Connect with us

Pada tanggal 6 Agustus 2020, telah dilaksanakan Joint Working Group (JWG) on Health Cooperation RI-Korea ke-2 secara virtual. Ketua Delegasi RI adalah Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Dra. Engko Sosialine Magdalene, Apt., M.Biomed. Ketua Delegasi Korea adalah Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Global, Ms. Eulki Lim.

Tujuan JWG adalah membahas perkembangan dan mengevaluasi implementasi kerja sama konkret antara Indonesia dan Korea. JWG diarahkan pada prioritas ekonomi, melibatkan kegiatan bisnis dari sektor industri kesehatan yang memerlukan fasilitasi Pemerintah RI dan Pemerintah Korea.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat kesehatan, Dra. Engko Sosialine Magdalene, Apt., M.Biomed, menyampaikan pertemuan virtual JWG RI-Korea ke-2 menunjukkan semangat Indonesia dan Korea mendukung pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan di kedua negara, khususnya penanganan COVID-19.

Ketua Delegasi Korea adalah Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Global, Ms. Eulki Lim, menyampaikan apresiasi atas inisiasi Indonesia melaksanakan JWG on Health Cooperation RI-Korea ke-2 secara virtual di tengah pandemi COVID-19, dan mendukung kolaborasi kedua Pemerintah dalam penanganan COVID-19.

Advertisement

Dalam kesempatan virtual yang dihadiri sejumlah 71 peserta dari unsur pemerintah dan industri kedua negara, turut hadir delegasi Indonesia: Wakil Duta Besar RI di Seoul, Kemenkes, Badan POM, PT Bio Farma, PT Oneject, PMI, PT Daewoong Infion Indonesia, Gakeslab, ASPAKI, PT Kalbe Farma, PMI. Delegasi Korea: Kedutaan Besar Korea di Jakarta, SK Plasma, Taechang Industry, Korea Health Industry Development Institute, Korea Testing Laboratory, Daewoong Pharmaceutical, Genexine, Korea Medical Devices Industrial Cooperative Association (KMDICA), Pusan University Hospital.

Hasil yang dicapai pada pertemuan JWG RI-Korea ke-2 secara virtual tersebut, antara lain:
1. Korea menyambut baik perpanjangan MoU Kesehatan hingga 9 November 2022
2. Review progres 2 proyek PoA periode 2018-2020:
a. Kerja sama plasma darah: PT Bio Farma dan SK Plasma telah menandatangani MoU plasma darah pada April 2019, kedua pihak sepakat untuk percepatan implementasi Indonesia mampu mandiri memproduksi plasma darah.
b. Kerja sama kantong darah: PT Oneject, PMI dan Taechang Industry sepakat untuk percepatan penandatangan perjanjian pendirian pabrik di Sentul Indonesia tahun ini.
3. Inisiatif kegiatan baru pada PoA periode 2020-2023:
a. Kerja sama lab uji alkes: KTL menyampaikan peluang mengikuti proyek pengembangan laboratorium uji alkes pada Official Development Program (ODA) 2021
b. Joint research uji klinis terapi stem cell pada COVID-19: Balitbangkes dan Daewoong sepakat mendukung uji klinis terapi stem cell pasien COVID-19, mendapat persetujuan uji klinis Komite Etik Juli 2020.
c. Uji klinis vaksin COVID-19 fase II: proposal kerja sama joint venture PT Kalbe Farma dan Genexine untuk uji klinis vaksin COVID-19 fase II multinasional akan dimulai Oktober 2020.
d. Pusat Pelatihan Alkes: Asosiasi Industri Alkes Korea mendonasikan 2 tipe alat fisioterapi buatan Korea kepada Universitas Indonesia pada Maret 2020, untuk percepatan dibangunnya Pusat Pelatihan Alkes.
e. Sistem telemedicine ICBM di Indonesia: pada bulan Maret-November 2020, Pusan National University Hospital Consortium telah bekerjasama dengan 4 Rumah Sakit di Jakarta, untuk pengembangan proyek digital health di Indonesia.
4. Inisiatif kegiatan baru pada PoA periode 2020-2023 akan ditandatangani pada JWG RI-Korea ke-3, awal tahun 2021.
5. Kursus singkat online Medical Korea Academy bagi praktisi Kesehatan Indonesia akan dimulai bulan Desember 2020.

Menutup pertemuan virtual, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat kesehatan, Dra. Engko Sosialine Magdalene, Apt., M.Biomed, menyampakan harapan agar outcome proyek kerja sama Kesehatan RI-Korea dapat mendukung target pembangunan ekonomi di Indonesia, khususnya kemandirian kefarmasian dan alat kesehatan, serta dapat mengambil manfaat untuk peningkatan SDM Kesehatan. (rls/fid)

Advertisement

Populer