Connect with us

Pemerintahan

Dishubkominfo Tangsel Periksa Kelaikan Bus Angkutan Lebaran 2015

Ribuan warga urban yang bermukim di Kota Tangerang Selatan dipastikan akan menggunakan jasa angkutan transportasi bus pada musim arus mudik Lebaran 2015 ini. Sejumlah alat kelengkapan bus mudik tersebut diperiksa oleh petugas gabungan dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) setempat dan Direktorat Hubungan Darat Kementerian Perhubungan RI.

“Program kerja ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga pendatang yang ingin mudik ke kampung halamannya masing-masing. Dan tentunya juga bagi awak angkutan yang melayani penumpangnya,” kata Kepala Bidang Angkutan, Dishubkominfo Kota Tangerang Selatan – Wijaya Kusuma, Selasa, 23 Juni 2015 seperti yang dilansir dari laman tangerangselatankota.go.id.

Ia menjelaskan, dalam uji kelaikan kendaraan angkutan umum itu ada sejumlah elemen yang turut menjadi perhatian pihaknya. Diantaranya, dokumen kelengkapan bus angkutan, sarana pengelap kaca automatis (whiper), palu pemecah kaca, alat pemadam api ringan (APAR), kondisi ban, lampu-lampu kendaraan, emisi gas buang dan lain sebagainya.

Masih menurut Wijaya, bagi unit armada angkutan umum yang tidak laik jalan pihaknya memberikan rekomendasi agar bus tersebut tidak digunakan. Jika tetap diperlukan untuk mengangkut penumpang maka harus segera diperbaiki dan dipastikan aman menuju ke setiap daerah tujuan.

Advertisement

“Untuk masalah tarif, sesuai dengan ketetapan dari Ditjen (Direktorat Jenderal) Angkutan Darat Kementerian Perhubungan kenaikan maksimalnya berapa dari tarif normal masih dibahas. Bila masih ada PO (Perusahaan Otobus) yang naikan tarif diluar ketentuan segera laporkan dan akan kita berikan teguran,” terang Wijaya.

Di tempat sama, Tim Operasional PO Kramat Jati di PO Kramat Jati jalan Raya M. Toha KM 1 Gaplek, Pamulang – Dadang Suhaya mengatakan pilihan menggunakan ban vulkanisir merupakan salah satu cara untuk mengurangi biaya operasional. Menurutnya, penggunaan ban vulkanisir tidak terlalu membahayakan selama memang masih mengikuti prosedur. Salah satunya soal waktu penggunaan ban.

“Selama ini kami sudah mengikuti semua prosedur, penggunaan ban vulkanisir tidak jadi masalah,” ujarnya. Menurutnya, saat ini kondisi infrastruktur jalan membuat umur ban tidak bertahan lama. Terangnya, untuk ban asli dengan kondisi jalan saat ini hanya mampu bertahan tiga bulan.

Apalagi, mayoritas jalan saat ini sudah menggunakan jenis beton, tidak lagi aspal. Menurut Dadang, jalan yang terbuat dari aspal masih lebih bersahabat dengan ban dibandingkan beton, dalam artian soal usia pakai ban.

Advertisement

“Ban original saat ini hanya mampu bertahan tiga bulan. Apalagi untuk jurusan bus yang melalui jalur Pantura. Jadi salah satu cara untuk mengurangi biaya operasional dengan menggunakan ban vulkanisir,” ujarnya.(ts/kt)

Populer