dari merek yang berbeda.
- Jika Anda mencuci sendiri popok kain bayi, ganti juga detergent (sabun cuci) yang biasa dipakai untuk membersihkan popok. Gunakan sabun cuci yang lembut, yang hypoallergenic. Anda juga bisa menambahkan setengah cangkir cuka saat membilas popok tersebut.
5. Pilih pakaian yang menyerap udara
Selain tidak memakaikan produk yang mengandung parfum, pilihan baju yang tepat juga membantu meredakan ruam. Baju atau popok yang ketat dapat membuat lembap area sekitar pantat bayi, serta membuat bayi merasakan kepanasan. Apalagi dengan cuaca di Indonesia yang terkadang tak menentu. Bahan yang menyerap keringat dibutuhkan saat cuaca panas. Selain untuk menghindari ruam, bayi juga akan merasa lebih nyaman.
Apakah ruam akibat popok bisa berbahaya?
‘Berbahaya’ atau tidak tergantung pada penyebabnya. Berikut ini ada beberapa hal yang dapat menyebabkan ruam:
- Membiarkan popok basah dan kotor dalam waktu lama
- Infeksi jamur
- Infeksi bakteri
- Reaksi alergi terhadap popok
- Diare
Namun, ruam di kulit bayi juga bisa muncul, karena mulai makan makanan padat dan meminum antibiotik (antibiotik bisa mempengaruhi air susu ibu). Beberapa ruam memang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pergi ke dokter.
Kapan saja harus membawa bayi saya ke dokter?
Seperti yang sudah disebutkan di atas, biarpun ruam terlihat nyeri, tapi bisa sembuh tanpa perawatan dari dokter. Namun, Anda tetap harus pergi ke dokter, ketika ruam mulai menjadi infeksi. Tanda-tanda yang bisa Anda kenali dapat berupa:
- Lecet pada daerah popok
- Demam
- Kemerahan yang amat sangat
- Bengkak
- Bernanah atau keluar cairan di sekitar area popok
- Ruam memburuk atau tidak hilang-hilang
- Ruam berkembang menjadi jamur dan infeksi ragi yang disebut candida
- Saat bayi Anda memperlihatkan tanda-tanda dia merasa sakit ketika memakai popok
-
Bisnis2 hari ago
Indonesia Airlines Milik Siapa?
-
Bisnis3 hari ago
Film “Bukan Jodoh Biasa Nih”, Aksi Kocak dan Petualangan Seru
-
Nasional3 hari ago
Kenalkan Asta Protas, Menag Nasaruddin Umar: Isinya Program Kemenag Berdampak
-
Bisnis3 hari ago
Bagas Adji Saputra: Digital Twin Akan Membuat Kesalahan Manusia Jadi Barang Langka
-
Bisnis2 hari ago
Tokocrypto Rilis TokoPlay Dorong Adopsi Kripto Melalui Game di Indonesia
-
Bisnis2 hari ago
KAI Group Dorong Transportasi Berkelanjutan, Layani 78,5 Juta Penumpang dalam Dua Bulan Pertama 2025
-
Bisnis3 hari ago
PT White Diamond Technology : Inovasi Teknologi Terdepan untuk Solusi Digital Masa Depan
-
Bisnis2 hari ago
Calypte Holding Pte Ltd Luncurkan Indonesia Airlines, Layani Penerbangan Internasional