Connect with us

Pondok Aren

Dikeroyok 4 Pegawai Lion Air, Warga Pondok Aren Ini Lapor ke Polisi

Niki Budiman, warga Perumahan Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel melaporkan tiga orang yang diduga pegawai maskapai penerbangan Lion Air atas sangkaan pengeroyokan. Kasus itu dilaporkan ke Markas Polsek Pondok Aren, Rabu (4/9) sore lalu.

Peristiwa dugaan pengeroyokan terjadi di Jalan Raya Bintaro Sektor 7, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel tepatnya di depan show room mobil BMW, Senin (2/9) lalu. Berawal saat korban melihat mobil operasional Lion Air, Daihatsu Grand Max B 1982 PFI hendak memutar arah.

Kendara itu memutar dari arah yang salah dengan cara memotong jalur bebas hambatan mengarah ke tol Lingkar Luar. Melihat kendaraan  salah memutar arah, maka Niki memberikan lampu jauh (dim, Red). Menurut Niki, akibat aksi sopir membuat dia terpaksa membanting stir menghindari tabrakan.

Merasa tidak terima dia menegur. Akibat teguran, empat orang yang ada di dalam mobil operasional Lion Air itu mengeroyoknya. Pria yang kali pertama memukulnya, ungkap Niki lagi, mengenakan Polo shirt Lion Air berwarna merah. Selanjutnya aksi penganiayaan itu, diikuti oleh tiga orang lainnya.

Advertisement

”Saya tegur mereka karena aksinya memutar arah. Namun mereka malah marah dan memukuli saya. Beruntung ada satpam yang melerai saat saya dipukuli,” kata Niki seperti yang dilansir INDOPOS, Jumat (6/9).

Karena perbuatan kekerasan itu, korban akhirnya melaporkan kejadian ini ke Markas Polsek Pondok Aren, Rabu (4/9).

Beserta laporannya, Niki membawa hasil visum et repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Premier Bintaro. Nomor laporan sendiri tercatat LP/3258/K/IX/ 2013/Sek.Pd.Aren dengan laporan Pasal 170 tentang Pengeroyokan. ”Seingat saya ada empat orang dalam mobil tersebut dan mengeroyok saya,” ucapnya.

Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren, Ipda Sita M Sagala mengatakan atas kasus ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Polisi juga telah melakukan kroscek ke pihak Lion Air yang memiliki kantor di Bandara Soekarno-Hatta. Pihak Lion Air terang Sita juga, mengakui mobil yang digunakan pelaku merupakan kendaraan operasional milik perusahaanya.

Advertisement

Termasuk sopir yang mengendarai mobil tersebut saat kejadian merupakan karyawan Lion Air.  ”Namun untuk data penumpang lain di mobil tersebut, kami masih harus kroscek ke Gajah Mada (kantor pusat Lion Air, Red). Laporan korban memang mengenai pengeroyokan,” ucapnya kepada INDOPOS, kemarin (5/9).

Sementara itu, Direktur Umum PT Lion Air, Edward Sirait mengatakan, masalah ini harus dilihat dari perspektif yang berimbang. Dalam artian, aksi itu dilakukan oleh orang per orang dan tidak ada sangkut pautnya dengan Maskapai Lion Air.

”Bicara pemukulan itu perbuatan perorangan, bukan perusahaan. Kebetulan saja mereka menggunakan mobil operasional Lion Air. Perlu juga pembuktian apakah semua yang ada di dalam mobil itu pegawai Lion Air. Inilah yang harus dibuktikan penyidik,” ujarnya, kemarin (5/9).

Masih menurut Edward, saat ini perlu dilihat dulu bukti-buktinya. Mengingat pengakuan atau laporan yang diterima pihak kepolisian masih dari orang yang mengaku korban.  Edward menjelaskan dirinya sudah mendengar laporan dari sopir mobil operasional Lion Air tentang peristiwa tersebut.

Advertisement

Menurutnya, penjelasan yang didapatnya berbeda dari penjelasan korban. ”Penjelasan sopir, saat kejadian, mereka (penumpang di mobil operasional Lion Air, Red) minta korban masuk ke mobilnya. Namun, orang itu yang memancing-mancing. Tapi biarlah proses hukum yang membuktikan,” paparnya juga.

Dia juga menambahkan, kasus ini harus dilihat dari tiga hal. Pertama belum tentu yang didalam mobil operasional tersebut semuanya pegawai Lion Air. Kedua, harus dicari kebenaran seperti apa kejadian sebenarnya. Ketiga, kasus ini tidak bisa dikaitkan dengan institusi Lion Air. (Ind/kt)

Populer