Connect with us

Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tangsel dinilai tidak efektif. Hal ini terlihat dari masih banyaknya masyarakat dan kendaraan yang tidak mematuhi aturan yang dibuat.

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan, adanya kemungkinan PSBB akan diperpanjang lagi melihat situasi di Tangsel jumlah ODP berjumlah 1.771, PDP 581, Positif 157, PDP meninggal 75 dan positif meninggal 20 orang.

“Sepertinya (diperpanjang PSBB), tapi kita tunggu Pak Gubernur,” ujar Airin di wilayah Lengkong Karya, Serpong Utara, Kamis (14/5/2020).

Bahkan, pihaknya akan memperketat PSBB jika akan diperpanjang. Akan tetapi, sanksi masih tidak berubah yakni hanya teguran sesuai dengan Peraturan Walikota (Perwal) Nomor 13 tahun 2020

Advertisement

“Perketat, enggak ada relaksasi. Kewajiban harus diperketat. Sanksi kan kita sudah ada, Perwalnya sudah ada kok,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Airin mengatakan, selama belum ditemukannya vaksin Covid-19 dan dengan adanya PSBB bisa menjadi edukasi masyarakat untuk melakukan kebiasaan baru seperti cuci tangan, gunakan masker dan menjaga jarak.

“PSBB ini jadi edukasi sebetulnya buat masyarakat bahwa sepanjang Covid-19 belum ditemukan vaksin, maka jadi kebiasaan baru contoh cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, terus misalnya melakukan aktivitas seperlunya ini tentunya harus di edukasi ke masyarakat,” kata Airin.

“Bagi saya kepala daerah salah satu PSBB, tujuannya mengedukasi masyarakat agar disiplin. Jadi pada saat selesai Covid-19 menjadi kebiasaan dan kebutuhan bagi masyarakat,” pungkasnya. (nlr/plp)

Advertisement

Populer